Bulog Ponorogo Sediakan 1,5 Ton Beras di Pasar Murah Kebutuhan Pokok

Operasi pasar tersebut dilakukan pada jam-jam tertentu, bertempat di toko kami yang ada di dalam kompleks Pasar Legi Kota Ponorogo.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Feb 2023, 11:00 WIB
Seorang calon pembeli memilih beras murah pada operasi pasar murah Bulog DIY di pasar Beringharjo, (25/5). Operasi pasar tersebut di jual bererapa bahan kebutuhan pokok diantaranya,beras,minyak goreng di bawah harga pasaran. (Liputan6.com/Boy Harjanto)

Liputan6.com, Ponorogo - Perusahaan Umum (Perum) Bulog menyediakan sebanya 1,5 ton beras berkualitas medium dalam kegiatan pasar murah kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisional Ponorogo, Jawa Timur.

Pimpinan Bulog Cabang Ponorogo, Aan Sugiarto mengatakan gelaran pasar murah di sejumlah pasar tradisional itu untuk mengendalikan harga pangan yang terus naik.

"Mulai hari ini kami jual beras murah. Kualitas medium namun harga Rp2 ribu lebih murah ketimbang beras sejenis di pasaran," katanya di Ponorogo, dilansir dari Antara, Selasa (31/1/2023).

Operasi pasar tersebut dilakukan pada jam-jam tertentu, bertempat di toko kami yang ada di dalam kompleks Pasar Legi Kota Ponorogo.

"Sama-sama medium, kami jualannya di toko milik Bulog yang ada di pasar Legi, harganya Rp9 ribu per kilogram," ucapnya.

Dalam kegiatan pasar murah tersebut pihaknya menyediakan sebanyak 1,5 ton beras dari gudang Bulog dengan kualitas medium yang dikemas isi 5 kilogram.

Masyarakat yang membeli beras dari Bulog tersebut diwajibkan membawa KTP serta hanya diizinkan maksimal 5 kilogram per orang.

"Jadi tetap kami batasi agar masyarakat bias kebagian semua secara merata," tutur Aan.

 


Jumlah Beras di Gudang Bulog Menurun

Ia menambahkan bahwa saat ini stok di gudang Bulog juga mengalami penurunan. Namun, dirinya mengklaim jumlah tersebut bisa kembali normal seiring musim panen rata mendatang.

"Panen paling lambat Februari akhir atau awal Maret stok di gudang kembali normal," ujarnya.

Ia memastikan pasar murah tersebut akan tetap digelar hingga harga beras di pasaran kembali normal, sehingga masyarakat tidak lagi mengeluhkan harga beras yang mahal.

"Terus kami gelar di hari kerja hingga beras kembali normal, kita juga akan menyasar pasar tradisional lainnya," katanya.

INFOGRAFIS JOURNAL Negara dengan Konsumsi dan Produksi Beras Jadi Nasi Terbanyak di Dunia (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya