Boy Thohir Sebut Hilirisasi Bakal Bawa Indonesia Jadi Pemimpin di Industri Baterai Kendaraan Listrik

Presiden Direktur Adaro Energy Indonesia Boy Thohir menuturkan, Adaro komitmen USD 135 miliar untuk proyek kawasan industri hijau di Kalimantan Utara.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 26 Jan 2023, 20:51 WIB
Presiden Direktur Adaro Energy Garibaldi Thohir atau Boy Thohir menyampaikan proyeh hilirisasi yang dapat dukungan. (dok: Arief)

Liputan6.com, Jakarta - PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) tengah mengembangkan proyek hilirisasi di Kalimantan Utara (Kaltara).

Presiden Direktur Adaro Energy Indonesia Garibaldi Thohir mengatakan, proyek tersebut dinilai akan menjadi satu proyek terbesar di Indonesia. Bahkan, pemerintah juga turut mendukung proyek tersebut.

"Proyek yang kita kembangkan di Kalimantan Utara, saya melihat Jokowi itu support, mendrive, mendatangi, mengecek, mengontrol, sehingga proyek ini kita bisa dijalankan dan execute dengan baik, ini akan menjadi satu project terbesar di Indonesia," kata Garibaldi Thohir yang akrab disapa Boy Thohir, dalam konferensi pers, Kamis (26/1/2023).

Pria yang akrab disapa Boy Thohir ini mengatakan, selama dekade ini, Adaro sudah ada komitmen dan mulai melakukan pengerjaan di lapangan senilai USD 135 miliar.

"Jadi bisa membayangkan bahwa impact yang akan terjadi terhadap makro ekonomi indonesia dari proyek ini saja akan besar sekali," kata dia.

Menurut ia, pihaknya mendapatkan dukungan luar biasa di bawah visi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) terkait hilirisasi.

"Hilirisasi yang mana kita tidak menyadari hilirisasi akan membawa kita menjadi sustainable dan tentunya akan menjadi negara yang leading di industri baterai dan tadi dengan stir nya tidak dipandang lagi dengan fosil," ujar dia.

Sementara itu, dari baterai tersebut akan di daur ulang dan itu nantinya mobil-mobil itu akan menjadi kendaraan listrik (EV) dan disetir baterai.

"Baterai is like a view, baterai itu menjadi energi, itulah menurut saya istilahnya support yang besar dari pemerintah dan ke depan juga pemerintah punya road map yang jelas secara besar-besaran untuk investasi di energi baru terbarukan (renewable energy)," katanya.


Strategi Adaro Energy Indonesia Perkuat Bisnis Pengolahan Aluminium

Ilustrasi PT Adaro Energy Tbk (Foto: Dok PT Adaro Energy Tbk)

Sebelumnya, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) mengumumkan penandatanganan perjanjian pengambilan saham bersyarat oleh anak perusahaan pada 20 Desember 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (23/12/2022), PT Kaltara Power Indonesia (KPI), perseroan terbatas yang 99,99 persen sahamnya dimiliki secara tidak langsung oleh perseroan menandatangani perjanjian pengambilan saham bersyarat dengan PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA) pada 20 Desember 2022.

Berdasarkan perjanjian itu, KPI akan menerbitkan 23.694 saham baru dengan nilai nominal sebesar USD 23,69 juta atau setara Rp 343,56 miliar. Saham itu akan diambil bagian seluruhnya oleh CITA sebagai pemegang saham yang tidak terafiliasi.

“Dana yang diperoleh dari penerbitan saham tersebut akan digunakan oleh KPI untuk perancangan, pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan unit pembangkit listrik milik KPI yang akan digunakan untuk menunjang kebutuhan listrik proyek smelter aluminium milik Kalimantan Aluminium Industry (KAI),” tulis perseroan dalam keterbukaan informasi BEI.

Adapun proyek smelter milik KAI tersebut terletak di Kalimantan Industrian Park Indonesia, Bulungan, Kalimantan Utara.

Selain itu, PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI), perseroan terbatas yang 99,99 persen sahamnya dimiliki secara tidak langsung oleh perseroan melakukan penandatangan perjanjian pengambilan saham bersyarat dengan Aumay Mining Pte Ltd (Aumay) dan PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA) pada 20 Desember 2022.

Berdasarkan perjanjian, KAI akan menerbitkan 925.748 saham baru senilai Rp 925,74 miliar atau setara AS$ 59,65 juta yang akan diambil bagian oleh Aumay sebanyak 595.124 saham baru senilai Rp 595,12 miliar. Setelah pengambilan saham ini, Aumay akan memiliki 22,5 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh KAI.

 


Gandeng Cita Mineral

Layar komputer menunjukkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kemudian CITA sebanyak 330.624 senilai Rp 330,62 miliar atau setara AS$ 21,30 juta, setelah dilakukannya pengambilan saham ini, CITA akan memiliki 12,5 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh KAI.

“Dana yang diperoleh dari penerbitan saham tersebut akan digunakan oleh KAI untuk perancangan, pembangunan, pengoperasian, dan pemeliharaan smelter aluminium dengan kapasitas hingga 2 juta ton per tahun milik KAI yang berlokasi di Kalimantan Industrial Park Indonesia, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.

“Transaksi ini akan mendukung kegiatan operasional serta kelangsungan usaha perseroan dengan memperkuat kebutuhan pendanaan dan pengembangan bisnis anak perusahaan perseroan di bidang pengolahan aluminium dan pembangkit tenaga listrik,” tulis perseroan.

Perseroan menyatakan tidak ada dampak yang material yang merugikan terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan dan kelangsungan usaha perseroan.

Transaksi ini bukan merupakan transaksi material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 17/POJK.04/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha, bukan merupakan Transaksi Afiliasi, serta tidak mengandung Benturan Kepentingan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan OJK No. 42/POJK.04/2020 tentang Transaksi Afiliasi dan Transaksi Benturan Kepentingan.

 

 


Tebar Dividen Interim 2022

Ilustrasi dividen (image by Alexsander-777 from pixabay)

Sebelumnya, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) akan membagikan dividen interim untuk tahun buku 2022 sebesar USD 500 juta.

Dividen interim 2022 yang dibagikan Adaro Energy Indonesia tersebut setara Rp 7,78 triliun (asumsi kurs Rp 15.577 per dolar AS). Pembagian dividen interim sesuai keputusan direksi Adaro Energy Indonesia yang telah disetujui dewan komisaris pada 21 Desember 2022.

Pertimbangan pembagian dividen interim tersebut berdasarkan data keuangan per 30 September 2022. Perseroan meraih laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar USD 1,90 miliar, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar USD 4,31 miliar dan total ekuitas sebesar USD 6,28 miliar.

Adapun jadwal pembagian dividen interim 2022 sebagai berikut:

-Tanggal pencatatan pemegang saham perseroan yang berhak atas dividen interim secara tunai pada 3 Januari 2023

-Pengumuman kurs konversi (dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia) di situs BEI dan perseroan pada 3 Januari 2023

-Pasar regular dan negosiasi:

Cum dividen pada 30 Desember 2022

Ex dividen pada 2 Januari 2023

-Pasar tunai:

Cum dividen pada 3 Januari 2023

Ex dividen pada 4 Januari 2023

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya