Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto buka suara perihal kemungkinan harga BBM turun mengekor penurunan harga minyak dunia.
Dia mengatakan jika pemerintah masih memonitor dampak dari tren penurunan harga minyak mentah dunia terhadap kemungkinan penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi di dalam negeri.
Advertisement
“Harga minyak kita kan masih di bawah harga subsidi, jadi tentu akan dimonitor keberlangsungan daripada penurunan harga minyak,” kata dia di Kantor Presiden melansir Antara, Jakarta, Senin (30/1/2023).
Dikatakan, pemerintah telah mengimplementasikan penggunaan campuran BBM solar dengan biodiesel sebanyak 35 persen atau B35.
Hal tersebut mengurangi impor solar dan juga menekan jumlah subsidi yang dikucurkan pemerintah untuk jenis BBM tersebut.
“Namun ini (penurunan harga minyak mentah dunia) terus kita akan monitor,” ujar Menko Airlangga Hartarto.
Pemerintah juga sedang menyusun kebijakan untuk membuat biaya bahan bakar avtur menjadi lebih kompetitif. Kenaikan harga avtur telah memicu peningkatan tarif transportasi yang juga berimbas kepada kenaikan inflasi.
“Ini akan dikalkulasi dan akan dirapatkan bagaimana kita bisa menurunkan biaya untuk avtur,” kata Menko Airlangga.
Harga minyak dunia turun pada perdagangan Jumat (Sabtu waktu Jakarta). Hal ini karena indikasi pasokan minyak Rusia yang kuat mengimbangi data pertumbuhan ekonomi AS yang lebih baik dari perkiraan, margin penyulingan distilasi menengah yang kuat dan harapan pemulihan cepat dalam permintaan China.
Dikutip dari CNBC, Sabtu (28/1/2023), harga minyak Brent turun 81 sen atau 0,9 persen menjadi USD 86,66 per barel. Tapi angka ini naik 3 sen dari penutupan perdagangan minggu lalu.
Sementara harga minyak mentah AS turun USD 1,33 atau 1,6 persen menjadi USD 79,68. Angka ini turun 2 persen pada sepanjang perdagnagan minggu ini.
Pasokan Minyak
Pasokan minyak dari pelabuhan Baltik Rusia akan naik sebesar 50 persen bulan ini dari Desember karena penjual mencoba untuk memenuhi permintaan yang kuat di Asia dan keuntungan dari kenaikan harga energi global.
Pasokan minyak mentah Ural dan KEBCO dari Ust-Luga selama 1-10 Februari dapat naik menjadi 1,0 juta ton dari 0,9 juta dalam rencana untuk periode yang sama di Januari, pedagang juga.
“Jika pasokan Rusia tetap kuat menjelang bulan depan, minyak mungkin akan terus turun,” kata Partner di Again Capital LLC New York, John Kilduff.
Dia menambahkan bahwa aksi ambil untung menjelang akhir pekan mungkin juga telah mendorong harga lebih rendah.
Perusahaan energi AS minggu ini mempertahankan rig minyak dan gas alam stabil di 771, perusahaan jasa energi Baker Hughes Co BKR.O mengatakan dalam laporannya yang diikuti pada hari Jumat.
Advertisement
Produksi Minyak
Sementara itu, delegasi OPEC+ bertemu minggu depan untuk meninjau tingkat produksi minyak mentah, dengan sumber dari kelompok produsen minyak mengharapkan tidak ada perubahan pada kebijakan produksi saat ini.
Keputusan Federal Reserve AS berikutnya tentang suku bunga yang akan dibuat pada pertemuan selama 31 Januari dan 1 Februari dengan latar belakang penurunan inflasi dan produk domestik bruto yang tumbuh 2,9 persen lebih cepat dari yang diharapkan pada kuartal keempat.
Di China, kasus COVID-19 yang sakit kritis turun 72 persen dari puncaknya awal bulan ini sementara kematian harian di antara pasien COVID-19 di rumah sakit telah turun 79 persen dari puncaknya, menunjukkan normalisasi ekonomi China dan meningkatkan ekspektasi pemulihan permintaan minyak.