UMKM Binaan BUMN Bakal Mejeng di Belanda hingga Australia

Kementerian BUMN tengah memfokuskan pengembangan UMKM yang jadi binaan perusahaan pelat merah.

oleh Arief Rahman H diperbarui 26 Jan 2023, 20:37 WIB
Wapres Ma'ruf Amin didampingi Menteri BUMN Erick Thohir meninjau Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, Senin (27/6/2022). Dia melihat beragam produk UMKM yang dipasarkan di Mal Sarinah. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian BUMN tengah memfokuskan pengembangan UMKM yang jadi binaan perusahaan pelat merah. Bahkan, tahun ini akan kembali dibawa untuk pameran di sejumlah negara.

Rencana ini diungkap Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga saat membuka Bazar UMKM untuk Indonesia di Sarinah, Kamis, 26 Januari 2023. Menurutnya ini jadi satu langkah lanjutan dari tahun sebelumnya.

"Tahun lalu kita udah bikin pameran di luar negeri, di (Festival) Tong Tong Fair di Belanda dan Turki. Tahun ini ada 4 nagara, Belanda, Turki, Arab Saudi, Asia Timur dan Australia. Kemudian juga kita ikut pameran setiap bulan di beberapa kota di Indonesia, semuanya untuk UMKM," kata dia di Sarinah, Kamis (26/1/2023).

Arya menerangkan, selama ini kepedulian BUMN terhadap UMKM kerap dilakukan secara daring atau online. Salah satunya lewat Pasar Digital atau PaDi UMKM yang mampu melibatkan 40 ribu UMKM dalam 3 tahun.

Bahkan, nilai serapan dari BUMN untuk produk-produk UMKM mencapai Rp 28 triliun. Menteri BUMN Erick Thohir sendiri menargetkan BUMN bisa membukukan transaksi produk UMKM sebesar Rp 50 triliun di tahun ini.

"Selama ini kita bikin yang online dengan PaDi UMKM yang sudah tahun ketiga, dan (transaksinya) sudah Rp 28 triliun. Ini serapan yang dilakukan BUMN untuk UMKM dan kali ini ktia bermain di offline, artinya bikin pameran," urainya.

Arya menerangkan, kalau pameran bagi UMKM ini jadi bagian dari komitmen Erick Thohir. Utamanya dalam memberi perhatian mulai dari pelatihan, pendanaan, hingga memberikan akses pasar kepada UMKM.

 


Kado Ulang Tahun

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga dalam Bazar UMKM untuk Indonesia di Sarinah, Kamis (26/1/2023)

Kementerian BUMN menggelar Bazar UMKM untuk Indonesia yang memuat usaha binaan perusahana pelat merah di Sarinah. Ini disebut jadi satu komitmen Menteri BUMN Erick Thohir.

Bazar UMKM BUMN ini akan digelar setiap bulannya selama satu tahun kedepan. Sejumlah UMKM binaan BUMN nantinya akan mendapat giliran untuk mejeng di Sarinah, sebagai pusat UMKM yang dikelola perusahaan pelat merah.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, ini jadi bagian rangkaian acara peringatan ulang tahun Kementerian BUMN ke-25 yang jatuh pada 13 April 2023. Ini juga jadi bentuk kepedulian Erick Thohir terhadap UMKM.

"Pak Erick ini gak mau kalau perayaan ulang tahun cuma pas tanggalnya aja, dia maunya setahun, setahun dibuat rangkaian acara dan salah satunya adalah memberikan ruang besar untuk UMKM kita buat di Sarinah," kata dia saat membuka Bazar UMKM untuk Indonesia di Sarinah, Kamis (26/1/2023).

 


Digelar 26-29 Januari 2023

Kementerian BUMN menggelar Bazaar UMKM untuk Indonesia di Sarinah, Jakarta Pusat. Pengusaha sektor kerajinan, fesyen, hingga kuliner pun berjejer menghiasi lokasi bazaar.

Informasi, nantinya setiap BUMN dengan UMKM binaannya akan secara bergiliran untuk mejeng di Sarinah. Kali ini, sejak 26-29 Januari 2023, bagian PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG dan PT Indonesia Asahan Aluminium atau Inalum.

Arya menerangkan, pameran produk secara fisik di Sarinah ini jadi bukti keberpihakan perusahaan pelat merah. Ini juga didorong oleh kebijakan yang diambil Erick Thohir untuk melibatkan UMKM.

"Komitmen pak Erick untuk UMKM ini sedemikian besar dan melhat potensi bahwa BUMN itu bisa untuk membantu UMKM, jadi sampai beliau membuat kebijakan (pengadaan barang atau jasa) di bawah Rp 14 miliar di BUMN wajib diberikan ke UMKM. Itu komitmen untuk pembelian produk-produk dari UMKM," papar Arya.

 


Bidik Pasar Lebih Luas

Kementerian BUMN menggelar Bazaar UMKM untuk Indonesia di Sarinah, Jakarta Pusat. Pengusaha sektor kerajinan, fesyen, hingga kuliner pun berjejer menghiasi lokasi bazaar.

Pada kesempatan yang sama, Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Loto Srinaita Ginting menjelaskan kalau ini bagian dari perluasan pasar UMKM. Berangkat juga dari perintah Kementerian Koperasi dan UKM yang meminta tiap kementerian dan lembaga mewadahi UMKM di kantornya masing-masing.

"Kita sudah rumuskan bahwa kalau kami pikir, lebih efektif yang lebih ramai lagi, bukan hanya pegawai, BUMN dan Kementerian BUMN saja tapi masyarakat juga hadir dan kita komit 12 bulan hadir disini," tegasnya.

Dia juga menyebut, dengan adanya UMKM yang melantai di Sarinah, ini jadi peluang perluasan pasar secara pribadi. Artinya, penjualannya tak hanya di daerah-daerah asal pengusaha UMKM nya saja.

"Saya kalau jalan ke pusat pembinaan UMKM BUMN itu banyak juga yang mengeluh gimana cara memperluas pemasaran produknya. Karena produknya terbatas daerah dia saja atau kabupaten dan provinsi," ungkapnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya