Liputan6.com, Jakarta Guna menyikapi potensi krisis pangan yang akan melanda dunia, Kementerian Pertanian bersiap dalam melakukan intervensi teknologi mekanisasi pertanian.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat menghadiri Rapat Kerja (Raker) Teknis Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP) Tahun 2023 mengatakan bahwa mekanisasi pertanian sangatlah penting.
“Intervensi teknologi mekanisasi sangat penting dalam meningkatkan produksi pangan nasional,” katanya.
Ia juga mendorong jajaran Ditjen PSP untuk memperluas penggunaan alsintan di seluruh Indonesia, salah satunya melalui program Taksi Alsintan.
"Saya berharap pada bulan Maret nanti, perluasan Taksi Alsintan sudah selesai. Taksi Alsintan harus kita implementasikan untuk membantu petani meningkatkan produksi," ujar Mentan SYL.
Selain dengan Taksi Alsintan, Kementan juga berupaya menggenjot produktivitas pertanian dengan tata kelola air serta mitigasi iklim dan cuaca di sektor pertanian.
Baca Juga
Advertisement
Cegah Alih Fungsi Lahan
Sektor pertanian dihadapkan oleh berbagai tantangan, salah satunya adalah alih fungsi lahan. Melalui UU No. 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Berkelanjutan (LP2B), Kementan mencegah upaya laju alih fungsi lahan.
“Pemerintah daerah harus memiliki ketegasan serta perencanaan yang baik dalam menjaga lahan pertanian dan alokasi lahan untuk kegiatan pembangunan lainnya. Hal ini penting untuk dilakukan demi menjaga produktivitas lahan pertanian,” tegas Mentan SYL.
Mentan SYL juga berharap bahwa penggunaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian dapat ditingkatkan menjadi skema dan pilihan yang paling mudah dalam memperluas cakupan usaha tani di seluruh Indonesia.
Selain itu, pemanfaatan KUR juga dapat membantu penyediaan alsintan secara mandiri oleh pelaku usaha sektor pertanian.
"Pakailah KUR untuk memperluas usaha tanimu. Ini yang saya sebut pakai gagasan tidak semua kegiatan harus pakai APBN," kata Mentan SYL.
"Terbukti berhasil karena KUR yang macet hanya 0,3 persen. Alhamdulillah semua berjalan dengan baik," tegasnya.
Advertisement
Telah Susun Kebijakan Hadapi Krisis Pangan
Terkait dengan hal tersebut, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan Ali Jamil menyampaikan apresiasi atas arahan Mentan SYL dalam mempercepat pembangunan sektor pertanian Indonesia yang lebih kuat dan modern.
Menurut Ali Jamil, di tahun ini jajarannya telah menyusun program dan kebijakan yang disesuaikan untuk menghadapi krisis pangan global.
Kebijakan tersebut termanifestasi dalam penyediaan irigasi pertanian, perlindungan lahan sawah berkelanjutan, serta optimalisasi program Taksi Alsintan.
"Kami terus berupaya menekan kehilangan hasil panen padi dengan mengoptimalkan pemanfaatan KUR pertanian," katanya.
"Karena itu kita berharap para Kepala Dinas Pertanian memanfaatkan dan mengawal program dan kebijakan-kebijakan tersebut dengan baik," tambah Ali Jamil.
Ali Jamil juga meminta kepada jajaran PSP untuk menjadi penggerak utama dalam mengawal perubahan besar mengimplementasikan berbagai program yang telah ditentukan.
"Saya berharap semua berperan sebagai penggerak utama dan pengarah menuju pembangunan pertanian yang maju, mandiri, dan modern," jelasnya.
(*)