Bursa Saham Asia Beragam, Pasar Modal China Kembali Buka Usai Libur Imlek

Bursa saham Asia Pasifik beragam pada perdagangan Senin, 30 Januari 2023. Investor mencerna data ekonomi Selandia Baru.

oleh Agustina Melani diperbarui 30 Jan 2023, 08:20 WIB
Bursa saham Asia Pasifik beragam pada Senin, 30 Januari 2023 dengan investor bersiap hadapi pembukaan bursa saham China. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham di Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Senin (30/1/2023). Penguatan bursa saham Asia ini jelang bursa saham China melanjutkan perdagangan setelah libur Tahun Baru China selama sepekan.

Bursa saham China siap memasuki pasar bullish yaitu CSI 300 naik lebih 19 persen dari posisi terendah baru-baru ini yang terlibat pada akhir Oktober tahun lalu.

Di Jepang, indeks Nikkei 225 menguat 0,2 persen dan indeks Topix bertambah 0,03 persen. Indeks Kospi Korea Selatan melemah 0,24 persen dan indeks Kosdaq naik 0,28 persen. Demikian mengutip laman CNBC, Senin, 30 Januari 2023.

Indeks ASX 200 di Australia tergelincir 0,12 persen. Investor juga mencerna data dari Selandia Baru.  Pada pekan lalu, wall street menghijau yang didorong saham Tesla dan laporan produk domestik bruto (PDB) yang catat pertumbuhan lebih baik.

Di wall street, indeks Nasdaq bertambah 0,95 persen ke posisi 11.621,71. Indeks S&P 500 menanjak 0,25 persen ke posisi 4.070,56. Indeks Dow Jones bertambah 28,67 poin atau 0,08 persen ke posisi 33.978,08.

Penutupan Bursa Saham Asia pada Jumat, 27 Januari 2023

Sebebelumnya, bursa saham Asia Pasifik melonjak pada perdagangan saham Jumat, 27 Januari 2023. Penguatan bursa saham Asia terjadi di tengah pelaku pasar mencerna inflasi Jepang naik 4,3 persen, lebih cepat dari perkiraan. Inflasi Tokyo itu tertinggi sejak pertengahan 1981.

Indeks Nikkei 225 bergerak mendatar ke posisi 27.382,56. Indeks Topix bertambah 0,22 persen ke posisi 1.982. Imbal hasil obligasi pemerintah Jepang bertenor 10 tahun naik lebih dari 3 persen ke posisi 0,480 persen. Di Australia, indeks ASX 200 menguat 0,34 persen ke posisi 7.493,8. Indeks Kospi Korea Selatan bertambah 0,62 persen ke posisi 741,25.

Indeks Hang Seng naik 0,24 persen dan indeks Hang Seng teknologi mendaki 0,62 persen setelah reli pada awal sesi perdagangan.

Di Amerika Serikat, indeks utama wall street menguat setelah ekonomi Amerika Serikat (AS) tumbuh melebihi dari yang diharapkan. Data pemerintah menunjukkan ekononi tumbuh 2,9 persen pada kuartal IV 2022 lebih tinggi dari yang diharapkan. Wall street juga dibayangi dari laporan laba perusahaan.

 


Penutupan Wall Street pada 27 Januari 2023

(Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/ llyod blazek)

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street kompak menghijau pada perdagangan saham Jumat, 27 Januari 2023. Penguatan wall street tersebut membawa indeks acuan mengakhiri kinerja mingguan dengan kemenangan yang dipicu pertumbuhan ekonomi lebih baik dan lonjakan saham Tesla.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Nasdaq melonjak 0,95 persen ke posisi 11.621,71. Indeks S&P 500 menguat 0,25 persen ke posisi 4.070,56. Indeks Dow Jones bertambah 28,67 poin atau 0,08 persen ke posisi 33.978,08.

Semua rata-rata indeks acuan utama membukukan mingguan yang positif dan berada di jalur kenaikan selama sebulan. Indeks saham teknologi tersebut melonjak 4,32 persen dan menutup kinerja mingguan alami kenaikan selama empat minggu dan catat kinerja bulanan terbaik sejak Juli. Indeks S&P 500 dan Dow Jones masing-masing bertambah 2,47 persen dan 1,81 persen pada pekan ini.

Musim laba terus berlanjut dengan panduan yang kuat mendorong saham American Express naik 10,5 persen meski kinerja laba dan pendapatan belum sesuai. Sejumlah saham chip naik meski saham Intel merosot 6 persen karena laba yang suram meleset dari harapan.

Saham Tesla naik 11 persen pada Jumat, 27 Januari 2023 dan lebih dari 33 persen pada pekan ini setelah melaporkan laba. Itu menandai kriteria mingguan terbaik saham kendaraan listrik sejak Mei 2013.

Sepanjang 2023, pasar telah melawan tren aksi jual pada 2022. Indeks Dow Jones naik 2,5 persen. Sementara itu, indeks S&P 500 bertambah 6 persen. Indeks Nasdaq melonjak 11 persen.

 

 

 


Pasar Melawan Aksi Tren Jual

Director of Trading Floor Operations Fernando Munoz (kanan) saat bekerja dengan pialang Robert Oswald di New York Stock Exchange, AS, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street jatuh ke zona bearish setelah indeks Dow Jones turun 20,3% dari level tertingginya bulan lalu. (AP Photo/Richard Drew)

"Kami melakukan sentuhan akhir pada Januari yang sangat kuat di tengah inflasi yang lebih rendah, dan ekonomi yang bertahan di sana. Pekan depan masih ada pertemuan the Fed, dan mungkin ingin melepas reli ini,” ujar Chief Market Strategist Carson Group Ryan Detrick, dikutip dari CNBC, Sabtu (28/1/2023).

Investor menimbang lebih banyak data ekonomi Jumat pekan ini menjelang pertemuan kebijakan the Federal Reserve (the Fed) pekan depan. Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi tidak termasuk energi dan makanan menunjukkan kenaikan 4,4 persen dari tahun lalu, kata Departemen Perdagangan dan sejalan dengan perkiraan Dow Jones. Apa yang disebut dengan personal consumption expenditures (PCE) pengukur inflasi pilihan untuk the Fed.

Laporan produk domestik bruto (PDB) kuartal IV 2022 yang lebih baik dari perkiraan pada Kamis pekan ini juga membantu memicu harapan the Fed dapat soft landing.


Saham Tesla Perkasa

Foto yang diabadikan pada 26 Oktober 2020 ini menunjukkan kendaraan Tesla Model 3 yang diproduksi di China (made in China) di gigafactory Tesla yang terletak di Shanghai, China timur. (Xinhua/Ding Ting)

Sementara itu, saham Tesla berada pada kecepatan untuk pekan terbaik sejak Mei 2013. Saham Tesla naik lebih dari 33 persen pekan ini menempatkan saham kendaraan listrik pada kecepatan untuk kinerja mingguan terbaik sejak pekan yang berakhir 10 Mei 2013 ketika melonjak 40,72 persen.

Lonjakan saham Tesla mengikuti laporan laba terbaru perusahaan yang menunjukkan rekor pendapatan dan mengalahkan pendapatan. Saham Tesla melonjak lebih dari 11 persen pada Jumat pekan ini.

Kenaikan saham Tesla terjadi setelah saham anjlok pada 2022 dan mengalami kinerja bulanan, kuartalan dan tahunan terburuk. Selain itu, kenaikan saham Tesla juga mendorong sektor consumer S&P 500 naik lebih dari dua persen.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya