Harga Emas Hari Ini Kehilangan Kemilaunya, Merosot Gara-gara Dolar

Harga emas juga mencapai level tertinggi sejak April 2022 di posisi USD 1.949,09 di awal sesi. Disimak harga emas hari ini.

oleh Tira Santia diperbarui 27 Jan 2023, 06:29 WIB
Ilustrasi Harga Emas Hari Ini.

Liputan6.com, Jakarta Harga logam mulia kehilangan kemilaunya. Harga emas hari ini jatuh karena dolar yang lebih kuat dan data ekonomi AS yang dapat mendorong Federal Reserve untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama.

Melansir laman CNBC, Jumat (27/1/2023), harga emas spot merosot 0,9 persen menjadi USD 1.929,43 per ons setelah tergelincir sebanyak USD 1.919,49.

Harga emas juga mencapai level tertinggi sejak April 2022 di posisi USD 1.949,09 di awal sesi. Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,6 persen menjadi USD 1.931,20.

Perekonomian AS mempertahankan laju pertumbuhan yang kuat pada kuartal keempat karena konsumen meningkatkan pengeluaran untuk barang, tetapi momentum tersebut tampaknya telah melambat jauh menjelang akhir tahun.

Indeks dolar naik 0,4 persen, bertahan mendekati sesi tertinggi dan membuat emas kurang menarik bagi pemegang mata uang lainnya.

Benchmark Treasury yields juga mendekati sesi tertingginya, membebani bullion.

"Pengambilan keseluruhan dari data ini adalah ekonomi dan pasar tenaga kerja tetap tangguh, penurunan konsumsi pribadi di Q4 mungkin didorong oleh sentimen, tetapi secara keseluruhan tentu memberi ruang Fed untuk menjadi lebih tinggi lebih lama," kata Tai Wong, Senior pedagang di Heraeus Precious Metals di New York.

Klaim pengangguran awal juga turun lebih dari yang diperkirakan, menandakan pasar tenaga kerja yang ketat.

Pasar uang memperkirakan kenaikan suku bunga 25 basis poin dari pertemuan dua hari komite penetapan kebijakan Fed minggu depan, dengan tingkat terminal 4,9 persen pada bulan Juni, masih di bawah tingkat 5 persen yang didukung oleh banyak pembuat kebijakan.

Angka-angka pengeluaran konsumen pribadi inti menjelang pertemuan minggu depan akan menjadi pertimbangan bulls dan juga bearish, kata analis independen Ross Norman.

Suku bunga yang lebih rendah cenderung bermanfaat untuk emas batangan, mengurangi biaya peluang untuk memegang aset yang tidak menghasilkan.


Harga Emas Dunia Kemarin

Ilustrasi Harga Emas. Foto: Freepik

Harga Emas berbalik arah untuk naik tipis pada perdagangan Rabu (Kamis waktu Jakarta). Hal ini karena karena dolar Amerika Serikat (AS) melemah dan investor terus memantau data ekonomi AS mendatang yang dapat mempengaruhi pertemuan kebijakan moneter Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed) minggu depan.

Dikutip dari CNBC, Kamis (26/1/2023), harga emas dunia di pasar Spot naik 0,43 persen menjadi USD 1.944,8 per ons. Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup naik 0,4 persen menjadi USD 1.942,6.

Harga emas telah turun hingga 0,6 persen di awal sesi perdagangan

Beberapa tindakan harga korektif dan aksi ambil untung dari pedagang penyebab turunnya emas hari ini.

Harga emas naik ke level tertinggi dalam 9 bulan pada perdagangan Selasa karena kekhawatiran atas resesi global dan harapan seputar kenaikan suku bunga yang lebih lambat dari bank sentral AS meningkatkan daya pikatnya.

Kurs dolar turun 0,3 persen pada hari Rabu, membuat emas lebih menarik bagi pemegang mata uang asing.

Departemen Perdagangan AS diperkirakan akan mengungkap perkiraan awal produk domestik bruto (PDB) kuartal keempat pada hari Kamis.

Klaim pengangguran awal mingguan AS, penjualan rumah baru, dan pesanan barang tahan lama juga masuk radar untuk hari Kamis.

Pedagang melihat tingkat kebijakan memuncak ke 4,91 persen pada bulan Juni, meskipun pembuat kebijakan The Fed telah berulang kali mendukung pengambilan tingkat di atas tingkat 5 persen.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya