Liputan6.com, Jakarta Chief Executive Officer (CEO) PSIS Semarang, Yoyok Sukawi menyoroti maraknya tindak kekerasan yang terjadi usai pertandingan sepak bola. Dalam waktu berdekatan, aksi kekerasan dilakukan oknum suporter kepada bus tim usai pertandingan di BRI Liga 1.
Seperti diketahui, pekan ke-21 Liga 1 ditandai dengan insiden kurang mengenakkan. Pertama, ada aksi pelemparan terhadap bus Arema FC usai pertandingan melawan PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo.
Advertisement
Kedua, kekerasan kembali terjadi saat bus yang ditumpangi pemain Persis Solo dilempari batu usai menghadapi Persita Tangerang di Stadion Indomilk Arena. Ini membuat Yoyok Sukawi merasa miris.
"Saya selaku CEO PSIS menyayangkan apa yang terjadi belakangan ini. Sepak bola harusnya membawa kebahagiaan, persaudaraan, dan sikap saling respect," kata Yoyok Sukawi seperti keterangan tertulis yang diterima media.
"Segala kekerasan dalam bentuk apa pun baik sebelum, saat pertandingan, dan pasca-pertandingan tidak dapat dibenarkan," dia menambahkan.
Berakhir
Yoyok Sukawi berharap semua tindak kekerasan di dunia sepak bola berakhir. Ini agar jalannya kompetisi seperti BRI Liga 1 tidak terganggu.
"Kami dan tentu semua penikmat sepak bola Indonesia berharap kejadian kekerasan di lingkup sepak bola tidak terjadi kembali. Ayo datang ke stadion dengan tertib, mendukung dengan tertib, dan pulang dengan tertib," katanya.
"Hapus itu kekerasan supaya jalannya Liga 1 tidak terganggu. Dan saya juga mendorong supaya pemerintah, PSSI, klub serta suporter duduk bersama untuk mewujudkan sepak bola Indonesia yang bermartabat dan penuh kebahagiaan."
Advertisement