Liputan6.com, Jakarta - Polda Sulawesi Utara (Sulut) mengerahkan kendaraan taktis (rantis) untuk mengevakuasi warga yang terjebak banjir di Manado, Sulawesi Utara pada Jumat (27/1/2023).
Kabid Humas Polda Sulut, Kombes Jules Abraham Abast mengatakan, penanganan korban banjir dilakukan dengan menerjunkan personel gabungan dilengkapi peralatan SAR kepolisian, di beberapa lokasi yang terdampak banjir.
Advertisement
"Salah satunya di wilayah Kecamatan Tuminting, Kota Manado. Personel Direktorat Samapta Polda Sulut sudah diturunkan ke lokasi, dilengkapi dengan perahu karet untuk mengevakuasi warga korban banjir ke tempat yang lebih aman," kata Abast dilansir dari Antara, Jumat (27/1/2023).
Hingga pukul 15.00 Wita kondisi di sekitar jalan AA Maramis, di ruas jalan depan perumahan air masih tinggi yang merupakan air kiriman dari Minut, yang melintasi anak sungai tersebut.
Sementara kendaraan taktis Satbrimobda, menjadi pengangkut warga yang mau ke Manado dari arah Bandara demikian sebaliknya. Para anggota Brimob berkali-kali membantu menyeberangkan warga dari dan ke arah bandara.
Abast menambahkan, penanganan banjir akan terus dilakukan termasuk di lokasi-lokasi lain, mengingat hujan masih turun.
"Tentunya kami juga akan bersinergi dengan instansi terkait untuk bersama-sama membantu warga masyarakat yang terdampak banjir," ucap Abast.
Titik Banjir di Manado
Sebelumnya, sejumlah wilayah di kota Manado dan sekitarnya, Sulawesi Utara mengalami banjir akibat hujan deras yang terjadi sejak Kamis malam, 26 Januari 2023 hingga Jumat pagi, 27 Januari 2023. Ketinggian banjir Manado mencapai 50-100 cm.
Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Manado, Donald Sambuaga.
"Di daerah tertentu air naik lebih tinggi, kami sudah berada di lapangan dan bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan terutama instansi terkait, melakukan pertolongan kepada masyarakat,” ujar dia, dikutip dari Antara, Jumat, (27/1/2023).
Titik banjir seperti di beberapa kelurahan di Kecamatan Singkil, wilayah Tuminting dan Bunakan. Sedangkan banjir sudah terjadi di Paal Dua, Mapanget, Tikala, Wanea dan Wenang.
Ketinggian banjir mencapai lebih dari satu meter terutama wilayah yang agak rendah. Sambuaga menuturkan, tanah longsor juga terjadi di sekolah selain banjir.
Advertisement