Liputan6.com, Yogyakarta - Jogja Chinese Art and Culture Center (JCACC) kembali menggelar Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) XVIII 2023. Kegiatan tahunan ini akan digelar secara luring setelah sebelumnya sempat digelar secara daring selama 2 tahun masa pandemi.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X mengatakan, PBTY menjadi simbol keberagaman di Indonesia, khususnya bagi masyarakat Yogyakarta. Sultan menganggap, PBTY sebagai rintisan kultural kehidupan berbangsa.
Hal tersebut sejalan dengan tema PBTY tahun ini, yakni 'Bangkit Jogjaku untuk Indonesia'. Kegiatan ini sekaligus menjadi bentuk syukur dalam tahun baru Imlek 2574 pada 22 Januari 2023 lalu.
Adapun rangkaian acara PBTY XVIII kali ini digelar di Kampung Ketandan. PBTY kali ini diselenggarakan selama tujuh hari berturut-turut, yakni mulai 30 Januari hingga 5 Februari 2023.
Baca Juga
Advertisement
Dalam perayaannya, PBTY XVIII akan diisi dengan berbagai acara yang meriah dan menyenangkan, seperti Ketandan Street Food hingga berbagai lomba. Selain itu, juga akan ada panggung utama kesenian, atraksi naga Barongsai, panggung hiburan musik, dan masih banyak lagi.
Terkait lomba, kegiatan ini akan dimeriahkan dengan lomba karaoke mandarin, lomba bahasa mandarin, dan pertunjukkan wayang Potehi. Selain itu, juga akan ada empat karya maestro keturunan Tionghoa yang berdomisili di Yogyakarta.
Selain beberapa ragam keseruan tersebut, akan ada juga gelaran Malioboro Imlek Karnival. Acara tersebut sekaligus menjadi peringatan Cap Go Meh.
Adapun karnaval di Malioboro akan digelar pada 4 Februari mendatang. Kegiatan tersebut akan diselenggarakan mulai sekitar pukul 18.00 hingga 21.00 WIB. Karnaval ini akan dimulai dari DPRD dan berakhir di Titik Nol Kilometer Yogyakarta.
Penulis: Resla Aknaita Chak