Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir mencatat terdapat 40.000 UMKM sudah bergabung dalam program Pasar Digital UMKM. Disebut ini capaian luar biasa.
"Ini capaian luar biasa dari Pak Erick Thohir. 40 ribu UMKM telah masuk ke dalam ekosistem BUMN," kata Koordinator Bidang UMKM dan Bisnis Penggerak Milenial Indonesia (PMI) Arif Dzakwanuddin dalam keterangannya, Senin (30/1/2023).
Advertisement
Dia menuturkan, dengan digitalisasi, akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses bisnis dan operasional UMKM. Digitalisasi UMKM membuat pelaku usaha UMKM mengubah pengelolaan bisnisnya dari praktik konvensional ke modern.
"Dengan begitu, para pelaku UMKM akan lebih mudah dalam mengembangkan bisnisnya, terlebih UMKM ini telah masuk ke dalam ekosistem BUMN," jelas Arif.
UMKM, kata Arif adalah pondasi dasar perekonomian bangsa. Keberadaan UMKM harus menjadi fokus sentral dalam memajukan perekonomian bangsa. Menurutnya, salah satu kunci Indonesia mampu menghadapi resesi global adalah keberadaan UMKM.
"UMKM ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Keberadaannya telah membuat perekonomian bangsa stabil dan bahkan meningkat," ungkapnya.
Arif lantas mengapresiasi Erick Thohir yang telah memberikan konsentrasi lebih akan keberadaan UMKM ini. Menurutnya, Erick mampu menjawab persoalan yang tengah dialami para pelaku UMKM.
"Kami yakin, dengan masuknya 40 ribu UMKM ke dalam ekosistem BUMN, UMKM akan terus meningkat seiring berjalannya waktu," tandasnya.
Pernyataan Erick
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mencatat terdapat 40.000 UMKM sudah bergabung dalam program Pasar Digital UMKM. Melalui 92 perusahaan dan anak perusahaan BUMN sudah menyalurkan pembiayaan Rp 24,4 triliun sepanjang tahun 2022.
“Hingga saat ini, sebanyak 40.000 UMKM sudah bergabung dalam program Pasar Digital UMKM. Bersama 92 perusahaan dan anak perusahaan BUMN sudah menyalurkan pembiayaan Rp 24,4 triliun sepanjang tahun 2022. Itu dengan target tahun ini (2023), Insya Allah, mencapai Rp 50 triliun,” kata Erick dalam sambutan pada acara BRI Microfinance Outlook 2023, dengan tema ”Financial Inclusion and ESG: The Road to Equitable Economic Prosperity, di Jakarta (26/1/2023).
Erick mengaku senang, karena berbagai program yang disiapkan oleh Kementerian BUMN dalam mendorong inklusi keuangan dan penguatan bisnis UMKM telah berhasil mengantarkan para pelaku usaha untuk naik kelas.
Salah satu Program tersebut adalah Program Pasar Digital atau PaDI UMKM. Program ini menjadi salah satu sarana mengarahkan bisnis UMKM pada kepastian dan keberlanjutan usaha.
Program PaDI UMKM ini juga sejak awal mampu mendorong transformasi BUMN dalam membentuk ekosistem yang melibatkan UMKM.
Disisi lain, transformasi program kolaborasi UMKM bersama BUMN dalam Program PaDI tidak hanya membantu menyerap produk dari UMKM. Program ini juga menjaga agar BUMN tidak bersikap sebagai menara gading yang tinggi menjulang dan tak tersentuh oleh rakyat.
“BUMN bukan menara gading yang tidak tersentuh oleh rakyat. PaDI UMKM juga menjaga agar dapat membantu perjalanan kita menuju Indonesia yang merdeka dan berdaulat,” ujarnya.
Advertisement