Gandeng ESQ, Kementerian PANRB Dapat Rekor MURI Terkait Survei Budaya Organisasi

Kolaborasi ESQ/Accelerated Culture Transformation (ACT) International dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) meraih rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Jan 2023, 15:40 WIB
Founder ESQ/Accelerated Culture Transformation (ACT) Consulting International Ary Ginanjar Agustian (kanan) bersama Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas (tengah), di sela acara penutupan ASN Culture Fest 2022

Liputan6.com, Jakarta Kolaborasi ESQ/Accelerated Culture Transformation (ACT) International dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) meraih rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) atas Survei Budaya Organisasi yang telah dilakukan. 

Rekor tersebut diberikan dalam kategori jumlah lembaga terbanyak yang mengikuti survei (592 instansi) dan jumlah responden terbanyak, yakni 923.413 orang.

Piagam dan sertifikat diserahkan oleh perwakilan MURI kepada Founder ESQ/Accelerated Culture Transformation (ACT) Consulting International Ary Ginanjar Agustian pada acara penutupan ASN Culture Fest 2022 yang digelar oleh Kementerian PANRB, di Jakarta, Kamis (25/1/2023).

"Alhamdulillah atas segala kerendahan hati, berkat bantuan semua kementerian, lembaga, pemerintah pusat, dan daerah, ACT Consulting International dan KemenPANRB mendapatkan Rekor MURI atas Survei Budaya Organisasi dengan Peserta Survei dan Lembaga Terbanyak," ucap Ary.

Kegiatan ASN Culture Fest 2022 sendiri merupakan rangkaian dari survei Indeks BerAKHLAK yang rampung pada akhir tahun 2022 tersebut. Hasilnya, indeks BerAKHLAK secara nasional mendapatkan nilai 60,9 persen atau kategori Cukup Sehat. Skor tertinggi adalah pada nilai Akuntabel yakni 74,1 persen. Sedangkan terendah adalah nilai Adaptif dengan skor 38,9 persen.

Ary mengungkapkan, pola pikir adaptif masih menjadi pekerjaan rumah bagi seluruh aparatur sipil negara (ASN). Transformasi ASN yang digaungkan ini tentu berdampak kepada pelayanan masyarakat yang semakin baik.

"Transformasi ujungnya adalah pelayanan ke masyarakat. Dimulai dari diri kita sendiri dulu. Kalau diri berubah, lingkungan berubah, maka pelayanan berubah,” pungkasnya.

ASN Culture Fest 2022 yang digelar sejak 13 Desember 2022 hingga 19 Januari 2023 lalu itu merupakan pameran virtual budaya kerja ASN sebagai wadah bagi instansi pemerintah untuk berbagi informasi terkait implementasi penguatan budaya kerja.

Pada kesempatan ini juga diberikan apresiasi untuk lembaga yang telah menjadi mitra terbaik atau ketegori “Best Pertners” yaitu: Kementerian Dalam Negeri, Badan Kepegawaian Negara, Lembaga Administrasi Negara, dan Polisi Aparatur Sipil Negara.

Sedangkan 7 peserta festival terbaik atau “Top 7 Exibitors” yaitu: Kementerian Kesehatan, Kementerian Pertanian, Badan Pusat Statistik, Badan Kependudukan Keluarga dan Berencana Nasional, Badan Standarisasi Nasional, Pemprov Jawa Timur, dan Pemerintah Kabupaten Sumedang.

 

 


Ajak ASN Ubah Kultur

Founder ESQ Ary Ginanjar Agustian (tengah) dan jajaran Accelerated Culture Transformation (ACT) Consulting International saat menerima piagam Rekor MURI, di sela acara penutupan ASN Culture Fest 2022 yang digelar oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), ). Foto: Dokumen ESQ

Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas dalam paparannya mengajak semua ASN untuk Bergerak untuk Reformasi Birokrasi Berdampak.

"Kultur kita ubah. Digitalisasi bukan hanya dipidatokan tapi kita bergerak, berdampak, lincah,” tutur dia.

Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur Alex Denni mengatakan perjalanan membangun budaya ini perlu dirayakan sejenak, diberikan penghargaan kepada orang-orang yang melakukan inisiatif-inisiatif yang baik, sekaligus untuk memotivasi yang belum tergerak.

“Merayakan perjalanan sejenak inilah yang dinamakan Culture Festival. Kalau kita lihat budaya yang bertahan ratusan tahun, pasti ada perayaan yang mereka lakukan secara rutin," ujarnya.

Karena itu menurut Alex, penguatan budaya kerja ini perlu dilakukan secara berkala.

 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya