Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati angkat bicara terkait namanya yang disebut masuk dalam bursa calon Gubernur Bank Indonesia (BI).
Sri Mulyani pun memberikan jawaban diplomasi saat ditanya terkait hal ini. Di mengatakan pemilihan Gubernur BI telah diatur dalam undang-undang yakni diusulkan dan diangkat oleh Presiden dengan persetujuan DPR RI.
Advertisement
Sri Mulyani menyatakan saat ini dirinya masih fokus menjadi Menteri Keuangan dan juga dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).
"Kami berempat (Sri Mulyani bersama BI, OJK, LPS) tetap fokus ngerjain apa yang ada dalam KSSK kita karena ini adalah tugas utama kita yaitu menjaga stabilitas sistem keuangan dan menjaga pemulihan ekonomi," kata Sri Mulyani, Selasa (31/1/2023).
Sementara itu, nama lain yang juga digadang-gadang menjadi calon Gubernur Bank Indonesia yaitu Purbaya Yudhi Sadewa. Purbaya saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Purbaya pun menyatakan kesiapannya juga diminta untuk posisi tersebut. Namun dia memastikan saat ini masih akan fokus sebagai Ketua Dewan LPS.
"Saya belum tahu beritanya, seperti kata Bu Sri Mulyani tadi kita fokus pada kerjaan kita. Kita ikut perintah saja," ujar Purbaya.
Sebagai informasi, saat ini posisi Gubernur BI masih diduduki oleh Perry Warjiyo. Namun masa jabatan Perry akan habis pada Mei 2023.
Sri Mulyani Bangga, Banyak Perempuan Kini jadi Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral
Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati membagikan momen kebersamaan bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral yang merupakan perempuan, di akun Instagram pribadinya, @smindrawati, dikutip Sabtu (15/10/2022).
“Lihat para Perempuan yang menduduki posisi Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral di berbagai belahan dunia. Amerika Serikat, Spanyol, Belanda , Malaysia, Nigeria, Canada dan Indonesia,” kata Sri dalam keterangan fotonya.
Menurutnya, hal ini merupakan perubahan yang luar biasa dalam dua dekade. Semakin banyak perempuan menduduki posisi tertinggi di Kementerian Keuangan, Bank Sentral dan lembaga keuangan dunia dan nasional seperti IMF.
Menkeu bercerita, pada tahun 2005 sewaktu dirinya menjadi Menteri Keuangan perempuan pertama di Indonesia tidak banyak perempuan menjadi Menkeu dan Gubernur Bank Sentral di dunia.
“Dalam pertemuan global, sedikit perempuan hadir atau bahkan memimpin. Saat ini jumlahnya makin meningkat dan itu perubahan yang baik dan menggembirakan,” ujarnya.
Diversifikasi dan peranan perempuan yang makin penting dalam pengambilan keputusan di kebijakan publik, di perusahaan maupun lembaga manapun adalah sangat baik. Kebijakan akan makin inklusif dan adil dalam proses maupun dalam kualitas.
“Women empowerment berarti juga memperkuat dignity masyarakat, keluarga dan bangsa. Anak-anak perempuan berhak memiliki cita-cita tinggi dan berjuang untuk mencapainya,” ujarnya.
Advertisement
Peranan Perempuan
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia periode 2010-2016 ini mengatakan, cita-cita, impian dan peranan perempuan yang makin seimbang dan penting di masyarakat, ekonomi dan politik mewujudkan masyarakat yang benar-benar adil dan lebih cepat mencapai kemakmuran bersama.
Sebagai informasi, dikutip dari laman Kementerian Perekonomian, Sri Mulyani pernah dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik Asia untuk tahun 2006 oleh Emerging Markets pada 18 September 2006 di sela Sidang Tahunan Bank Dunia dan IMF di Singapura.
Sri juga terpilih sebagai wanita paling berpengaruh ke-23 di dunia versi majalah Forbes tahun 2008, dan wanita paling berpengaruh ke-2 di Indonesia versi majalah Globe Asia bulan Oktober 2007.
Terbaru, Sri Mulyani kembali masuk dalam daftar 100 wanita paling berpengaruh di dunia versi Forbes tahun 2021. Ia duduk di peringkat 66 atau naik dari tahun 2020, peringkat 78.