Saham Tesla Cetak Kinerja Mingguan Terbaik Sejak Mei 2013

Saham Tesla naik 11 persen pada Jumat, 27 Januari 2023 ke posisi USD 177,88. Kenaikan saham Tesla tersengat sentimen laporan keuangan dengan laba yang optimistis.

oleh Agustina Melani diperbarui 29 Jan 2023, 07:19 WIB
Saham Tesla catat kenaikan 33 persen pada 23-27 Januari 2023. (Tesla)

Liputan6.com, Jakarta - Saham Tesla catat lonjakan 33 persen selama sepekan pada 23-27 Januari 2023. Lonjakan saham Tesla tersebut menandai kinerja mingguan terbaik sejak Mei 2013 dan rekor terbaik kedua.

Saham Tesla naik 11 persen pada Jumat, 27 Januari 2023 ke posisi USD 177,88. Kenaikan saham Tesla mengikuti periode enam bulan di mana saham Tesla telah turun lebih dari 40 persen. Koreksi saham Tesla sebesar 65 persen pada 2022 adalah yang terburuk dalam 12 tahun lebih Tesla sebagai perusahaan publik.

Reli Tesla pekan ini dibantu oleh laporan laba kuartal IV 2022 yang optimistis. Selama panggilan telepon dengan pemegang saham dan analis, CEO Tesla Elon Musk menuturkan, perusahaan mencapai target untuk berpotensi produksi 2 juta kendaraan pada 2023. Ia juga menyarankan permintaan akan mendukung penjualan mobil tersebut juga. Demikian mengutip dari laman CNBC, Minggu (29/1/2023).

Pedoman resmi menunjukkan produksi 1,8 juta kendaraan pada 2023. Perusahaan belum merevisi target jangka panjang untuk tingkat pertumbuhan tahunan gabungan 50 persen selama jangka waktu multi tahun.

Tesla mengalahkan prediksi pendapatan dan laba. Tesla mencatatkan total pendapatan USD 24,32 miliar termasuk USD 324 juta pendapatan ditangguhkan terkait dengan sistem bantuan pengemudi Tesla.

Perusahaan memangkas harga mobil secara dramatis pada Desember dan Januari menyebabkan kekhawatiran tentang permintaan dan penumpukan persediaan.

Reaksi analis terhadap angka Tesla beragam. Analis Bernstein Toni Sacconaghi menuturkan, kisah pertumbuhannya hidup dan sehat. Namun, kinerja buruk di saham secara bearish atau tren turun, angkanya tidak bohong.

Pada awal Januari, Tesla melaporkan pengiriman dan produksi kendaraan kuartal IV yang jauh dari harapan. Lonjakan saham Tesla terjadi di tengah reli pasar yang lebih luas. Indeks S&P 500 naik 2,2 persen dan Nasdaq bertambah 4,3 persen pada pekan ini.

 


Kinerja Saham Tesla Dikaitkan dengan Pembelian Twitter

Ilustrasi mobil Tesla (Foto: Tesla)

Produsen kendaraan listrik lain yang berbasis di Amerika Serikat melihat sahamnya naik lebih tinggi. Rivian naik 22 persen selama sepekan. Sementara itu, saham produsen mobil Ford dan General Motors masing-masing naik lebih dari 7 persen.

Saingan produsen mobil listrik Lucid juga melonjak pada Jumat pekan ini, naik 43 persen di tengah laporan dana kekayaan kedaulatan Arab Saudi, Public Investment Fund bermaksud menjadikan perusahaan itu perusahaan pribadi.

Beberapa kinerja buruk saham Tesla tahun lalu dikaitkan dengan pengalihan fokus Musk ke Twitter yang diperolehnya senilai USD 44 miliar pada Oktober 2022. Di bawah kepemimpinan Musk, Twitter telah mengalami PHK massal dan melarikan diri dari pengiklan. 

Tesla tetap menjadi saham dengan penjualan terbanyak kedua di pasar Amerika Serikat (AS) hanya di belakang Apple. Artinya sejumlah besar investor bertaruh pada penurunan. Lebih dari 94 juta saham produsen mobil tersebut alami short, berdasarkan data dari S3 Partners.

Meski reli, short selling aktif terus berlanjut. “Penjualan short melihat apresiasi Tesla telah menciptakan saham yang terlalu panas dan overbought yang setidaknya akan terjadi pembalikan jangka pendek,” ujar Direktur Pelaksana S3 Ihor Dusaniwsky.

 


Harga Saham Tesla Berotot Usai Rilis Laporan Keuangan

Tesla Model 3, mobil listrik ketiga Tesla siap dikirim ke konsumen. (Carscoops)

Sebelumnya, saham Tesla diperdagangkan sedikit lebih tinggi, menyusul laporan pendapatan kuartal IV. Menyusul kabar tersebut, harga saham Tesla melonjak 5,5 persen dalam perdagangan yang diperpanjang.

Harga saham Tesla naik tipis 0,4 persen menjadi 144,43 di sesi reguler pada Rabu, 25 Januari 2023. Melansir Yahoo Finance, Kamis (26/1/2023), pada kuartal IV Tesla melaporkan pendapatan sebesar USD 24,32 miliar atau sekitar Rp 363,54 triliun (kurs Rp 14.948 per USD), lebih tinggi dari perkiraan sebesar USD 24,07 miliar. Sementara laba per saham (earning per share/EPS) disesuaikan pada kuartal IV tercatat sebesar USD,1,19 yang juga naik dibandingkan perkiraan sebesar USD 1,12.

Pendapatan naik sekitar USD 3 miliar secara dibanding kuartal III yang sebesar USD 21,31 miliar, dan naik hampir USD 7 miliar dari posisi tahun lalu. Di sisi profitabilitas, Tesla melaporkan pendapatan bersih yang disesuaikan sebesar USD 4,1 miliar, naik hampir USD 400 juta dibandingkan kuartal III dan lebih tinggi USD 1,3 miliar dibandingkan keseluruhan tahun sebelumnya.

 

 


Tesla Punya Likuiditas Cukup

Kendaraan Tesla Model 3 yang diproduksi di China (made in China) di gigafactory Tesla yang terletak di Shanghai, China pada 26 Oktober 2020. Tesla, pabrikan mobil AS, mengumumkan akan mengekspor 7.000 kendaraan Model 3 yang diproduksi di China ke Eropa pada Selasa (27/10). (Xinhua/Ding Ting)

Tesla mengaku punya likuiditas yang cukup untuk mendanai roadmap produk dan rencana ekspansinya. Margin kotor mencapai 23,8 persen dari estimasi 25,4 persen, dengan margin kotor otomotif mencapai 25,9 persen dari estimasi 28,4 persen. Tesla mengatakan dapat mempertahankan margin meskipun ASP (harga jual rata-rata) turun seperti yang telah dibuktikan selama bertahun-tahun.

"Perusahaan yakin dapat mempertahankan margin meski ASP turun. Kondisi itu terbukti dapat diatasi melalui penggunaan model berbiaya lebih rendah, pembangunan pabrik lokal yang lebih efisien, pengurangan biaya kendaraan, dan leverage operasi,"  kata CFO Zack Kirkhorn.

Dia menambahkan, Tesla berencana untuk mempertahankan margin kotor otomotif 20 persen meskipun ada langkah pemotongan harga (diskon) baru-baru ini. Tesla mempertahankan target pengiriman jangka panjangnya sebesar 50 persen CAGR (tingkat pertumbuhan tahunan majemuk) meskipun pengiriman meleset dari sasaran dalam beberapa kuartal terakhir.

"Untuk tahun 2023, kami berharap untuk tetap berada di depan CAGR 50 persen jangka panjang dengan sekitar 1,8 juta mobil untuk tahun ini," kata perusahaan dalam sebuah laporan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya