Liputan6.com, Jakarta - Pada 2022, Cina berhasil mengekspor sebanyak 3,111 juta unit kendaraan. Jumlah tersebut, meningkat 54,4 persen dari tahun sebelumnya atau 2021.
Pencapaian tersebut, menjadikan Cina sebagai negara pengekspor mobil terbesar kedua di dunia, menurut Asosiasi Produsen Otomotif China (CAAM).
Advertisement
Lebih khusus lagi, dalam hal jenis kendaraan, Negeri Tirai Bambu ini mampu mengirim sebanyak 2,529 juta unit penumpang, meningkat 56,7 persen dari 2021.
Sedangkan dari sektor kendaraan niaga, Cina mampu mengirim sebanyak 582 ribu unit atau meningkat 44,9 persen, dan sebanyak 679 ribu kendaraan energi terbarukan, atau meningkat 120 persen dari tahun sebelumnya.
Disitat dari Carnewschina, Minggu (29/1/2023), pada saat yang sama, berdasarkan data dari CAAM, produksi dan penjualan tahunan pada 2022, masing-masing adalah 27,021 juta unit dan 26,864 juta unit.
Selanjutnya, asosiasi juga memperkirakan total penjualan kendaraan Cina akan mencapai 27,6 juta unit pada 2023, dengan peningkatan tahunan sebesar 3 persen, dan penjualan kendaraan energi terbarukan Cina akan mencapai 9 juta unit pada 2023, dengan peningaktan tahunan sebesar 35 persen.
10 Produsen Teratas
Sementara itu, 10 produsen dengan catatan ekspor teratas di Cina, adalah SAIC, Chery, Tesla, Changan, Dongfeng, Geely, Great Wall, JAC, BAIC, dan CNHTC.
Sebagai informasi, tepat sebelum 2021, volume ekspor mobil China telah mencapai sekitar 1 juta kendaraan. Dalam beberapa tahun terakhir, kendaraan Cina terus melakukan terobosan di pasar Eropa dan Amerika.
Dengan semakin populernya kendaraan energi baru, Eropa dan Amerika Utara menjadi dua pasar utama ekspor mobil China.
Advertisement