Pembeli Mobil Listrik di Indonesia untuk Gaya-gayaan Saja?

Tren pasar kendaraan listrik di Indonesia tengah berkembang pesat

oleh Arief Aszhari diperbarui 28 Jan 2023, 06:00 WIB
Pembeli Mobil Listrik di Indonesia Hanya Buat Gaya-gayaan Saja? (Arief A/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Tren pasar kendaraan listrik di Indonesia tengah berkembang pesat. Terbukti, berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) terdapat peningkatan yang cukup signifikan, dari 685 unit pada 2021 menjadi 10.306 unit pada 2022.

Namun, tren positif di segmen elektrifikasi ini, ternyata menurut Agus Purwadi, pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB), hanya sekedar gaya-gayaan alias mengikuti tren.

Pasalnya, kesadaran pemilik mobil listrik terhadap keberlangsungan lingkungan yang bersih atau penurunan polusi belum terlihat atau terbentuk.

"Menurut saya, mereka (yang beli mobil listrik) karena peduli lingkungan masih jauh lebih sedikit daripada pengen gaya dan pengen punya status yang beda aja," jelas Agus, saat ditemui Liputan6.com, beberapa waktu lalu.

Lanjut Agus, banyak pemilik mobil plug-in hybrid (PHEV) di Indonesia, yang tidak pernah melakukan pengecasan atau pengisian baterai.

"Jadi, di-charge pakai mesin saja. Jadi betul, mereka yang beli mobil listrik karena sadar lingkungan masih sedikit lah. Harus diakui," pungkasnya.

Meskipun begitu, Agus tetap bersyukur, kendaraan listrik di Indonesia tetap diminati oleh masyarakat luas. Harapannya, kondisi ini tetap bisa bertahan, bahkan bisa lebih meningkat pada masa mendatang.

Saat ini, pilihan kendaraan listrik di Indonesia memang sudah cukup beragam. Mulai dari PHEV, yang datang dari Outlander PHEV. Kemudian model baterai murni, seperti Wuling Air ev, Hyundai ioniq 5, dan Toyota bZ4X.

Sedangkan hybrid, sudah ada Toyota Kijang Innova Zenix hybrid, dan juga Wuling Almaz hybrid.


Insentif Sepeda Motor Listrik Rp 7 Juta, Diumumkan Februari 2023

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, subsidi kendaraan listrik untuk sepeda motor diharapkan bisa diumumkan pekan depan, tepatnya Februari 2023.

"Kita harapkan minggu depan. Mudah-mudahan enggak ada hambatan lagi. Nanti, kita dengerin, sudah, tapi saya minta supaya detail mudah-mudahan minggu depan, tanggal Februari awal," ujar Luhut, saat ditemui di Fairmount Hotel, Jakarta.

Lanjut Luhut, untuk besaran subsidi sepeda motor listrik Luhut menegaskan subsidi tersebut senilai Rp 7 juta. Selain itu, untuk rinciannya akan dijabarkan dan pemerintah memastikan rakyat sederhana diprioritaskan.

"Nanti akan diumumkan semua, pasti nanti akan diprioritaskan rakyat-rakyat yang sederhana," ujar dia.

Sebelumnya, Pemerintah tengah menggenjot penggunaan kendaraan listrik, sebagai salah satu upaya menekan emisi karbon. Bahkan, disebut-sebut pemerintah tengah menyiapkan sejumlah insentif, termasuk subsidi motor listrik.

Infografis 6 Cara Efektif Hadapi Potensi Penularan Covid-19 Varian Omicron. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya