Liputan6.com, Jakarta Program pemberian makanan tambahan (PMT) berupa biskuit dalam penanganan stunting disorot Presiden Joko Widodo (Jokowi). Jokowi meminta pemberian biskuit tersebut harus disetop, yang sebagai gantinya anak harus diberi makanan kaya protein hewani.
Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia Maria Endang Sumiwi menuturkan alasan di balik cerita kebijakan pemberian biskuit untuk stunting.
Advertisement
Kebijakan pemberian biskuit untuk makanan tambahan di Posyandu mulai berjalan pada tahun 2016. Pada waktu itu, Kemenkes mengembangkan program yang disebut Pemberian Makanan Tambahan (PMT).
PMT adalah kegiatan pemberian makanan kepada balita dalam bentuk biskuit yang aman dan bermutu serta mengandung nilai gizi yang sesuai dengan kebutuhan balita.
"Kalau enggak salah ya, ini (pemberian biskuit) mulai tahun 2016. Waktu itu, memang ada panduan tentang pemberian makanan tambahan, bahwa pemberian makanan tambahan itu bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu makanan tambahan pangan lokal atau makanan tambahan yang pabrikan," tutur Endang saat ditemui usai 'Press Conference: Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI)' di Gedung Kemenkes RI Jakarta, Jumat (27/1/2023).
Pertimbangan yang diputuskan Kemenkes akhirnya pemberian makanan tambahan pabrikan. Ini lantaran persyaratan pengolahan dari pabrikan sudah ada standar baku tertentu.
"Nah karena detailnya banyak, persyaratan itu banyak ya, misalnya, harus memenuhi zat gizi apa saja. Pada saat itu, kebijakan yang diambil adalah menggunakan pabrikan karena ada standar-standar yang harus dipenuhi," terang Endang.
Alasan Tak Pilih Pangan Lokal
Selanjutnya, Kemenkes pada tahun 2016 tidak memilih kebijakan makanan tambahan pangan lokal dikarenakan persyaratan yang harus dipenuhi banyak. Diakui, Maria Endang Sumiwi, untuk penyiapan makanan tambahan di Posyandu membutuhkan kerja keras.
"Kalau pangan lokal kan mesti banyak yang kita lakukan. Pak Jokowi sendiri bilang ini mau gampang-gampang aja nih gitu (soal pemberian biskuit)," terang Endang.
"Karena ya susah nyiapinnya (pemberian makanan tambahan) dan di Posyandu memang butuh banyak usaha."
Pemberian makanan tambahan (PMT) berupa biskuit dilakukan untuk melengkapi kebutuhan gizi baik pada anak maupun pada ibu hamil.
Pada anak balita, PMT diberikan sebanyak 6 keping per hari selama 1 bulan, saat anak usia 6 – 11 bulan. Adapun saat Balita umur 12 – 59 bulan diberikan 12 keping PMT per hari selama 1 bulan.
Pada anak sekolah, PMT diberikan 6 keping perhari. Pemberian PMT dihentikan manakala berat badan telah sesuai dengan umur. Balita dan anak sekolah dapat mengonsumsi makanan keluarga dengan gizi seimbang.
Sementara pada ibu hamil diberikan 2 keping per hari pada trimester 1 dan 3 keping per hari pada trimester 2 dan 3. Pemberian PMT dilakukan sampai ibu hamil tidak lagi mengalami Kurang Energi Kronis (KEK) sesuai dengan pemeriksaan Lingkar Lengan Atas.
Advertisement
Biskuit Hanya Makanan Tambahan
Kilas balik pada tahun 2017, Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek menyatakan bahwa program pemberian makanan tambahan (PMT) berupa biskuit dengan kandungan gizi yang tinggi. Namun, meski biskuit ini gizinya sangat tinggi, menu makanan gizi seimbang tetap yang utama.
Hal itu disampaikan Nila pada Kamis, 15 Juni 2017 saat acara simbolis pemberian makanan tambahan kepada ibu hamil, balita dan anak sekolah di Alun-alun Kroya, Cilacap, Jawa Tengah.
“Biskuit ini hanya sampingan (makanan tambahan). Artinya, ibu-ibu tetap makan dan tetap harus memberikan makanan yang baik pula buat anak-anak,” katanya.
Setiap orangtua pasti mendambakan anaknya menjadi anak yang sehat dan cerdas. Guna mewujudkan hal tersebut, hendaknya para orangtua menyadari bahwa kebutuhan gizi anak perlu dipenuhi sejak janin tumbuh dan berkembang di dalam kandungan.
“Kan doa kita semua tadi ingin anak kita jadi anak yang sholeh dan cerdas, berarti anaknya harus sehat, dan anak sehat itu dimulai dari ibu hamil. Nah, jadi ibu hamil enggak boleh kurang gizi,” tandas Menkes Nila.
Nila menerangkan aturan pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil (bumil) yang dikonsumsi, yaitu 2 keping biskuit pada usia kehamilan trimester pertama dan 3 keping biskuit untuk trimester 2 dan 3 kehamilan.
“Tapi ingat, ibu hamil harus selalu menimbang berat badan jangan sampai kelebihan berat badan. Kalau berat badannya sudah cukup, biskuit ini tidak usah dimakan lagi,” terangnya.