Liputan6.com, Jakarta - Jumlah kuota haji Indonesia 2023 telah diumumkan. Pengumuman kuota Haji tersebut dikeluarkan oleh Pemerintah Kerajaan Arab Saudi dan Indonesia setelah menandatangani kesepakatan penyelenggaraan ibadah haji 1444 H/2023 M.
Berdasarkan kesepakatan yang ditandatangani oleh Menag Yaqut Cholil Qoumas dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah di Jeddah, kuota haji Indonesia tahun 2023 ini sebesar 221.000 jemaah.
Advertisement
Menag merinci, 221.000 jemaah Haji ini terdiri dari 203.320 jemaah haji reguler, 17.680 jemaah haji khusus, dan sisanya untuk petugas haji.
"Alhamdulillah misi haji 2023 dimulai. Saya hari ini menandatangani kesepakatan haji dengan Menteri Haji Saudi. Kuota haji Indonesia tahun ini sebesar 221.000 jemaah," kata Menag di Jeddah, dikutip dari kanal News, Senin (30/1/2023).
"Kuota itu terdiri atas 203.320 jemaah haji reguler, dan 17.680 jemaah haji khusus. Adapun untuk petugas, tahun ini kita mendapat 4.200 kuota," bebernya.
Menag Yaqut mengungkapkan, pihaknya tengah melobi agar Indonesia mendapatkan kuota Haji tambahan. Hal itu, diupayakan agar antrean jemaah haji pada tahun-tahun sebelumnya bisa dipercepat.
"InsyaAllah akan ada penambahan-penambahan kita sedang usahakan agar bisa ditambah agar memperpendek antrean," kata dia.
Beberapa waktu sebelumnya, Kementerian Agama mengusulkan perubahan biaya Haji 2023 menjadi 69 juta.
Seperti diketahui, biaya haji di Indonesia setiap tahunnya mengalami perubahan. Berikut adalah sederet biaya haji Indonesia sejak tahun 2015 :
2015: Biaya yang dibayar per jamaah: Rp 37,49 juta
2016: Biaya yang dibayar per jamaah: Rp 34,60 juta
2017: Biaya yang dibayar per jamaah: Rp 34,89 juta
2018 : Biaya yang dibayar per jamaah: Rp 35,24 juta
2019: Biaya yang dibayar per jamaah: Rp 35,24 juta
2022: Biaya yang dibayar per jamaah: Rp 39,89 juta.
Tak Ada Batas Usia Untuk Haji 2023
Selain membahas kuota haji, Menag juga melakukan pembicaraan dengan Menteri Haji Saudi, terkait kesepakatan Haji tahun 2023 ini tidak ada pembatasan usia.
Dengan ini, maka jemaah berusia 65 tahun ke atas bisa berangkat haji tahun 2023 ini. Diketahui, pemerintah Arab Saudi membatasi usia jemaah haji karena pandemi Covid-19.
Kala itu, Saudi menerapkan syarat usia jemaah haji 2022 di bawah 65 tahun.
"Sesuai kesepakatan, tahun ini sudah tidak ada pembatasan usia jemaah haji. Artinya, jemaah 65 tahun ke atas juga dapat berangkat haji tahun ini," jelas Menag Yaqut.
Advertisement
Arab Saudi Kedepankan Kenyamanan
Selain itu, Menteri Tawfiq mengaku sangat senang untuk bisa memberikan tambahan kuota jemaah haji Indonesia. Namun, lanjut Tawfiq, saat ini negaranya tetap mengedepankan kenyamanan dan keselamatan jemaah haji.
"Kenyamanan dan keselamatan ini prioritas. Namun saya katakan, Indonesia akan selalu mendapatkan prioritas dalam memperoleh kuota tambahan," tuturnya, dikutip Senin (30/1/2023).
"(Mungkin) ada negara yang mengurangi jemaah hajinya sehingga kuota bisa diberikan ke Indonesia. Semua tentu sudah rindu berhaji (dalam kondisi normal)," imbuh Menteri Tawfiq.
Tawfiq menambahkan tentang terus berjalannya transformasi pelayanan jemaah haji di Arab Saudi. Menurut dia, saat ini sudah tidak ada lagi muassasah, namun penyenggaraan haji dilakukan oleh syarikah atau perusahaan.
Enam Syarikah
Ada enam syarikah (perusahaan) yang ditunjuk dalam pelaksanaan layanan ibadah haji tahun ini. Setiap negara, termasuk Indonesia, dapat memilih syarikah dalam menyiapkan layanan.
"Sehingga akan ada kesempatan untuk mendapatkan harga terbaik. Saya juga meminta agar perjanjian dibuat dengan detail, agar dapat memberikan layanan terbaik juga," jelas Tawfiq.
"Jika detail, ini akan menjadi pegangan ketika syarikah melanggar. Jika mereka melanggar, kami bisa memberikan sanksi," katanya lagi.
Menurut Tawfiq, para syarikah akan dihadirkan dalam Muktamar Haji, 9 Januari 2023. Sehingga, setiap negara bisa menilai langsung kesiapan dan tawaran layanan yang mereka siapkan. Dalam muktamar tersebut juga akan digelar pameran beberapa produk layanan haji dan seminar perhajian.
Menag Yaqut menyampaikan terima kasih karena Indonesia diajak terlibat sejak awal dalam proses haji 2023, termasuk undangan menghadiri Muktamar Haji.
Menag mengapresiasi langkah transformasi yang dilakukan Saudi dalam penyelenggaraan ibadah haji. Transformasi itu mengarah pada penyelenggaraan haji yang lebih profesional.
Advertisement