Di Tengah Situasi Sulit, Indonesia Dinilai Akan Berikan yang Terbaik Saat Memimpin ASEAN

Teuku berpendapat Indonesia akan berupaya secara optimal dalam memberikan kontribusinya terhadap beberapa isu-isu strategis sembari menguatkan pertumbuhan ekonomi negara-negara ASEAN.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Jan 2023, 18:10 WIB
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama jajaran menteri dan para duta besar negara-negara anggota Asean serta non-Asean berjalan dalam Parade Asean di Jalan MH. Thamrin, Jakarta, Minggu (29/1/2023). Acara tersebut merupakan 'kick off' keketuaan Indonesia dalam ASEAN 2023 yang puncaknya akan berlangsung dua kali, yakni Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN pada Mei 2023 di Labuan Bajo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan KTT ASEAN Plus di Jakarta pada September 2023. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Usai sukses menjalankan Presidensi G20 tahun lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dipercaya mampu menjalankan Ketua ASEAN 2023 dengan baik. Meski saat ini situasi global masih dalam kondisi yang tak mudah.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan, salah satu isu yang perlu dicermati adalah stabilitas keamanan di kawasan ASEAN. Tetapi ia percaya ancaman krisis keamanan akan ditangani dengan tenang oleh Presiden Jokowi, sehingga tercipta stabilitas di Kawasan ASEAN yang memicu pertumbuhan ekonomi serta berkontribusi terhadap perdamaian dunia.

“Memang kondisi saat ini tidaklah mudah. Namun Indonesia akan mengupayakan yang terbaik di saat memimpin ASEAN di tahun 2023. ASEAN yang stabil dan berkemakmuran akan dengan sendirinya berkontribusi bagi perdamaian dan pertumbuhan ekonomi di Indo Pasifik,” ujar Teuku, Minggu (29/1/2023).

Teuku berpendapat Indonesia akan berupaya secara optimal dalam memberikan kontribusinya terhadap beberapa isu-isu strategis sembari menguatkan pertumbuhan ekonomi negara-negara ASEAN.

“Kalau berangkat dari tema, Indonesia ingin memastikan ASEAN bisa tetap mengambil peran di berbagai isu strategis di kawasan, seraya menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di Asia Tenggara,” paparnya.

“Di tengah banyaknya ketidak-pastian global dewasa ini. Indonesia yang pasti akan melakukan yang terbaik dan menjalankan peran kepemimpinan, seperti yang Presiden RI sudah tunjukkan saat memimpin G20,” jelas Teuku.

 


Tidak Mudah Jadi Ketua ASEAN

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyampaikan tidak mudah bagi Indonesia untuk menjadi Ketua Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) pada tahun ini di tengah kondisi dunia yang tengah bergolak.

"Kita telah menjalankan presidensi G20 dengan baik, dan tahun ini Indonesia menjadi Ketua ASEAN di tengah-tengah situasi global yang sangat tidak mudah," ucap Presiden dalam pembukaan kegiatan Kick Off Keketuaan ASEAN-Indonesia 2023 yang digelar di Bundaran Hotel Indonesia, Ahad (29/1/2023) pagi.

Presiden Jokowi berpandangan, saat ini Indonesia menjadi ketua ASEAN di tengah situasi krisis ekonomi, energi, pangan, dan peperangan antara Ukraina dan Rusia.

Mantan Wali Kota Solo itu tetap meyakini ASEAN masih diperlukan dan relevan bagi rakyat, kawasan, dan dunia. Selain itu, Jokowi berharap ASEAN terus memberikan sumbangsih bagi perdamaian dan stabilitas serta perekonomian di Indo-Pasifik.

"Bahwa ASEAN akan terus dapat menjaga pertumbuhan ekonomi dan ASEAN matters, epicentrum of growth," terang Presiden Jokowi.

Diketahui dalam acara tersebut dihadiri oleh sejumlah menteri yaitu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

Selain itu sejumlah duta besar perwakilan negara-negara sahabat juga turut hadir dalam kegiatan tersebut.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya