Liputan6.com, Jakarta Hotman Paris membeberkan perkembangan terkini kasus dugaan KDRT yang menempatkan Ferry Irawan sebagai tersangka dan kini ditahan di Polda Jawa Timur, beberapa hari ke depan.
Kuasa Hukum Venna Melinda membagikan tiga poin penting. Salah satunya, terkait pengajuan penangguhan penahanan pihak Ferry Irawan kepada aparat yang hingga kini belum membuahkan hasil.
“Perkembangan terakhir. Satu, sampai hari ini Ferry ditahan di Polda Jatim dan tidak ada perintah penangguhan penahanan,” ujar Hotman Paris lewat video yang diunggah di akun Instagram, Kamis (26/1/2023).
Baca Juga
Advertisement
Kedua, pemberkasan perkara sudah mendekati selesai. Dalam waktu dekat, kemungkinan besar kasus dugaan KDRT dengan korban Venna Melinda segera dilimpahkan ke Kejaksaan.
Cukup Kuat
“Menurut penyidik, bukti-bukti yang dituduhkan, atas apa yang dituduhkan sudah cukup kuat,” cetus Hotman Paris seraya memastikan pintu damai dengan Ferry Irawan telah terkunci.
“Yang ketiga, sudah dipastikan bahwa Venna tidak mau berdamai bahkan memerintahkan untuk segera mengajukan gugatan cerai,” presenter program Hotroom menggarisbawahi.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Kepada Jutaan Wanita
Pintu damai yang digembok Venna Melinda sejatinya menyuarakan pesan penting bahwa KDRT tak boleh dianggap lumrah apalagi sepele. Wanita yang jadi korban KDRT harus berani bersuara.
“Itulah perkembangan terakhir dan kasus ini bukan hanya memberikan perlindungan hukum kepada Venna Melinda tapi kepada jutaan wanita Indonesia kasus KDRT di mana orang yang diduga pelaku langsung ditahan,” beri tahu Hotman Paris.
Kalau Ada Bukti Pemukulan
Setelahnya, pihak Venna Melinda berterima kasih kepada Kapolda Jawa Timur, Direktur Reskrim Polda Jawa Timur, Tim Penyidik, dan pihak terkait yang bergerak cepat menangani dugaan KDRT. Penjelasan Hotman Paris disambut hangat netizen hingga selebritas.
“Kalau sudah ada bukti pemukulan ya sudah pasti KO 1:0 alias keok buat si pelaku KDRT. Ini enggak ditujukan ke siapa2, jangan ada yg salah paham karena paham tidak salah,” chef Eddy Siswanto berbagi pendapat.
Advertisement