Aktivitas Fisik Ini Dapat Melindungi Otak Lebih dari yang Lain

Dengan melakukan aktivitas sedang hingga berat setiap harinya selama kurang dari 10 menit dapat meningkatkan memori kerja manusia

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Jan 2023, 12:21 WIB
Ilustrasi otak (dok.Unsplash/Fakurian Design)

Liputan6.com, Jakarta Orang yang menghabiskan bahkan hanya sedikit waktu dalam aktivitas fisik, misalnya 6 sampai 9 menit dibandingkan dengan orang yang hanya duduk, tidur, atau aktivitas ringan memiliki skor kognisi yang lebih tinggi.

Aktivitas fisik sedang biasanya didefinisikan sebagai jalan cepat atau bersepeda atau berlari naik turun tangga. Gerakan yang kuat, seperti aerobik, joging, berlari, berenang, dan bersepeda mendaki bukit akan meningkatkan detak jantung dan pernapasan anda.

Dengan melakukan aktivitas sedang hingga berat setiap harinya selama kurang dari 10 menit dapat meningkatkan memori kerja manusia, tetapi dampak terbesarnya ada pada proses eksekutif seperti perencanaan dan pengorganisasian.

Peningkatan kognitifnya memang sederhana, tetapi karena waktu tambahannya dihabiskan untuk melakukan latihan yang lebih energik sehingga manfaatnya meningkat.Individu yang bergerak lebih banyak cenderung memiliki rata-rata kognisi yang lebih tinggi.

Namun itu juga bisa berarti bahwa perubahan minimal dalam kehidupan kita sehari-hari dapat memiliki konsekuensi hilir untuk kognisi kita.

Penurunan kognisi

Ada kabar buruk juga bagi orang yang menghabiskan lebih banyak waktu untuk tidur, duduk, atau hanya melakukan gerakan ringan dikaitkan dengan dampak negatif pada otak.

Menurut yang dilansir dari CNN, Sabtu (28/01/2023), penelitian menemukan kognisi menurun 1 persen sampai 2 persen setelah orang tersrbut mengganti porsi aktivitas fisik sedang hingga kuat dengan delapan menit perilaku menetap, enam menit intensitas cahaya, atau tujuh menit tidur.

“Dalam kebanyakan kasus, menunjukkan bahwa lebih sedikit MVPA (aktivitas fisik sedang hingga berat) yang merugikan,” kata John Mitchell, Medical Research Council doctoral training student at the Institute of Sport, Exercise and Health at University College London.

Selain itu, tidur tidak bisa dianggap remeh. Hal itu karena kualitas tidur yang baik sangat penting bagi otak untuk beroperasi pada kinerja puncak.“Pentingnya tidur untuk kinerja kognitif itu sangat kuat.

Namun ada dua peringatan utama. Pertama, tidur berlebihan dapat dikaitkan dengan kinerja kognitif yang lebih buruk. Kedua, kualitas tidur mungkin lebih penting daripada durasi.

Studi tambahan perlu dilakukan untuk memverifikasi temuan ini dan memahami peran masing-masing jenis kegiatan. Namun menurut Mitchell, penelitian tersebut telah menyoroti bagaimana perbedaan yang sangat sederhana dalam gerakan sehari-hari manusia yang kurang dari 10 menit terkait dengan perubahan yang cukup nyata dalam kesehatan kognitif kita.

Penulis: Nita Suci Lydiarti

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya