Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Ahmed Zaki Iskandar menyebut namanya diusulkan sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta pada pemilihan kepala daerah (pilkada) DKI 2024 mendatang. Keputusan itu, kata Zaki merupakan hasil musyawarah daerah (musda) Partai Golkar DKI Jakarta.
"Hasil Musda Partai Golkar DKI Jakarta memang mengusulkan nama saya sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta," kata Zaki di Gedung DPD Partai Golkar, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (31/1/2023).
Meski demikian, dia menambahkan, sebelum ke Pilkada 2024, partainya bakal berfokus meraih suara untuk memenangkan Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto di pemilihan presiden (pilpres) 2024.
"Nanti kita harus target kita adalah meraih suara Golkar terlebih dahulu pemilu legislatif dan memenangkan Pak Airlangga sebagai presiden dari Partai Golkar," jelas Zaki.
Baca Juga
Advertisement
Pasalnya, kata dia, Pemilu 2024 didahului pemilihan legislatif dan pemilihan presiden. Sementara itu, pemilihan kepala daerah digelar sesudahnya.
"November 2024 baru kita bicara pilkadanya setelah pilpres dan pileg konsentrasi saya saat ini bagaimana memenangkan pemilu legislatif dulu dan pilpres," kata dia.
Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa saat ini Partai Golkar menduduki enam kursi dari 106 kursi di DPD DKI Jakarta. Partainya, menargetkan mendapat 12 kursi 10 daerah pemilihan (dapil) yang ada.
Calon dari Nasdem
Partai NasDem mengusulkan nama Bendahara Umum NasDem Ahmad Sahroni dan Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta Wibi Andrino sebagai calon gubernur DKI Jakarta.
"Kakak Sahroni yang kita masukan tentunya, apalagi beliau sebagai Bendum sebuah kebanggaan bagi kami, beliau dari Jakarta, punya banyak massa. Tapi ada juga kaka Wibi Andrino Ketua Fraksi NasDem kita mungkin akan juga kita majukan atau calon," ujar Ketua DPW NasDem DKI Jakarta Nurcahyo di kantor DPP NasDem, Jakarta, Minggu (29/1/2023).
Nurcahyo mengatakan, ada juga tokoh eksternal yang dipertimbangkan. Namun, Nurcahyo belum membocorkan nama calon dari eksternal partai tersebut.
Menurut Nurcahyo, pencalonan Gubernur DKI Jakarta akan tergantung dinamika setelah Pemilu 2024.
"Dari pemantauan kami ada pihak esternal internal yang mungkin akan kami majukan tergantung presentase yang tadi saya bilang dan tergantung dinamika di Jakarta setelah pileg," jelasnya.
NasDem sendiri memiliki tim internal yang menggodok nama calon gubernur DKI Jakarta. Tetapi tim ini akan lebih serius menggarap pilkada setelah Pemilu 2024.
"Tapi ada tim kecil yang berupaya menjaring yang akan kami majukan dalam pilkada. Tapi mungkin itu lebih jelasnya kita bicarakan pasca pemilu legislatif karena kan terkait koalisi, suara NasDem di 2024," ujar Nurcahyo.
Advertisement