BCA: Pelaku Pembobolan Rekening di Surabaya Bukan Tukang Becak

BCA menegaskan, pelaku utama pembobolan rekening dana nasabah BCA asal Surabaya merupakan penghuni kos yang tinggal bersama dengan nasabah

oleh Tira Santia diperbarui 26 Jan 2023, 23:17 WIB
Tukang becak bobol BCA disidangkan di PN Surabaya. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta PT Bank Central Asia (BCA) Tbk menegaskan, pelaku utama pembobolan rekening dana nasabah BCA asal Surabaya merupakan penghuni kos yang tinggal bersama dengan nasabah.

"Meluruskan, bahwa tidak benar pelaku utamanya tukang becak. Tapi adalah seorang penghuni yang tinggal bersama nasabah kami tersebut," kata EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F.Haryn dalam konferensi pers Paparan Kinerja BCA Tahun 2022, Kamis (26/1/2023).

Saat ini, kata Hera, kasus pembobolan rekening tersebut sedang dalam proses di pengadilan. Perseroan yakin dan percaya sistem peradilan dan fungsi penegakan hukum dapat memberikan keadilan dalam menyelesaikan kasus ini. Selain itu, BCA juga memberikan bantuan hukum bagi staf yang terkait kasus tersebut.

"Sehingga karena hal tersebut, kita tidak bisa masuk ke dalam materi pokok perkara karena saat ini masih dalam proses persidangan, kami menghormati proses persidangan yang berlangsung," ujarnya.

Sebelumnya, ramai diperbincangkan mengenai kasus seorang tukang becak di Surabaya, Jawa Timur bernama Setu yang membobol rekening dana nasabah BCA milik Muin Zachry.

 


Kronologi

Suasana resepsionis di salah satu Bank Central Asia (BCA) di Jakarta (Liputan6.com/Johan Tallo

Kronologi kasus ini bermula saat terdakwa Setu membobol rekening dana nasabah Muin atas bujukan Mohammad Toha. Toha, salah satu penghuni kos di rumah Muin, Jalan Semarang Nomor 97, Surabaya, Jawa Timur.

Selama 10 hari kos, Toha memiliki niat jahat karena mengetahui kakek berusia 79 tahun itu memiliki uang ratusan juta hasil penjualan rumah. Di sisi lain, wajah dan penampilan Setu oleh Toha dianggap mirip dengan Muin.

Toha mengaku kepada Muin kalau Muin adalah orangtuanya. Ia kemudian meminta tolong kepada Setu untuk kembalikan dana di BCA Cabang Indrapura, Surabaya dengan alasan kalau Muin sedang sakit.

Jika berhasil menarik uang, Toha menjanjikan bakal memberikan handphone miliknya kepada tukang becak itu. Toha yang sudah mencuri identitas dan buku rekening tabungan Muin kemudian menyerahkan kepada Setu. Ia juga meminta Setu tiru tanda tangan korban. Toha juga sudah mengetahui nomor PIN rekening milik Muin.

Setu berangkat ke kantor cabang BCA Jalan Indrapura untuk ambil uang sesuai yang diminta Toha. Pelaku mengelabui teller hingga akhirnya berhasil melakukan penarikan uang.


BCA Untung Rp 40,7 Triliun sepanjang 2022

Hubungi Halo BCA Bisnis di 1500777.

PT Bank Central Asia (BCA) Tbk mencatat laba bersih sebesar Rp40,7 triliun di tahun 2022, atau tumbuh 29,6 persen (yoy). Adapun pertumbuhan total kredit sebesar 11,7 persen (yoy), sejalan dengan pemulihan yang luas di seluruh segmen pinjaman.

Disisi lain pengembangan ekosistem bisnis secara hybrid, baik pada platform online maupun offline, mendorong frekuensi transaksi kembali mencetak rekor tertinggi. Capaian ini mendukung dana giro dan tabungan (CASA) naik 10,6 persen (yoy) di Desember 2022.

“Kami berterima kasih atas kepercayaan nasabah serta dukungan dari pemerintah dan otoritas, sehingga BCA melewati tahun 2022 dengan kinerja yang solid. Meskipun terdapat tantangan berupa ketidakpastian perekonomian global, kami melihat momentum bisnis di Indonesia kembali bertumbuh," kata Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja dalam Paparan Kinerja BCA Tahun 2022, Kamis (26/1/2023).

Lebih lanjut, dalam rangka mendorong momentum bisnis, BCA telah menggelar sejumlah event strategis di 2022, di antaranya dua kali BCA Expo, BCA UMKM Fest 2022, dan BCA Wealth Summit 2022. Upaya ini berdampak positif bagi kinerja perseroan, salah satunya peningkatan portofolio KPR hingga menembus Rp108 triliun untuk pertama kalinya.

Sepanjang 2022, BCA juga mencatat pemulihan permintaan kredit yang lebih besar dari tahun sebelumnya. Kredit korporasi naik 12,5 persen (yoy) mencapai Rp322,2 triliun di Desember 2022, sedangkan kredit komersial dan UKM meningkat 10,1 persen (yoy) mencapai Rp210,2 triliun.

"Sebagai hasil pelaksanaan dua kali expo di tahun 2022, penyaluran KPR baru mampu melampaui level pra-pandemi. Sejalan dengan pencapaian tersebut, KPR tumbuh 11,0 persen (yoy) menjadi Rp108,3 triliun," ujarnya.

Sementara itu, KKB naik 13,6 persen (yoy) menjadi Rp46,1 triliun, mampu rebound dari penurunan di tahun sebelumnya. Saldo outstanding kartu kredit juga tumbuh 13,4 persen (yoy) menjadi Rp13,8 triliun seiring dengan meningkatnya berbagai aktivitas masyarakat, sehingga total portofolio kredit konsumer naik 11,7 persen (yoy) menjadi Rp171,3 triliun.

"Secara keseluruhan, total kredit BCA naik 11,7 persen (yoy) menjadi Rp711,3 triliun di Desember 2022, lebih tinggi dari target pertumbuhan 8-10 persen," ujarnya.


Penyaluran Kredit

ATM BCA (Dok: Istimewa)

Disamping itu, BCA mencatat penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan tumbuh 14,9 persen (yoy) mencapai Rp183,2 triliun di Desember 2022, berkontribusi hingga 25,4 persen terhadap total portofolio pembiayaan BCA.

Menurutnya, pertumbuhan kredit BCA diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaman. Rasio loan at risk (LAR) turun ke 10,0 persen di tahun 2022, dibandingkan 14,6 persen di tahun 2021. Sementara itu, rasio kredit bermasalah (NPL) tercatat sebesar 1,7 persen di 2022, turun dari 2,2 persen di tahun sebelumnya.

Di sisi pendanaan, CASA naik 10,6 persen (yoy) mencapai Rp847,9 triliun per Desember 2022, berkontribusi hingga 82 persen dari total dana pihak ketiga. Secara keseluruhan, total dana pihak ketiga tumbuh 6,5 persen (yoy) menjadi Rp1.040 triliun, sehingga mendorong total aset BCA naik 7,0 persen (yoy) menjadi Rp1.315 triliun.

"BCA mengusung konsep “hybrid banking” untuk melayani kebutuhan nasabah secara online maupun offline. Untuk memperkuat ekspansi ekosistem bisnis, BCA berkolaborasi dengan mitra strategis dan melakukan inovasi layanan digital serta investasi berkesinambungan. Pada tahun 2022, total volume transaksi naik 36,8 persen (yoy) mencapai 24,1 miliar transaksi, selaras dengan penambahan jumlah rekening nasabah sebesar 6,2 juta menjadi 34,7 juta," pungkasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya