Wall Street Loyo Terseret Tekanan Sektor Teknologi, Saham Meta Susut 3 Persen

Sektor saham teknologi membebani wall street pada perdagangan Senin, 30 Januari 2023. Saham Meta turun 3 persen.

oleh Agustina Melani diperbarui 31 Jan 2023, 06:33 WIB
Wall street kompak merosot pada perdagangan Senin, 30 Januari 2023. (Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat atau wall street melemah pada perdagangan saham Senin, 30 Januari 2023. Koreksi wall street menghentikan reli pada Januari 2023 karena investor bersiap untuk pekan tersibuk musim laba dan kemungkinan kenaikan suku bunga dari the Federal Reserve (the Fed).

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones turun 260,99 poin atau 0,77 persen menjadi 33.717,09. Indeks S&P 500 merosot 1,3 persen menjadi 4.017,77. Indeks Nasdaq terpangkas 1,96 persen menjadi 11.393,81.

Sektor teknologi informasi dan layanan komunikasi termasuk di antara penghambat terbesar S&P 500. Saham-saham teknologi besar antara lain Meta Platforms dan Alphabet turun masing-masing sekitar 3 persen dan 2,5 persen. Saham Semiconductor Advanced Micro Devices turun 3,9 persen.

Di sisi lain, saham Ford melemah hampir 2,9 persen setelah produsen mobil akan memangkas harga dan meningkatkan produksi Mustng Mach-E, menyusul pengumuman serupa dari Tesla.

Namun, indeks S&P 500 menuju Januari terbaiknya sejak 2019 ketika naik hampir 8 persen. Indeks saham acuan tersebut naik 4,6 persen pada 2023 menyusul koreksi 19 persen pada tahun lalu.

Akan tetapi, ada beberapa ujian pekan ini untuk reli 2023. Sekitar 20 persen perusahaan yang masuk S&P 500 akan melaporkan laba pekan ini termasuk McDonald’s, General Motors. Raksasa teknologi Apple, Meta, Amazon dan Alfabet juga rilis kinerja.

The Federal Open Market Committee (FOMC) menggelar pertemuan pada Selasa dan Rabu. The Fed diprediksi naikkan suku bunga 0,25 persen.

 


Investor Cermati Pertemuan the Fed

Ilustrasi the Federal Reserve (Brandon Mowinkel/Unsplash)

Investor akan mencari petunjuk tentang seberapa tinggi suku bunga akan diterapkan bank sentral untuk meredam inflasi. Pelaku pasar telah mendorong saham lebih tinggi karena laporan inflasi yang lebih lemah yang mereka duga dapat sebabkan the Fed segera hentikan program pengetatan kebijakan moneter.

“Anda melihat dorongan dan tarikan harga saham ini antara apakah the Fed akan pertahankan suku bunga sepanjang tahun, atau apakah akan berporos untuk memangkas suku bunga. Itulah yang Anda lihat dalam hal mungkin sedikit lebih banyak kenaikan jangka menengah untuk harga saham,” ujar Senior Investment Strategis US Bank Tom Hainlin.

Ia menambahkan, the Fed akan mempertahankan suku bunga tinggi dapat memudarkan reli di bursa saham.

Di sisi lain, saham Bed Bath and Beyond naik lebih dari 10 persen pada Senin, 30 Januari 2023 setelah ritel mengumumkan akan menutup lusinan toko. Perusahaan akan mengajukan kebangkrutan setelah gagal membayar pinjamannya. Perusahaan tutup 87 toko Bed Bath and Beyond, seluruh rantai toko obat Harmon. Harga sahamnya anjlok lebih 82 persen pada tahun lalu.

Bed Bad and Beyond mengatakan dalam pengajuan sekuritas sebelumnya sedang mempertimbangkan untuk restrukturisasi utang di pengadilan serta berusaha memperbaiki keuangan dengan memangkas biaya, menurunkan belanja modal, mengurangi toko dan pusat distribusi.


Penutupan Wall Street pada 27 Januari 2023

Ilustrasi wall street (Photo by Patrick Weissenberger on Unsplash)

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street kompak menghijau pada perdagangan saham Jumat, 27 Januari 2023. Penguatan wall street tersebut membawa indeks acuan mengakhiri kinerja mingguan dengan kemenangan yang dipicu pertumbuhan ekonomi lebih baik dan lonjakan saham Tesla.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Nasdaq melonjak 0,95 persen ke posisi 11.621,71. Indeks S&P 500 menguat 0,25 persen ke posisi 4.070,56. Indeks Dow Jones bertambah 28,67 poin atau 0,08 persen ke posisi 33.978,08.

Semua rata-rata indeks acuan utama membukukan mingguan yang positif dan berada di jalur kenaikan selama sebulan. Indeks saham teknologi tersebut melonjak 4,32 persen dan menutup kinerja mingguan alami kenaikan selama empat minggu dan catat kinerja bulanan terbaik sejak Juli. Indeks S&P 500 dan Dow Jones masing-masing bertambah 2,47 persen dan 1,81 persen pada pekan ini.

Musim laba terus berlanjut dengan panduan yang kuat mendorong saham American Express naik 10,5 persen meski kinerja laba dan pendapatan belum sesuai. Sejumlah saham chip naik meski saham Intel merosot 6 persen karena laba yang suram meleset dari harapan.

Saham Tesla naik 11 persen pada Jumat, 27 Januari 2023 dan lebih dari 33 persen pada pekan ini setelah melaporkan laba. Itu menandai kriteria mingguan terbaik saham kendaraan listrik sejak Mei 2013.

Sepanjang 2023, pasar telah melawan tren aksi jual pada 2022. Indeks Dow Jones naik 2,5 persen. Sementara itu, indeks S&P 500 bertambah 6 persen. Indeks Nasdaq melonjak 11 persen.

 

 


Pasar Melawan Aksi Tren Jual

(Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/ llyod blazek)

"Kami melakukan sentuhan akhir pada Januari yang sangat kuat di tengah inflasi yang lebih rendah, dan ekonomi yang bertahan di sana. Pekan depan masih ada pertemuan the Fed, dan mungkin ingin melepas reli ini,” ujar Chief Market Strategist Carson Group Ryan Detrick, dikutip dari CNBC, Sabtu (28/1/2023).

Investor menimbang lebih banyak data ekonomi Jumat pekan ini menjelang pertemuan kebijakan the Federal Reserve (the Fed) pekan depan. Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi tidak termasuk energi dan makanan menunjukkan kenaikan 4,4 persen dari tahun lalu, kata Departemen Perdagangan dan sejalan dengan perkiraan Dow Jones. Apa yang disebut dengan personal consumption expenditures (PCE) pengukur inflasi pilihan untuk the Fed.

Laporan produk domestik bruto (PDB) kuartal IV 2022 yang lebih baik dari perkiraan pada Kamis pekan ini juga membantu memicu harapan the Fed dapat soft landing.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya