Liputan6.com, Teheran - Azerbaijan akan mengevakuasi staf kedutaan dan anggota keluarga dari Iran pada Minggu 29 Januari 2023, kata kementerian luar negeri.
Hal itu dilakukan dua hari setelah seorang pria bersenjata menembak mati seorang penjaga keamanan dan melukai dua orang lainnya dalam serangan yang dicap Baku sebagai "tindakan terorisme".
Advertisement
Polisi di Teheran mengatakan mereka telah menangkap seorang tersangka dan pihak berwenang Iran mengutuk insiden penembakan hari Jumat, tetapi mengatakan pria bersenjata itu tampaknya memiliki motif pribadi, bukan politik.
Insiden itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara negara-negara tetangga atas perlakuan Iran terhadap etnis minoritas Azeri yang besar.
Itu juga dipengaruhi atas keputusan Azerbaijan bulan ini untuk menunjuk duta besar pertamanya untuk Israel, demikian seperti dikutip dari Malaymail, Minggu (29/1/2023).
Memanggil Duta Besar Iran di Azerbaijan
Setelah serangan itu, kementerian luar negeri Azeri mengatakan pihaknya memanggil duta besar Iran di Baku untuk menuntut keadilan dan akan mengevakuasi staf kedutaan dari Teheran.
Ia tidak memberikan rincian lebih lanjut, termasuk apakah kedutaan akan terus berfungsi.
Sebelumnya, kementerian mengatakan penembakan itu adalah hasil dari Teheran yang gagal mengindahkan seruannya untuk keamanan yang lebih baik.
Advertisement
CCTV Merekam Detik-Detik Kejadian
Rekaman CCTV yang diperoleh Reuters menunjukkan penyerang memaksa masuk ke gedung kedutaan dan menembaki dua pria sebelum karyawan kedutaan ketiga mengusirnya.
Seorang pria berambut abu-abu yang diidentifikasi sebagai penyerang kemudian ditampilkan di TV pemerintah Iran mengatakan dia telah bertindak untuk mengamankan pembebasan istrinya Azeri yang dia yakini ditahan di kedutaan.
Seorang wanita muda yang diidentifikasi sebagai putri pria itu mengatakan ibunya berada di Azerbaijan.
Presiden Iran Ebrahim Raisi menyerukan "penyelidikan komprehensif" atas insiden itu dan mengirimkan belasungkawa kepada Azerbaijan dan keluarga pria yang tewas itu, kata media pemerintah.