Ulama NTB: NU-PKB Harus Berjalan Beriringan Wujudkan Kemajuan Bangsa

Menurut Kiai Imran, untuk mencapai tujuan tersebut tentu NU dan PKB tidak boleh hanya di belakang.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Jan 2023, 18:43 WIB
Ijtima Ulama Nusantara se NTB yang dirangkai dengan peringatan 1 Abad NU itu dihadiri oleh Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar dan sekitar 500 ulama. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Ulama Nusa Tenggara Barat (NTB) KH Imran Fauzi Haetami mendorong agar 1 Abad NU sebagai momentum untuk melakukan akselerasi positif antara Nahdlatul Ulama (NU) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Hal ini karena hubungan antara NU dengan PKB tidak bisa dipisahkan. Pasalnya, PKB lahir dari rahim NU.

"Kaitannya NU dengan PKB, jamaah ini sangat besar, ketepatan ini perlu ada perjuangan politik. Kendaraan politik yang dilahirkan oleh jamiyah NU adalah PKB. Maka PKB harus kita dukung untuk membawa aspirasi NU ke depan sehingga menjadi pemimpin yang rahmatan lilalamin, bisa membawa bangsa Indonesia menjadi orang-orang yang santun, beradab," kata Kiai Imran di sela acara Ijtima Ulama Nusantara se-NTB di Pondok Pesantren Qomarul Huda Bagu, Lombok Tengah, Selasa (31/1/2023).

Menurut Kiai Imran, untuk mencapai tujuan tersebut tentu NU dan PKB tidak boleh hanya di belakang. Ia berharap NU dan PKB berjalan beriringan dan ikut membenahi Indonesia di segala lini.

"Karena itu kita harus menjadi pemimpin, dan untuk menjadi pemimpin mesti harus mendapat dukungan yang kuat dari seluruh jemaah NU. Oleh karena itu, kami warga NU di NTB sangat berharap Pak Muhaimin sebagai ikon NU itu bisa menjadi pemimpin, tentunya Presiden atau apa," tutur Kiai Imran.

Mantan Ketua PCNU Lombok Timur tersebut menaruh harapan besar NU dan PKB berada satu langkah lebih maju di banding organisasi yang lain. Terlebih amanah pendiri NU dan juga PKB yang ingin mewujudkan kemaslahatan bagi Nahdliyin dan segenap bangsa Indonesia.

"Prinsipnya kami ulama NU di NTB ini berharap NU dan PKB berada satu langkah lebih maju dari yang lain. Itulah kenapa kami berharap betul PKB menjadi kendaraan politik NU," urai Kiai Imran.

 


Wujud Sikap Politik

Menanggapi pernyataan yang meminta NU tidak ditarik ke politik, Kiai Imran tegas berujar bahwa pernyataan tersebut justru wujud dari sikap politik.

"Itu politik, jelas itu politik. 'NU tidak boleh terlibat politik' itu pernyataan politik sebenarnya. Jadi tetap pernyataan kami ulama NU di NTB yaitu NU harus care dan mendukung PKB karena inilah yang menyurakan kepentingan NU," tutup Kiai Imran.

Ijtima Ulama Nusantara se NTB yang dirangkai dengan peringatan 1 Abad NU itu dihadiri oleh Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar dan sekitar 500 ulama. Sebelum acara dimulai, Gus Muhaimin terlebih dahulu sowan ulama kharismatik NTB sekaligus Mustasyar PBNU, Tuan Guru Haji (TGH) Turmudzi Badaruddin.

Gus Muhaimin hadir didampingi istri tercinta, Rustini Murtadlo, Waketum DPP sekaligus Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid, Wabendum DPP PKB Bambang Susanto, serta Anggota DPR RI Fraksi PKB Rano Alfath dan Muhammad Kadafi.

Infografis Harapan Prabowo & Muhaimin Pasca-Peresmian Sekber Gerindra-PKB. (Liputan6.com/Trieyasni)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya