Liputan6.com, Jakarta Wali band setiap tahunnya selalu merilis karya terbaru mereka secara rutin. Setidaknya, satu single regular dan satunya lagi single religi.
Pada awal tahun 2023 ini, Wali kembali membuat single berupa lagu berjudul “Kumaha Aing” (dari bahasa Sunda yang berarti “bagaimana aku” atau “terserah saya”).
Single berlirik bahasa Sunda ini, musiknya digarap sendiri oleh Wali, lengkap dengan bebunyian khas Tanah Pasundan seperti suling dan kendang jaipongan. Bagi Wali, ini adalah kali pertama mereka membuat lagu dengan lirik berbahasa daerah.
Semangat untuk membuat lagu-lagu dengan lirik bahasa daerah, sudah lama dipikirkan oleh personel Wali: Faank (vokal), Apoy (gitar), Ovie (keyboard) dan Tomi (drum). Apalagi, band yang satu ini telah eksis selama 23 tahun.
Baca Juga
Advertisement
Banyak Pertimbangan
Namun karena banyak pertimbangan, harapan tersebut akhirnya baru terwujud di tahun ini.
“Dari awal memang kita sudah pengin bikin lagu dengan lirik begini. Karena ini challenge juga buat kita, Wali bisa nggak menyanyikan lagu yang agak primordial sedikit. Kita bangun dengan lirik berbahasa Sunda,” terang Apoy, gitaris sekaligus pencipta lagu-lagu Wali dalam pernyataannya, baru-baru ini.
"Kebetulan saya orang Sunda, Faank orang Sunda. Jadi, apa salahnya kalau kita harus coba membuat lirik yang tidak pernah kita buat sebelumnya di karya-karya Wali," sambung Apoy.
Kumaha Aing, lanjut Faank, dalam bahasa Sunda menjadi kata-kata sehari-hari yang berkonotasi bermuatan "jumawa". "Artinya kan terserah saya. Dan biasanya Aing tuh untuk Tuhan ya... Jadi kayak ada nada sombong, ya terserah gue," tambah Faank, sang vokalis.
Advertisement
Meramaikan Khazanah Bahasa Daerah
Ada semangat luar biasa yang ingin dihadirkan Wali kepada para penikmat musik dengan merilis single “Kumaha Aing” ini.
Lewat lagu tersebut, Wali ingin ikut meramaikan khazanah bahasa daerah yang menjadi dasar bahasa Indonesia. Selain itu, tentu saja ada pesan moril yang ingin mereka bagikan melalui lirik lagu tersebut.
"Kan lagu-lagu dengan lirik berbahasa Jawa sudah, kenapa kita enggak nambah khazanah kita buat memperkaya budaya Nusantara? Yang Jawa sudah, sekarang giliran Wali yang Sunda. Nanti Sumatra Barat, Kalimantan, Sulawesi," ujar Apoy.
"Dan akhirnya ini mengkerucut kepada kecintaan kita kepada nusantara, Indonesia, NKRI jadi dihadirkan. Selain ada pesan budaya, ada juga pesan moril. Itu ada 2 poin yang kita mau sampaikan kepada para pengemar Wali dan masyarakat," lanjut Apoy lebih jauh.
Penolakan Terhadap Arogansi dan Kehidupan
Apoy menambahkan, lagu ini sengaja diciptakan Wali sebagai bentuk penolakan terhadap “arogansi” kita dan kehidupan. Seolah-olah kita menjadi superior, seolah-olah yang benar hanya kita, atau lebih parah lagi: kita menjadi Fir’aun di dunia nyata.
"Sehingga kita harus hati-hati, jangan sampai akhirnya diksi itu melekat dalam kehidupan pribadi dan akhirnya menjadi sebuah habit atau kebiasaan. Dan ini juga menjadi reminder buat kita, sekaligus reminder lebih besar yang harus kita ingat bahwa kita tidak hidup abadi," tambah Apoy.
"Bisa jadi akhirnya kekuasaan, kehebatan, superioritas yang kita punya tidak akan abadi, ujung-ujungnya kita kan masuk satu kali dua meter juga alias kuburan," sambungnya.
Kumaha Aing, lanjut Faank, dalam bahasa Sunda menjadi kata-kata sehari-hari yang berkonotasi bermuatan "jumawa". "Artinya kan terserah saya. Dan biasanya Aing tuh untuk Tuhan ya... Jadi kayak ada nada sombong, ya terserah gue," tambah Faank, sang vokalis.
Advertisement
Penggarapan Video Klip
Sementara itu, penggarapan video klip single “Kumaha Aing” dikerjakan oleh dua sutradara, yakni Norman Kusuma dan Adieusna. Pengambilan gambar dilakukan di Rumah Seni dan Budaya “Lengkong”, kawasan Serpong, Tangerang Selatan, Banten.
Tokoh utama yang digambarkan tampil “semau gue” di video klip itu diperankan oleh komedian Ki Daus.
Wali band beranggotakan Apoy (gitar), Faank (vokal), Ovie (keyboard) dan Tomi (drum). Selain berkarir di dunia musik, band dengan latar belakang anak-anak pesantren itu juga menjadi bintang utama sinetron “Amanah Wali” yang tayang selama 6 musim.
Selain merilis single “Kumaha Aing”, dalam keterbatasan waktu, Wali juga sudah mempersiapkan sebuah single religi.
CREDIT SINGLE
Judul : Kumaha Aing
Artis : Wali
Ciptaan : Apoy
Editing : Aziz & Ikhsan Bodong
Music Arr : Wali
Mixed & Mastered : Sadat Effendy
Label : Big Indie NAGASWARA
Rilis : Januari 2023