Liputan6.com, Jakarta - Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono akan meminta jajaran direksi PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) untuk menambah armada bus guna mengurangi kemacetan di Ibu Kota.
"Macet melulu ya? Ya mudah-mudahan nanti saya undang jajaran direksi Transjakarta untuk menambah (armada bus). Terus Dinas Perhubungan," kata Heru singkat saat ditemui Jakarta Utara, Selasa (31/1/2023).
Advertisement
Sebelumnya, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Latif Usman mengatakan, mobilitas kendaraan di Jakarta sudah seperti sebelum pandemi Covid-19. Angka ini, katanya, diambil dari persentase indeks kemacetan di Ibu Kota.
"Pada tahun 2019, Jakarta indeks kemacetannya di angka sudah 53 persen. Tentunya kalau sudah di angka 50 persen sudah sangat mengkhawatirkan. Berarti Jakarta itu sudah tidak nyaman," kata Latif saat rapat bersama Komisi B DPRD DKI Jakarta, Selasa 24 Januari 2023.
Latif mengatakan, indeks kemacetan di Jakarta pada tahun 2020 sekitar 36 persen karena mobilitas masyarakat dibatasi saat pandemi. Kemudian, angka tersebut menurun pada 2021 ke angka 34 persen.
Indeks Kemacetan Meningkat
Memasuki kuartal pertama tahun 2022, indeks kemacetan di Jakarta meningkat lagi menjadi 48 persen atau hampir 50 persen.
"Pada tahun 2017 kita pernah menempati peringkat kemacetan ranking empat dunia. Kemarin di 2021 kita di ranking 46 karena pada pandemi. Maka oleh sebab itu di tahun 2022 ini mungkin kita juga belum bisa menghitung, tapi perkiraan saya sudah 50 persen ke atas," ujar Latif.
Menurutnya, hal ini menjadi perhatian Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya. Namun, selama tahun 2022, tercatat terdapat 22 juta pergerakan kendaraan dengan jumlah penduduk Ibu Kota sebanyak 10,7 juta orang.
Reporter: Lydia Fransisca
Sumber: Merdeka.com
Advertisement