Vladimir Putin Pakai Sepatu Hak Tinggi, Benarkah Punya Kembaran?

Presiden Vladimir Putin disebut punya tiga kembaran yang dilihat dari keanehan ciri-ciri fisiologis.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 27 Jan 2023, 17:23 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin saat menyampaikan pidatonya pada konser perayaan delapan tahun referendum tentang status negara bagian Krimea dan Sevastopol serta penyatuannya kembali dengan Rusia, di Moskow, Rusia (18/3/2022). (Sergei Guneyev/Sputnik Pool Photo via AP)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Rusia, Vladimir Putin, baru-baru ini, terlihat berpose dengan sepatu hak tinggi. Namun, orang dalam Kremlin, sebutan pemerintah Rusia, mengklaim itu adalah tubuh Putin yang lain.

Mengutip The Sun, Jumat (27/1/2023), Putin mengenakan sepatu itu saat bertemu para siswa di Moskow. Saluran Telegram General SVR, yang mengklaim diberi informasi orang dalam Kremlin, menduga pria dalam foto itu sebenarnya adalah "tubuh kembaran kedua" Putin.

Pihaknya mengklaim memperhatikan beberapa "perbedaan yang jelas." Salah satunya, potret penampilan pada Rabu, 25 Januari 2023, itu memperlihatkan wajah Putin tersenyum. Adapun video sehari sebelumnya menunjukkan sang diktator tampak murung dengan tangan kanannya tersembunyi dari pandangan.

Ia diduga menggunakan tubuh ganda yang disebut kembaran mirip dirinya beberapa kali dalam satu tahun terakhir, termasuk pada pertemuan puncak di Iran. Kepala intelijen militer Ukraina sebelumnya mengklaim Putin memiliki tiga kembaran "yang bisa ada di mana saja."

Menurut saluran General SVR, Putin mengirimkan satu kembarannya ke Universitas Negeri Moskow Lomonosov pada Rabu untuk Hari Pelajar Rusia. Dikatakan, "Selama pertemuan publik dengan siswa, banyak yang memperhatikan beberapa keanehan dan ciri fisiologis, tremasuk wajah dari sang 'presiden.'"

Kembaran Putin merupakan seseorang yang mirip dengannya, namun tidak seperti aslinya. Tampak sosoknya sama sekali tidak takut berada di dekat sejumlah orang yang kurang dikenal dan sama sekali tidak dikenal, yang bukan tipikal presiden dalam beberapa tahun terakhir.


Perbedaan Wajah

Presiden Rusia Vladimir Putin memegang teropong saat menonton latihan militer Center-2019 di lapangan tembak Donguz dekat Orenburg, Rusia, 20 September 2019. Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan bahwa dia tidak akan ragu menggunakan senjata nuklir untuk menangkal upaya Ukraina merebut kembali kendali atas wilayah yang didudukinya yang akan diserap Moskow. (Alexei Nikolsky, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP, File)

Seorang sumber menyebut, "Perbedaan yang jelas diamati pada wajah pseudo-Putin dan perilakunya. Tulang pipi kiri kembarannya bengkak dan bergerak tidak wajar dengan ekspresi wajah 'presiden.'"

"Bibir atas yang menggantung secara tidak wajar adalah hasil dari 'kembaran' pengganti yang gagal," imbuhnya. Diklaim juga bahwa kembaran Putin telah menjalani terlalu banyak suntikan botoks. 

Saluran itu menambahkan, "Gaya tertawa kembaran Putin berbeda dari Putin, sementara beberapa gerakan tampak tertahan.Penampilan ganda presiden ini bukan yang paling sukses, tapi tidak ada yang bisa dilakukan karena Putin tidak dapat mengambil bagian dalam acara seperti itu."  

Putin tiga tahun lalu mengakui bahwa pejabat mendesaknya menggunakan sosok kembaran, tapi ia mengklaim menolak ide tersebut. Sebuah video sebelumnya menunjukkan pertemuan Putin dengan Vyacheslav Gladkov, gubernur wilayah Belgorod yang berbatasan dengan Ukraina dan telah berulang kali dilanda penembakan dalam perang.

Dalam rekaman ini, presiden pada satu titik tampak kesakitan dan tangan kirinya terlihat gelisah memegang wadah pensil.


Diduga Sakit Kritis

Presiden Rusia Vladimir Putin saat menghadiri pertemuan dengan para pemenang dan finalis kontes nasional School Teacher of the Year melalui konferensi video pada Rabu, 5 Oktober 2022. (Gavriil Grigorov, Sputnik, Kremlin Pool Photo/AP Photo)

Sementara, tangan kanan Putin tetap tidak terlihat saat sesi berlangsung dan wajahnya berkedut beberapa kali.  Jenderal SVR telah berulang kali mengklaim tiran itu "sakit kritis" dengan desas-desus yang dipicu wajahnya yang bengkak dan kakinya yang gemetaran.

Dokumen mata-mata yang bocor ke The Sun tampaknya mengonfirmasi bahwa ia menderita kanker pankreas dan penyakit Parkinson stadium awal.

Mengutip kanal Global Liputan6.com, Putin sempat meminta kepala badan intelijennya, Layanan Keamanan Federal Rusia (FSB), dan sektor keamanan lainn untuk berburu para "pengkhianat, mata-mata, dan penyabot" yang mendukung Ukraina.

"Badan-badan kontraintelijen, termasuk militer, perlu menunjukkan kesiapan dan konsentrasi maksimal," sebut Putin.

Ia juga meminta semua badan keamanan untuk melawan terorisme dan melindungi "tempat-tempat ramai, fasilitas strategis, transportasi, dan infrastruktur energi."

"Penting untuk menghentikan aktivitas khusus dari pihak asing, serta segera mengidentifikasi para pengkhianat, mata-mata, maupun penyabot," ungkap sang predisen menurut laporan Moscow Times.


Mata-Mata

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba untuk upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin 2022 di Stadion Olimpiade, Beijing, Jumat (4/2/2022). Selain menghadiri pembukaan Olimpiade Musim Dingin, Putin juga melakukan pembicaraan bilateral dengan Presiden China Xi Jinping. (Carl Court/Pool Photo via AP)

Putin lebih jauh meminta Penjaga Perbatasan FSB untuk melindungi perbatasan Rusia, termasuk wilayah yang dianeksasi yang coba direbut Putin awal tahun ini, dikutip dari Fox News, 21 Desember 2022.

"Anda menghadapi tugas-tugas sulit sekarang," ungkap Putin. "Situasi di Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk, serta wilayah Kherson dan Zaporizhzhia sangatlah rumit."

Pasukan Rusia tak hanya gagal bergerak maju di wilayah tersebut dalam beberapa bulan terakhir, namun juga telah kehilangan wilayah yang signifikan di Ukraina sejak September 2022, saat tentaranya dipaksa mundur dari Kharkiv.

Pasukan Rusia dipaksa mundur dari kota Kherson pada November 2022 dan menyeberangi Sungai Dnieper yang memisahkan kota itu dari wilayah timur Kherson. Putin juga sempat memerintahkan menteri pertahanannya untuk memberlakukan gencatan senjata selama 36 jam di garis depan perang Ukraina dalam rangka perayaan Natal Kristen Ortodoks yang dimulai pada 6 Januari 2023.

Keputusan Putin memberlakukan gencatan senjata diambil setelah muncul seruan dari Kepala Gereja Ortodoks Rusia Patriarch Kirill pada Kamis pagi. Kirill meminta semua pihak yang terlibat dalam konflik untuk berhenti menembak dan membuat gencatan senjata Natal.

INFOGRAFIS JOURNAL_Konflik Ukraina dan Rusia Ancam Krisis Pangan di Indonesia? (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya