Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno menyatakan ada perjanjian antara Ketua Umum Prabowo Subianto dengan Anies Baswedan terkait Pilpres. Wakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman menyatakan tidak akan mempermasalahkan isi perjanjian tersebut.
"Kalaupun ada itu lebih pada gentleman agreement. Itu semacam bukan perjanjian hukum dan lebih mengingat secara moral, dan kalau mau dipatuhi ya monggo, kalau nggak mau dipatuhi ya siapa yang mempermasalahkan?," ujar Habiburokhman di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (31/1/2023).
Advertisement
Gerindra, kata dia, tidak tertarik dengan isi ataupun membahas perjanjian Prabowo-Anies, sebab Gerindra hanya akan fokus memenangkan Prabowo sebagai capres.
"Sudah lah, sekarang kami fokus pada bagaimana memenangkan Prabowo sebagai presiden 2024. Kami nggak tertarik lah isi perjanjian. Itu enggak penting bagi kami lah. Yang paling penting bagaimana Pak Prabowo bisa maju dan menang di 2024," tegas dia.
Habiburokhman juga mengaku tidak mengetahui isi perjanjian itu. Ia juga tidak mau memaksa Anies mematuhi isi perjanjian.
"Kita nggak tahu, kalau toh ada, siapa yang bisa memaksakan seperti perjanjian perdata," ucap dia.
Sandiaga Buka Suara soal Surat Perjanjian Antara Prabowo dan Anies
Sebelumnya, Sandiaga Uno buka suara soal adanya perjanjian antara ketua umum partainya, Prabowo Subianto dengan Anies Baswedan.
Menurut dia, perjanjian tersebut dilakukan saat momentum Pemilu Gubernur DKI Jakarta tahun 2017 lalu sebelum mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta.
"Itu terkait Pilgub 2017, malam itu kita tanda tandangan, saya Pak Prabowo dan Pak Anies sebelum mendaftar ke KPU DKI tahun 2016 bulan September," kata Sandiaga di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Senin (30/1/2023).
Sandiaga lalu menjelaskan, fisik daripada surat tersebut saat ini dipegang oleh Ketua Harian Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad. Menurut catatan, lanjut Sandiaga surat tersebut dinotulensi oleh politisi senior Gerindra, Fadli Zon.
"Saat itu yang ngedraft dan ditulis tangan sendiri oleh Pak Fadli Zon dan setahu saya sekarang dipegang oleh Pak Dasco," urai Sandiaga.
Terkait dari isi surat, Sandiaga mengaku enggan membocorkan. Menurut dia, bukan kapastiasnya memberitahukan ke publik soal isi dari perjanjian tersebut.
Advertisement