Penjualan HP Dunia Seret, Pengiriman Smartphone Anjlok di Penghujung 2022

IDC mengungkapkan terdapat penurunan terbesar dalam pengiriman smartphone di periode akhir 2022

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 29 Jan 2023, 08:00 WIB
Ilustrasi Smartphone Android, Gadget. Kredit: Pexels via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta Industri smartphone mengalami jalur yang kurang mulus di penghujung tahun 2022, di mana dikabarkan terdapat "penurunan terbesar yang pernah ada" dalam pengiriman HP di Q4 (kuartal empat) tahun lalu.

Laporan itu seperti diungkap oleh IDC, yang merinci pengiriman smartphone secara global selama Q4 tahun 2022, yang tercatat menurun dari tahun lalu.

Pengiriman smartphone, menurut laporan IDC, secara keseluruhan turun 18,3 persen atau merosot jadi lebih dari 300 juta total pengiriman untuk periode tersebut, dibandingkan dengan lebih dari 367 juta pada Q4 tahun 2021.

Padahal, IDC menyebut, waktu-waktu tersebut diisi beberapa momen penting seperti musim liburan atau acara ritel besar seperti Black Friday.

Mengutip 9to5google, Minggu (28/1/2023), Direktur Riset IDC Nabila Popal menambahkan, kekhawatiran inflasi bisa saja mendorong pemulihan pasar smartphone hingga akhir tahun 2023.

"Kami belum pernah melihat pengiriman pada kuartal liburan lebih rendah dari kuartal sebelumnya. Namun, melemahnya permintaan dan persediaan yang tinggi menyebabkan vendor mengurangi pengiriman secara drastis," kata Popal.

Ia menjelaskan, penjualan dan promosi yang gencar selama kuartal tersebut, lebih "membantu menguras inventaris yang ada ketimbang mendorong pertumbuhan pengiriman."

Menurutnya, vendor semakin berhati-hati dalam pengiriman dan perencanaan mereka, sembari menyelaraskan kembali fokusnya pada profitabilitas.

Popal juga mengatakan, bahkan Apple yang terlihat kebal, juga mengalami kemunduran dalam rantai pasokannya, dengan karantina tak terduga di pabrik-pabrik smartphone utamanya di Tiongkok.


Samsung Kuasai Pasar Sepanjang 2022

Tampilan Samsung Galaxy S22 Ultra (Liputan6.com/Agustinus M. Damar)

"Apa yang dikatakan kuartal liburan ini kepada kita adalah kenaikan inflasi dan meningkatnya kekhawatiran makro terus menghambat pengeluaran konsumen bahkan lebih dari yang diperkirakan dan mendorong kemungkinan pemulihan hingga akhir tahun 2023."

Data IDC mencatat, Samsung, yang mengirimkan sekitar 10 juta unit lebih sedikit pada Q4 tahun 2022, masih melihat pangsa pasarnya meningkat dari 18,8 persen di Q4 2021, menjadi 19,4 persen di Q4 2022.

Selain itu di tahun 2022 secara keseluruhan, Samsung sebenarnya memperoleh pangsa pasar di atas pesaing seperti Xiaomi.

Perusahaan pun berkontribusi pada 21,6 persen terhadap total pengiriman smartphone di sepanjang tahun 2022, naik dari 20 persen pada tahun 2021, serta mengalahkan Apple di 18,8 persen dan Xiaomi sebesar 12,7 persen.

Oppo berada di posisi keempat pangsa pasar terbesar untuk seluruh tahun 2022 dengan 8,6 persen; diikuti vivo 8,2 persen; dan merek lain sebesar 30,1 persen.

Sementara khusus untuk Q4 2022, mengutip laman IDC, Apple memiliki pangsa pasar 24,1 persen, diikuti Samsung 19,4 persen; Xiaomi di 11 persen; Oppo (8,4 persen); Vivo (7,6 persen); dan lainnya 29,4 persen.


AnTuTu: Smartphone RAM 12GB dan Memori 512GB Makin Populer di 2023

Ilustrasi smartphone iPhone. (Photo by David Grandmougin on Unsplash)

Sementara, tim AnTuTu Benchmark mengungkap sejumlah fakta mengenai tren smartphone dan preferensi pengguna atas gadget pilihannya di pasaran.

Berdasarkan data pada kuartal keempat 2022, perangkat seluler yang disukai pengguna, salah satunya adalah yang punya memori lebih besar.

Mengutip Gizchina, Selasa (17/1/2023), para analis di AnTuTu mengklaim, fitur yang sebelumnya hanya ada di smartphone flagship mulai jadi pilihan bagi pengguna.

1. Memori Besar

Misalnya, RAM 12GB serta memori internal 512GB jadi fitur paling diinginkan di berbagai model smartphone.

Sementara, smartphone 4GB, 6GB, dan 8GB mulai kehilangan pangsa pasar. Jumlah pengguna smartphone yang memiliki RAM 12GB makin meningkat dan hal ini diperkirakan terus terjadi.

Untuk memori, yang paling umum saat ini adalah 256GB, namun smartphone dengan kapasitas ini lebih sedikit daripada di kuartal ketiga. Kini, proporsi perangkat dengan memori 512GB naik sebesar 4,2 persen menjadi 11,5 persen dari semua perangkat.

2. Pilihan Layar

Terlepas dari itu, saat ini 32,4 persen smartphone memiliki layar diagonal berukuran 6,7 inci, yang juga menjadi ukuran standar. Sementara 23 persen smartphone memiliki ukuran layar 6,6 inci dan jadi opsi favorit kedua dari pengguna.

Lalu, layar berukuran 6,8 inci berada di urutan ketiga dengan pangsa pasar 13,7 persen. Ketiga ukuran layar di atas memegang pangsa pasar 69,1 persen secara keseluruhan.

Dari survei tersebut, pengguna jarang yang menyukai smartphone dengan ukuran layar lebih besar atau lebih kecil dari ketiga ponsel di atas.


Layar, Chipset, dan OS yang Populer

Ilustrasi Smartphone. Kredit: Erik Lucatero via Pixabay

3. Resolusi Layar

Dalam hal resolusi layar, ada 38,4 persen layar smartphone dengan beresolusi 1080 x 2400 piksel atau Full HD+, dan ini adalah yang paling umum dipilih pengguna.

4. Refresh Rate Layar

Di kalangan pengguna Android, ternyata 48 persen pangsa pasar smartphone menggunakan layar dengan refresh rate 60Hz. Meski begitu, dibandingkan dengan refresh rate 120Hz, tentunya refresh rate 60Hz terlihat lebih kuno.

Yang perlu dicatat, meski saat ini pangsa pasar pengguna refresh rate 60Hz lebih banyak, ini hanyalah fenomena jangka pendek. Karena pada akhirnya, refresh rate 120Hz akan menggantikan 60Hz.

5. Chipset dan OS

Saat ini Qualcomm mendominasi pasar CPU dengan pangsa pasar 60 persen, diikuti dengan MediaTek dengan pangsa 25,3 persen.

Di kalangan pengguna Android, pengguna memiliki lebih banyak perangkat yang didukung sistem operasi Android 12 dengan pangsa pasar 59,6 persen, diikuti Android 13 (12,6 persen), Android 10 (12,5 persen), serta Android 11 (10,5 persen).

(Dio/Isk)

Infografis Duel Pasar Smartphone Tiongkok Vs Lokal

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya