Liputan6.com, Palangka Raya - Penderita obesitas Titi Wati (42) mengembuskan napas terakhir. Warga Kelurahan Menteng, Kota Palangkaraya, tersebut meninggal setelah mengalami penurunan kesadaran atau koma di kediamannya.
Sebelum meninggal, Titi Wati sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Doris Sylvanus, dibantu oleh 16 personel Taruna Sigana Bencana (Tagana) dan Tim Emergency Responce Palangkaraya (ERP) pada Senin (29/1/2023) dini hari.
Advertisement
Proses penyelematan pun berlangsung dramatis. Pasalnya, petugas kesulitan membawa Titi Wati akibat bobot tubuhnya yang mencapai 220 kilogram dengan posisi tengkurap.
Walhasil, petugas terpaksa momotong kasur sebagai alas, sebelum membawanya menggunakan mobil bak terbuka menuju rumah sakit guna mendapatkan perawatan lebih lanjut.
"Karena tidak bisa memasukkan karpet sebagai alas, kami pun memotong kasur," ujar Sugeng, selaku Kepala Bidang Data dan Informasi Tagana.
Bahkan, sesampainya di rumah sakit, proses pengangkatan Titi Wati dilakukan secara manual oleh petugas. Sebab, brankar atau tandu dorong milik rumah sakit tak mampu menahan beban.
"Proses pengangkatan dilakukan secara manual, karena kasur dorong (brankar) tidak bisa menahan beban dari almarhum Titi Wati," tambah Sugeng.
Sementara itu, Hairil Anwar selaku Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) RSUD Doris Sylvanus, membenarkan jika pihaknya menerima pasien bernama Titi Wati dalam keadaan koma.
"Hasil diagnosa dokter, yaitu obesitas atau kelebihan berat badan dan infeksi saluran kencing," ungkap Hairil Anwar.
Hairil Anwar juga menambahkan, jika usaha yang dilakukan tim medis sudah maksimal. Namun sayangnya, kondisi Titi Wati tak kunjung membaik hingga dinyatakan meninggal dunia.
"Upaya yang dilakukan sudah maksimal, namun Tuhan berkehendak lain," Hairil Anwar mengakhiri.