Kenali Ciri Sakit Kepala yang Jadi Tanda Awal Stroke

Stroke menjadi salah satu kondisi serius yang terjadi ketika suplai darah ke berbagai bagian otak terganggu.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 27 Jan 2023, 14:03 WIB
Ilustrasi sakit kepala sebagai salah satu gejala HIV. (Sumber foto: Pexels.com)

Liputan6.com, Jakarta - Stroke menjadi salah satu kondisi serius yang terjadi ketika suplai darah ke berbagai bagian otak terganggu. Ini mencegah jaringan otak mendapatkan oksigen dan nutrisi, yang menyebabkan stroke.

Ada dua jenis utama stroke, yakni iskemik dan hemoragik. Stroke iskemik disebabkan oleh gumpalan darah yang menghalangi suplai darah ke otak. Di sisi lain, stroke hemoragik disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah.

Dalam beberapa kasus, tanda-tanda peringatan bisa muncul seperti di wajah, lengan dan saat bicara. Namun, pada jenis stroke tersebut, sakit kepala tiba-tiba juga bisa menjadi tanda seseorang mengalami gejala stroke.

Melansir dari Times of India, Jumat (27/1/2023), menurut pakar kesehatan, stroke bisa dimulai dari arteri karotis --area leher yang mengalirkan darah ke otak. Ini bisa menyebabkan sakit kepala dahi yang parah.

Sementara itu, pusat Neurologi Premier, AS, hingga 65 persen pasien bisa mengalami sakit kepala sebelum stroke.

Namun, sakit kepala yang menjadi tanda gejala stroke berbeda dengan sakit kepala pada umumnya.

"Orang menggambarkan sakit kepala terkait stroke sebagai sakit kepala yang sangat parah yang datang dalam hitungan detik atau menit," ucap Premier Neurology Centre.

Menurut para ahli, saat mengalami sakit kepala yang disebabkan oleh stroke, Anda juga kehilangan indra peraba atau penglihatan pada salah satu atau keduanya.

 


Sakit kepala bisa mengindikasikan lokasi stroke

Ilustrasi Sakit Kepala Bagian Belakang Credit: pexels.com/Liza

Seringkali, area yang terkena sakit kepala berhubungan langsung dengan tempat terjadinya stroke.

"Misalnya, arteri karotis yang tersumbat bisa menyebabkan sakit kepala di dahi," kata Premier Neurology Centre.

Penyumbatan di bagian belakang otak juga bisa menyebabkan sakit kepala di bagian belakang kepala.

"Jadi tidak ada satu lokasi tertentu untuk sakit kepala yang menandakan stroke, karena bisa terjadi di mana saja di kepala," tambahnya.

 


Cara mencegah stroke

Ilustrasi Pusing dan Sakit Kepala Credit: pexels.com/pixabay

Para ahli mengatakan risiko terkena stroke tinggi 48 jam setelah stroke ringan. Setiap 1 dari 3 orang mengalami stroke setelah serangan iskemik transien.

Untuk itu, ada beberapa cara untuk mencegah terjadinya stroke ringan. 

  • Berhenti merokok
  • Kendalikan konsumsi kolesterol dan lemak
  • Makan banyak buah dan sayuran
  • Batasi asupan natrium
  • Berolahraga secara teratur atau lakukan aktivitas fisik
  • Kurangi konsumsi alkohol
  • Perhatikan berat badanmu
  • Kelola diabetes
Infografis gejala dan penyebab stroke. Source: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya