Liputan6.com, Jakarta - Daftar pelaku industri kecantikan telah bertambah dalam frekuensi cukup tinggi dalam beberapa tahun belakangan. Di antaranya, terdapat pula sejumlah ahli dermatologi maupun dokter spesialis kulit dan kelamin yang merilis produk skincare mereka sendiri.
Terkait ini, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) Dr. dr. M. Yulianto Listiawan, menegaskan bahwa langkah ini "murni bisnis," tanpa terkait dengan Perdoski. "Namun demikian, kami tetap mengimbau untuk para dokter (dan tenaga ahli yang merilis merek kecantikan mereka) untuk tetap objektif melihat kebutuhan pasien," katanya saat jumpa pers ulang tahun ke-57 Perdoski secara virtual, Jumat, 27 Januari 2023.
Baca Juga
Advertisement
Pria yang akrab dipanggil dr. Wawan ini menyambung, " Kami juga punya lembaga dewan pertimbangan etika profesi (untuk mengawasi praktik dokter kulit dan kelamin)."
Di sisi lain, Ketua Bidang III Sosial dan Kerja Sama Perdoski, dr. Andreas Widiansyah, mengatakan bahwa kehadiran sejumlah jenama kecantikan milik dokter spesialisasi kulit dan kelamin juga membantu gerakan bangga beli produk lokal. "Dengan demikian," ia menyebut. "(Diharapkan) komponen dan bahan (produk kecantikan yang dirilis) bisa sesuai dengan kondisi, serta masalah kulit orang di Indonesia."
dr. Wawan melanjutkan, maraknya produk skincare jangan sampai membuat publik lupa bahwa perawatan kulit sebenarnya diperlukan secara general, tidak hanya fokus di bagian wajah. "Apalagi kulit adalah organ terluar. Perubahan lingkungan dalam bentuk apapun awalnya akan kena kulit lebih dulu," paparnya.
Deteksi Masalah dalam Peredaran Skincare
Melihat fenomena ini, Perdoski juga berusaha seoptimal mungkin berupaya mendeteksi masalah dalam peredaran skincare di Indonesia. "Kami sangat intens bekerja sama dengan Badan POM (Pengawas Obat dan Makanan)," sebut dr. Wawan.
Ia menyambung, "Kami mengimbau para pengguna skincare untuk mengecek apakah produk (kecantikan) yang digunakan punya izin edar Badan POM. Begitu juga dengan obat."
Terkait pengembangan perawatan kulit secara general ke depannya, Ketua Kolegium Perdoski, Dr. dr. Sandra Widaty, menyebut bahwa berkaca pada perkembangan ilmu dermatologi dan fermenologi, treatment tidak hanya ditelaah makin dalam, namun juga dikembangkan variasinya.
"Infeksi sudah sangat berkembang," ia mengatakan. "COVID-19 bahkan ada kelainan kulitnya. Yang juga berkembang adalah dermatologi kosmetik. Karena itu, ke depan, targeted treatment akan jadi tren."
"Jadi, pengobatan tidak hanya massal, tapi terarah pada per orangan," imbuh dr. Sandra. Pengekatan ini, menurutnya, tidak akan hanya dipraktikkan di bidang kosmetik, tapi juga deteksi alergi, pengobatan infeksi dan tumor, serta dermatologi anak.
Advertisement
Melanjutkan Edukasi
Di samping itu, Perdoski juga akan melanjutkan edukasi mereka pada publik. Secara khusus, dalam perayaan hari ulang tahun ke-57, pihaknya melakukan serangkaian kegiatan sosial secara serentak di 29 wilayah cabang mereka.
Rangkaian perayaan dimulai pada 10 Januari 2023 dengan pembukaan seremonial secara virtual, dilanjutkan agenda funwalk, edukasi, dan bakti sosial di wilayah Perdoski cabang pada 15 Januari 2023, dan menggelar puncak perayaan pada Minggu, 29 Januari 2023. Selebrasi ini mengusung tema, "Bersama Bangkit Bersatu Membangun Negeri Demi Wujudkan Indonesia Sehat."
dr. Wawan menyebut, "Peringatan HUT Perdoski secara umum berupaya mendukung Indonesia agar cepat pulih (dari dampak pandemi COVID-19), serta mengoptimalkan program (Perdoski) yang sudah ada, baik internal maupun eksternal."
"Perdoski berupaya berkontribusi, baik di dalam organisasi maupun masyarakat. Beberapa fokus dan pengembangan di bidang internal dan eksternal juga terus ditingkatkan, mulai dari penguatan kompetensi anggota hingga peningkatan dan penegakan etika profesi anggota Perdoski untuk mengutamakan keselamatan pasien," imbuhnya.
Perayaan Ultah ke-57
"Selain itu," dr. Wawan menyebut. "Perdoski juga berkontribusi dalam koordinasi terkait sistem pembiayaan BPJS dan INACBGS di bidang Dermatologi dan Venerologi (DV). Juga, penyusunan data morbitas penyakit DV di Indonesia."
dr. Andreas melanjutkan, "Aktivitas funwalk dan edukasi kesehatan di berbagai wilayah Perdoski (dalam rangka ulang tahunnya) sudah berlangsung sukses. Beberapa kota memilih pelaksanaannya berbarengan dengan kegiatan Car Free Day sehingga bisa sekaligus mengedukasi warga."
"Seperti yang dilakukan Perdoski wilayah cabang Makassar dengan tema 'PERDOSKI PEDULI,' warga Makassar diedukasi cara pencegahan penyakit menular seksual dan HIV/AIDS, serta mendapatkan pemeriksaan gratis untuk deteksi dini kanker kulit," sambungnya.
Puncak perayaan HUT Perdoski, kata dia, yang berlangsung pada Minggu, 29 Januari 2023, mengumumkan pemenang lomba fotografi, lomba funwalk, dan paduan suara.
Advertisement