Jokowi soal Reshuffle Kabinet: Tunggu Saja

Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak menampik bakal ada reshuffle dalam waktu dekat. Ia pun meminta publik untuk menunggu.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 29 Jan 2023, 11:50 WIB
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama jajaran menteri dan para duta besar negara-negara anggota Asean serta non-Asean berjalan dalam Parade Asean di Jalan MH. Thamrin, Jakarta, Minggu (29/1/2023). Acara tersebut merupakan 'kick off' keketuaan Indonesia dalam ASEAN 2023 yang puncaknya akan berlangsung dua kali, yakni Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN pada Mei 2023 di Labuan Bajo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan KTT ASEAN Plus di Jakarta pada September 2023. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak menampik bakal ada reshuffle kabinet dalam waktu dekat. Ia pun meminta publik untuk menunggu.

“Nanti tunggu saja,” kata Jokowi di Kawasan Bundaran Hotel Indonesia Jakarta, Minggu (29/1/2023).

Jokowi dalam beberapa kali kesempatan, melakukan reshuffle berdasarkan penanggalan Jawa. Rabu Pon menjadi yang paling sering dijadikan momen pengumuman bongkar pasang kabinet. 

Oleh karena itu, publik menduga reshuffle akan dilakukan Rabu depan karena bertepatan dengan Rabu Pon. 

Namun saat dikonfirmasi, Jokowi seolah tidak mengetahui kalau Rabu pekan depan adalah Rabu Pon.

“Masa? Bener?,” jawabnya dengan canda.

Isu reshuffle semakin menguat sebab pada beberapa hari kemarin Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dipanggil ke Istana. Pertemuan itu berlangsung tertutup dan diduga pembicaraan tersebut mengarah kepada reshuffle sejumlah menteri NasDem yang ada di kabinet.

Namun lagi-lagi, Jokowi enggan membocorkannya. Kepala negara mengaku hanya menjadi pertemuan biasa saja.

“Ya pertemuan biasa saja, (soal pembicaraan apa?) Mau tau aja hehe,” Jokowi menutup.

Diketahui, saat ini NasDem memiliki 3 menteri yang berada di kabinet Jokowi. Mulai dari Siti Nurbaya, Menteri Kehutanan, Syahrul Yasin sebagai Menteri Pertanian dan Johnny Plate sebagai Menteri Komunikasi dan Informasi.

Digoyangnya kursi menteri NasdDem berembus sejak partai pendukung Jokowi itu mengaku akan berbalik mendukung Anies Baswedan pada 2024 nanti pada Oktober tahun lalu.

Sejumlah pengamat politik menilai, hal itu yang menjadi akar penyebab NasDem harus angkat kaki dari Istana sebab Anies dinilai sebagai antitesa Jokowi dan dengan demikian, arah politik partai sudah bersebrangan.


Terkait Wacana Reshuffle, PDIP Akui Sudah Ajukan Nama ke Jokowi

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto mengakui pihaknya telah memberikan masukan nama kadernya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal wacana reshuffle menteri. Meski demikian, Hasto menyebut reshuffle adalah wewenang penuh dari Jokowi.

"Kalau reshuffle kan hanya bisa terjadi atas kehendak Bapak Presiden dan itu kewenangan Bapak Presiden, tentu saja sebagai partai kami memberikan masukan," kata Hasto di Bandung, Senin (28/1/2023).

Meski mengakui sudah menyodorkan nama calon menteri untuk masuk Kabinet Indonesia Maju, Hasto enggan membocorkan nama itu.

"Tapi terkait dengan nama, ada aspek-aspek teknis, ini menyangkut masa depan seseorang. Kami mohon maaf tidak bisa menyampaikan," ucapnya.

Sebelumnya, Ketum Partai NasDem Surya Paloh bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis (26/1/2023) sore. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menilai pertemuan tersebut adalah hal biasa, sebab Jokowi biasanya sebelum ambil keputusan penting seperti reshuffle, akan menemui pimpinan parpol dan melakukan pemberitahuan terlebih dulu.

"Ya bagi Presiden Jokowi sebelum mengambil keputusan-keputusan penting, itu kan juga melakukan dialog, pemberitahuan, misalnya akan ada reshuffle itu kan ada pemberitahuan," ujar Hasto di Kantor DPC Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (27/1/2023).

Infografis Kilas Balik Deretan Reshuffle Kabinet Pemerintahan Jokowi. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya