Peringatan Dini di Manado, Hujan Sedang hingga Deras di Sulawesi Utara Diprediksi Masih Akan Terjadi sampai Selasa 31 Januari 2023

Setelah hujan deras yang menyebabkan banjir Manado pada Jumat (27/1), Sulawesi Utara tampaknya masih akan diwarnai cuaca ekstrem hingga Selasa, 31 Januari 2023.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 31 Jan 2023, 16:35 WIB
Banjir dan longsor menerjang tiga wilayah di Sulut, yakni Kota Manado, Kabupaten Minahasa, dan Kota Tomohon. (Liputan6.com/Yoseph Ikanubun)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah dilanda hujan deras sejak Kamis (26/1) malam hingga Jumat (27/1) hingga menyebabkan banjir di sebagian besar wilayah Manado, diketahui air perlahan telah mulai surut. Sejumlah warga pun telah kembali dari pengungsian untuk membersihkan tempat tinggal mereka. 

Namun, Sulawesi Utara tampaknya masih akan diwarnai cuaca ekstrem hingga awal pekan depan.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih akan turun hingga Selasa (31/1) di beberapa wilayah di Provinsi itu.

"BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem hingga 31 Januari 2023," ujar Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Ben Molle di Manado, Sabtu (28/1), dilansir Antara.

Hujan diprediksi akan disertai petir atau kilat dan angin kencang. Oleh karena itu, Ben Molle berharap warga tetap waspada dan berhati-hati mengantisipasi cuaca ekstrem yang berpeluang terjadi hingga puncak musim hujan di awal Februari 2023.

"Potensi cuaca ekstrem tersebut dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, ataupun pohon tumbang. Mari tetap waspada dan terus mendapatkan update informasi cuaca yang dapat diakses melalui kanal-kanal yang tersedia," ujar Ben.

Peringatan dini cuaca pada hari ini, Minggu, 29 Januari 2023 berlaku bagi wilayah Kota Bitung, Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa, Kabupaten MInahasa Utara, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Minahasa Tenggara, Kabupaten Bolaang Mongondow dan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur.

 


Peringatan Dini Cuaca Ekstrem, 29 - 31 Januari 2023

Sejumlah personel Samapta Polda Sulut melakukan evakuasi warga yang terjebak banjir di Kelurahan Ternate Tanjung, Kecamatan Singkil, Kota Manado, Jumat (27/1/2023).

Sementara pada esok hari, cuaca ekstrem berpeluang terjadi di Kota Manado, Kota Bitung, Kota Tomohon, Kota Kotamobagu, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Kabupaten Kepulauan Sangihe, dan Kabupaten Kepulauan Talaud.

Lalu pada 31 Januari, hujan diperkirakan akan mengguyur di Kota Manado, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Kabupaten Kepulauan Sitaro, dan Kabupaten Kepulauan Sangihe.

 

 


5 Korban Meninggal Dunia

Selain banjir, cuaca ekstrem pun menyebabkan longsor di beberapa wilayah Manado pada Jumat, 27 Januari 2023. Bencana hidrometeorogi ini mengakibatkan lima orang meninggal dunia.

Hal tersebut disampaikan Kabid Humas Polda Sulawesi Utara Kombes Pol Jules Abraham Abast, Jumat.

"Kami imbau warga agar berhati-hati dan selalu waspada dengan kondisi cuaca ekstrem," ujarnya.

Data yang dihimpun Polresta Manado, kata Abast, menunjukkan 10 kecamatan dan 38 kelurahan mengalami musibah tersebut.

"Data yang kami peroleh, kurang lebih ada 38 kelurahan yang tersebar di 10 kecamatan di Kota Manado yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor, yakni kecamatan Sario, SIngkil, Malalayang, Wanea, Tuminting, Wenang, Bunaken, Mapanget, Wori, dan Tikala," ujarnya.

Ribuan kepala keluarga di 10 kecamatan itu terdampak banjir dan tanah longsor.

"Kurang lebih ada 3.866 kepala keluarga yang terdampak banjir dan tanah longsor, dengan total kurang lebih 1.582 warga yang harus dievakuasi ke lokasi yang lebih aman, sebut Abast, Jumat.


Waspada Penyakit Pasca Banjir

Sejumlah penyakit biasanya akan muncul usai banjir menggenangi tempat tinggal penduduk. Laman Pusat Krisis Kementerian Kesehatan mencatat, setidaknya ada tujuh penyakit yang muncul usai banjir.

Penyakit dan gangguan kesehatan yang muncul pasca banjir

  1. Diare
  2. Demam berdarah
  3. Penyakit leptospirosis atau demam banjir yang disebabkan oleh bakteri leptospira yang menginfeksi manusia melalui kontak dengan air atau tanah yang masuk kedalam tubuh melalui selaput lendir mata atau luka lecet pada bagian tubuh.
  4. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
  5. Penyakit kulit
  6. Penyakit saluran cerna lain, seperti demam tifoid
  7. Memburuknya penyakit kronis karena penurunan daya tahan tubuh seseorang akibat musim hujan yang berkepanjangan. 

Pencegahan penyakit dan gangguan kesehatan pasca banjir dapat dicegah dengan sejumlah langkah, seperti:

  • rutin membersihkan lingkungan,
  • meningkatkan daya tahan tubuh melalui aktivitas fisik dan mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang,
  • bersegera dalam melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat apabila mengalami gejala penyakit.

Berbagai langkah pencegahan diatas, tidak hanya akan memberikan tubuh yang sehat, namun juga membantu melestarikan lingkungan hidup dan meminimalisir potensi terjadinya banjir di Indonesia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya