HokBen X Rebricks Daur Ulang Sampah Plastik Mika Jadi Roster Estetis

Sampah plastik mika selama ini dikategorikan sebagai sampah tidak bernilai yang ternyata masih bisa berguna.

oleh Geiska Vatikan diperbarui 02 Feb 2023, 07:01 WIB
HokBen X Rebricks Luncurkan Roster Daur Ulang dari Plastik Mika. (dok.HokBen/Geiska Vatikan Isdy).

Liputan6.com, Jakarta - Gerakan daur ulang sampah plastik di Indonesia semakin meningkat. Menurut penelitian Rebricks, Indonesia telah menghasilkan 11,6 juta ton sampah plastik pada 2021. Perusahaan rintisan yang fokus dalam pengolahan sampah itu menyebut pendaurulangan sampah plastik untuk dijadikan barang yang kembali fungsional bisa berkontribusi mengurangi timbunan sampah.

Untuk itu, Hokben menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Rebricks untuk mengolah sampah plastik mika menjadi roster. Plastik mika yang selama ini dianggap remeh memberi tambahan masalah pada lingkungan karena sifatnya yang sulit terurai alami di tanah. 

Berdasarkan kesepakatan, Rebricks akan mengolah satu ton sampah plastik mika yang dihasilkan Hokben dalam jangka waktu setahun. "Kami sangat senang dapat berkolaborasi dengan Rebricks dalam hal pengolahan sampah plastik mika bekas," ujar Sugiri Willim, Operational Director PT Eka Bogainti, dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa, 31 Februari 2023.

Plastik mika termasuk jenis plastik PVC (polyvinylchloride). Jenis plastik yang dikategorikan sebagai sampah tidak bernilai itu masih jarang diolah di Indonesia. Novita Tan, co-founder Rebricks, menyatakan pihaknya sejauh ini sudah mengolah 16.380 plastik mika bekas untuk menghasilkan 128 kg roster atau lubang angin.

Roster dicetak dalam berbagai motif yang masing-masing mengandung filosofi community pattern dari HokBen, yaitu partner and kid, welcoming hello, friendship, respect, dan pride. Kerja sama resmi dengan HokBen menjadi indikasi bahwa perusahaan itu ingin mendalami dan sadar akan daur ulang sampah plastik di Indonesia.

Selama ini, kata Novita, sampah plastik bernilai yang dihasilkan Hokben, seperti botol PET, sudah ditampung oleh pihak lain. Sementara, sampah yang tidak bernilai masih belum memiliki penampungan.

"Sampah plastik yang tidak bernilai ini mereka mau tanggung jawab, jadi mencari partner untuk kolaborasi," ujar Novi.


Pengolahan Roster

HokBen X Rebricks Luncurkan Roster Daur Ulang dari Plastik Mika. (dok.HokBen/Geiska Vatikan Isdy).

Novita menuturkan pihaknya tidak serta merta menerima tawaran sampah plastik mika karena dinilai memengaruhi kualitas produk utama, yaitu batu bata. Namun, pihaknya mulai berinovasi ketika HokBen menawarkan kerjasama untuk mengolah  sampah plastik mika.

"Makanya, kami mencari cara apa yang bisa diolah menjadi bagus tanpa memengaruhi standar tertentu. Kemudian akhirnya kami memilih roster sebagai hiasan," jelasnya kepada Liputan6.com.

Roster buatannya diklaim sudah eco friendly dan bisa menyaring udara pada suatu ruang. "Ditambah lagi dari daur ulang plastik, semakin ramah lingkungan," katanya.

Novi menyebutkan pihaknya telah mendapatkan kiriman 300 kilogram sampah plastik mika dari HokBen. Sampah plastik mika yang dikirim sudah digunting-gunting terlebih dulu untuk memudahkan pengiriman ke drop off point Rebricks. Kemudian, Rebricks akan mencuci kembali dan dicacah menjadi potongan kecil agar mudah untuk didaur ulang.

Setelah proses pencacahan, pihaknya akan memberikan secret sauce agar roster tersebut menjadi kuat. "Lalu, kita mold. Setelah itu di-curing. Curing itu pematangan beton dan ada metodenya," ucap Novi.


11 Lokasi

HokBen X Rebricks Luncurkan Roster Daur Ulang dari Plastik Mika. (dok.HokBen/Geiska Vatikan Isdy).

Produk olahan daur ulang tersebut kemudian akan digunakan pada 11 gerai HokBen di Indonesia sebagai bagian dari desain bangunan. Ke-11 gerai tersebut adalah HokBen Bukittingi di Sumatera Barat, HokBen The Park di Sawangan, HokBen Sultan Agung di Bekasi, HokBen Lampung, HokBen Pontianak, HokBen Harapan Indah di Bekasi, HokBen Lubuk Linggau di  Sumatera Selatan, HokBen Duri Mandau di Pekanbaru, HokBen Pondok Indah Mal 1 di Jakarta Selatan, HokBen Slipi Jaya di Jakarta Barat, dan HokBen di Magelang.

Sugiri menyebutkan salah satu contohnya adalah penggunaan roster di cabang HokBen Pondok Indah Mal. Pihaknya menggunakannya untuk membuat partisi antara kasir dan meja makan pelanggan.

Untuk melancarkan proses produksi, dia mengimbau agar para pelanggan membersihkan dan mengembalikan sampah plastik mika bekas ke gerai HokBen. Pasalnya, pasokan sampah plastik mika menjadi tantangan utama dalam pembuatan roster. Maka itu, Novi berusaha selalu berinovasi dengan produk yang akan dihasilkan ke depannya.

"Jadi nggak hanya roster saja, mungkin tahun depan ada bata tempel, ada sesuatu yang nggak hanya satu produk saja gitu. Karena kalau hanya roster aja, mungkin dia akan berat dan tebal ketika dipasang di setiap gerai," tutur Novi.

 


Sejak 2011

HokBen X Rebricks Luncurkan Roster Daur Ulang dari Plastik Mika. (dok.HokBen/Geiska Vatikan Isdy).

Sejak 2011, HokBen telah mengganti kemasan makanan dari kotak berbahan Polystrene diperbarui dengan tambahan bahan oxium agar membuat lebih cepat terurai. Kemasan makanan Hokben saat ini diklaim membutuhkan waktu setidaknya empat tahun untuk terurai.

Selain menggandeng Rebricks, pihaknya juga menggandeng start up lain, yaitu Boolet untuk mengolah sampah sumpit. Cindy Susanto, CEO boolet.id, menyebutkan wujud kerja sama dengan restoran cepat saji itu adalah merchandise.

Nantinya akan ada lima produk merchandise dan akan luncur pada Maret 2023. "Kami nanti per tiga bulan akan ada pergantian produk lagi karena kan aplikasinya lumayan banyak dan sumpit HokBen sendiri banyak jadi kami olah terus," ujar Cindy.

Dalam pembuatan produknya, boolet.id menggandeng perajin lokal dari Bogor. Sumpit bekas yang dikirim dari HokBen akan diproses menggunakan panas 400 derajat celcius di oven. Terakhir, akan menggunakan sinar UV. Setelah itu, bahan baku diproses dengan cara menimbang terlebih dahulu kemudian ditekan menjadi balok dengan panjang 16 cm dan tebal 2 cm.  

Infografis bahaya sampah plastik di laut. (dok. TKN PSL)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya