Gerindra Benarkan Perjanjian Prabowo-Anies Terkait Pilpres, Bakal Diungkap Sesuai Perkembangan

Dasco menyebut apabila ada pihak yang menyatakan perjanjian itu tidak ada, maka orang tersebut memang tidak tahu menahu soal Prabowo-Anies.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 31 Jan 2023, 18:27 WIB
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berbincang dengan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat menghadiri peresmian Roemah Djoeang di Jalan Wijaya, Kebayoran Baru, Jakarta, Minggu (29/7). (Merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Sandiaga Uno menyatakan ada perjanjian antara ketua umum partainya, Prabowo Subianto dengan Anies Baswedan terkait Pilpres.

Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menegaskan perjanjian Prabowo-Anies memang ada namun bukan konsumsi publik.

“Jadi kalau ditanya apakah ada perjanjian? Ada. Tapi isinya apa, ya kita nggak mau buka karena itu bukan kosumsi publik. Jadi kalau yang mau bertanya-tanya ya boleh, nanti masuk gerindra dulu tapi,” kata Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (31/1/2023).

Dasco menyebut apabila ada pihak yang menyatakan perjanjian itu tidak ada, maka orang tersebut memang tidak tahu menahu soal Prabowo-Anies.

“Kalau ada orang yang ngomong bahwa perjanjian itu gak ada, misalnya, orang itu mungkin nggak tahu. Kenapa? Karena selama ini yang namanya perjanjian itu yang bersifat internal itu memang kita tidak ekspos ke publik. Dan itu memang bukan buat konsumsi publik,” kata dia.

Meski bersifat internal, Dasco menyebut kemungkinan untuk membuka perjanjian itu ke publik tetap ada.

“Nanti di kesempatan lain, ya lihat perkembangan lah nanti apakah kita kemudian akan cerita sedikit atau bagaimana yang pasti itu memang ditulis oleh Pak Fadli, barangnya sekarang ada di saya,” pungkasnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman menyatakan tidak akan mempermasalahkan isi perjanjian tersebut.

“Kalaupun ada itu lebih pada gentleman agreement. Itu semacam bukan perjanjian hukum dan lebih mengingat secara moral,dan kalau mau dipatuhi ya monggo, kalau ngga mau dipatuhi ya siapa yang mempermasalahkan?,” ujar Habib di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (31/1/2023)

Gerindra, kata Habib, tak tertarik dengan isi ataupun membahas perjanjian Prabowo-Anies, sebab Gerindra hanya akan fokus memenangkan Prabowo sebagai capres.

“Udah lah, sekarang kami fokus pada bagaimana memenangkan prabowo sbg presiden 2024. Kami ga tertarik lah isi perjanjian. Itu gapenting bagi kami lah. Yang paling penting bagaimana pak prabowo bisa maju dan menang di 2024,” pungkasnya.

 


Diungkap Sandiaga

Habiburokhman juga mengaku tidak mengetahui isi perjanjian itu. Ia juga tak mau memaksa Anies mematuhi isi perjanjian. “Kita nggak tahu, kalau toh ada, siapa yang bisa memaksakan seperti perjanjian perdata,” ungkapnya.

Sebelumnya, Sandiaga Uno buka suara soal adanya perjanjian antara ketua umum partainya, Prabowo Subianto dengan Anies Baswedan.

Menurut dia, perjanjian tersebut dilakukan saat momentum Pemilu Gubernur DKI Jakarta tahun 2017 lalu sebelum mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta.

“Itu terkait Pilgub 2017, malam itu kita tanda tandangan, saya Pak Prabowo dan Pak Anies sebelum mendaftar ke KPU DKI tahun 2016 bulan September,” kata Sandiaga di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Senin (30/1/2023).

Sandiaga lalu menjelaskan, fisik daripada surat tersebut saat ini dipegang oleh Ketua Harian Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad. Menurut catatan, lanjut Sandiaga surat tersebut dinotulensi oleh politisi senior Gerindra, Fadli Zon.

“Saat itu yang ngedraft dan ditulis tangan sendiri oleh Pak Fadli Zon dan setahu saya sekarang dipegang oleh Pak Dasco,” urai Sandiaga.

Terkait dari isi surat, Sandiaga mengaku enggan membocorkan. Menurut dia, bukan kapastiasnya memberitahukan ke publik soal isi dari perjanjian tersebut.

Infografis Pernyataan Ketum NasDem Surya Paloh Saat Deklarasi Capres 2024. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya