PNBP Sektor ESDM Sumbang Rp 351 Triliun ke Kas Negara di 2022

Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) di sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) teralisasi 138 persen dari target yang ditetapkan di 2022

oleh Arief Rahman H diperbarui 30 Jan 2023, 14:10 WIB
Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam Konferensi Pers Capaian Kinerja Sektor ESDM, di Kementerian ESDM, Senin (30/1/2023). (dok: Arief)

Liputan6.com, Jakarta Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) di sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) teralisasi 138 persen dari target yang ditetapkan di 2022. Angka realisasi PNBP-nya mencapai Rp 351 triliun sepanjang 2022.

Menteri ESDM Arifin Tasrif menyampaikan, kalau target yang ditetapkan saat itu adalah sebesar Rp 254 triliun. Peningkatan yang cukup tinggi ini diakibatkan adanya kenaikan harga komoditas global, dimana membawa untung tambahan ke penjualan yang dilakukan Indonesia.

"(Peningkatan PNBP) akibat adanya windfalls di 2022 dimana harga komoditas meningkat cukup signifikan, sehingga capaiannya melampaui yang sudah kita targetkan," ungkap Arifin dalam Konferensi Pers Capaian Kinerja Sektor ESDM, di Kementerian ESDM, Senin (30/1/2023).

Mengutip bahan paparan yang ditampilkannya, sektor mineral dan batu bara (Minerba) menyumbanh paling banyak sebesar Rp 183,4 triliun.

Diikuti sektor minyak dan gas bumi (migas) sebesar Rp 148,7 triliun. Selanjutnya, sektor Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) sebesar Rp 2,3 triliun, dan sektor lainnya secara kumulatif sebesar Rp 17 triliun.

Sementara itu, untuk target di 2023, Arifin mematok lebih rendah dari target yang ditetapkan di 2022 lalu. Alasannya adalah mengenai prediksi harga komoditas yang lebih rendah dari sebelumnya.

Mengutip bahan yang sama, dia menargetkan PNBP sektor ESDM di 2023 sebesar Rp 219 triliun. Dengan kontribusi paling besar dari sektor Migas sebesar Rp 131,2 triliun, diikuti Minerba Rp 85,6 triliun, dan EBTKE Rp 1,8 triliun, serta sektor lainnya Rp 1,2 triliun.

"Di 2023 kita antisipasi penurunan harga komoditas, ini nanti kita lihat saja (sebagai) pertimbangan. Kita lihat beberapa komoditas menunjukkan adanya tidak setinggi tahun sebelumnya," kata dia.

 


Realisasi Investasi

Minyak dan Gas Bumi

Sementara itu, realisasi investasi di sektor ESDM menunjukkan penurunan dari target yang ditetapkan. Angkanya berada di USD 26,8 miliar dari target USD 31 miliar.

"Kita lihat realisasi investasi di 2022 kita lihat bahwa realisasi yang kita capai di 2022 itu lebih rendah dibandingkan targetnya," kata dia.

Arifin menargetkan di 2023 mendatang, investasi sektor ESDM mencapai USD 33,5 miliar. Kontribusi terbesar dibidik dari sektor Migas dengan target investasi USD 17,4 miliar.

"Sektor Minerba banyaknya kegiatan investasi di bidang smelter tetapi di sektor Migas terjadi katankalah stagflasi karena memang beberapa kegiatan investasi di sektor migas belum berjalan, kita harapkan 2023 kita recover," urainya.

 


PNBP BPH Migas

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menjalankan strategi operasi masif dan agresif melalui keberhasilan sejumlah pengeboran eksplorasi yang menghasilkan penambahan sumber daya 2C terambil sebesar 144 MMBO untuk minyak dan 931 BCFG untuk gas.

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mencapai Rp1,309 triliun di sepanjang tahun 2022. Capaian ini melampaui target sebesar Rp 1,018 triliun atau mencapai 128,55 persen.

"Untuk PNBP BPH Migas mencapai Rp1.309,11 miliar atau 128,55 persen dari target Rp1.018 miliar," ujar Kepala BPH Migas Erika Retnowati dalam acara Media Visit di SCTV Tower, Jakarta Pusat, Selasa (17/1).

Dalam bahan paparannya, sumbangan terbesar PNBP tahun 2022 berasal dari bidang Bahan Bakar Minyak (BBM) mencapai Rp1,062 triliun. Di susul bidang gas bumi sebanyak Rp246,7 miliar.

Sementara itu, realisasi penyaluran Jenis BBM Tertentu (JBT) subsidi minyak solar mencapai 17,60 juta kilo liter (KL) per November 2022. Angka ini setara 98,71 persen dari total kuota 17,83 juta KL per November 2022.

 


Penyaluran

PGN sebagai bagian dari Holding Migas PT Pertamina (Persero) berkomitmen melaksanakan mandat pemerintah untuk mendorong pemanfaatan gas bumi sebagai core business.

Sedangkan, realisasi penyaluran JBT Minyak Tanah mencapai 0,489 juta KL. Realisasi ini setara 100,75 persen dari total kuota 0,485 juta per November 2022.

Adapun realisasi jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite mencapai 29,50 juta KL. Angka ini setara 98,61 persen dari total kuota 29,91 juta KL per November 2022.

Erika menambahkan, BPH Migas berhasil membangun sebanyak 92 penyalur BBM 1 (satu) Harga di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Dengan ini, BPH Migas telah terbangun sebanyak 423 penyalur BBM 1 (satu) Harga.

"Sedangkan untuk target sampai 2024, ada 583 lokasi penyalur BBM 1 Harga," tutup Erika.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya