Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai NasDem Ahmad Ali merespon soal ajakan Partai Demokrat dan PKS membentuk Sekretariat Bersama (Sekber). Ali menilai, sebelum dibentuknya Sekber, terlebih dahulu membentuk koalisi untuk Pemilu 2024.
"Ya koalisinya aja belum dibentuk kok belum deklarasi udah bicara sekretariat perubahan," kata Ahmad Ali, saat dikonfirmasi, Jumat (27/1/2023).
Advertisement
Dia pun menyebut, seharusnya Partai Demokrat dan PKS mematangkan terlebih dahulu kesepakatan membentuk koalisi. Sehingga, pembahasan untuk membuat Sekber dapat berjalan.
"Jadi jangan kemudian kita begini, jangan berpikir lompat-lompat lah koalisi belum ada, bicara sekber ya kan terus bagaimana cara berpikir begitu kemudian kalau kita tidak kita membentuk sektor itu kalau sudah ada koalisi baru dibicarakan kan," ujarnya.
Kendati demikian, Partai NasDem menghargai usulan Partai Demokrat mengajak untuk membentuk Sekber. Namun, kembali Ahmad Ali menekankan agar dibentuk koalisi terlebih dahulu baru membangun Sekber.
"Logikanya kan begitu kan tapi sebagai suatu wacana yang kita hargai sebagai suatu wacana kita apresiasi ada langkah maju gitu kan," imbuh Ahmad Ali.
Demokrat Ajak PKS dan NasDem bentuk Sekber
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengajak Partai NasDem dan PKS segera membentuk Sekretariat Perubahan. Hal ini dilakukan sebagai bukti keseriusan dan komitmen Partai Demokrat untuk mewujudkan Koalisi Perubahan.
AHY menegaskan, koalisi Demokrat, PKS, dan NasDem bertemu bukan untuk politik transaksional dan pragmatisme.
"Koalisi Demokrat, PKS, dan NasDem dipersatukan oleh visi dan semangat yang sama, senasib dan seperjuangan, untuk mengemban amanah rakyat yang menginginkan perubahan dan perbaikan pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara," kata AHY dalam rilisnya, Kamis 26 Januari 2023.
Sebenarnya, lanjut AHY, kerja tim kecil Koalisi Perubahan sudah mendekati tahap final. Dengan rentang waktu komunikasi lebih dari enam bulan, sudah cukup untuk mengambil keputusan yang penting dan fundamental.
Reporter: Alma Fikhasari
Sumber: Merdeka.com
Advertisement