Liputan6.com, Islamabad - Jumlah korban tewas akibat kecelakaan perahu di Danau Tanda, Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan, pada Minggu (29/1/2023), bertambah menjadi 51 orang. Perahu nahas tersebut membawa anak-anak dan guru dari sebuah seminari untuk piknik.
Pada hari kejadian, polisi mengatakan sedikitnya 10 siswa tenggelam setelah perahu kayu besar yang mereka tumpangi terbalik. Menurut polisi, saat itu perahu mengangkut 25 orang. Demikian seperti dikutip AP, Rabu (1/2).
Advertisement
Namun, belakangan pejabat berwenang mengatakan bahwa perahu penuh sesak dan sebenarnya membawa 57 orang, kebanyakan adalah anak-anak. Kepala Polisi Distrik Kohat Qismat Khan mengungkapkan, pihak berwenang telah menyerahkan jenazah para korban untuk dimakamkan tetapi polisi masih menyelidiki.
Khan menambahkan, korban jiwa seharusnya bisa dihindari jika pemilik perahu, yang juga tewas dalam insiden itu, memberikan jaket pelampung.
Sementara itu, pihak militer menuturkan bahwa penyelam dari tentara dan dinas darurat lokal berhasil menyelamatkan lima orang dan pencarian sisanya masih berlanjut.
"Setiap kali penyelam kembali dengan jenazah, kami mendengar tangisan dari kerabat anak-anak ini," katanya.
Cuplikan dan foto yang diberikan oleh militer menunjukkan penyelam di perahu kembali dengan setidaknya tiga anak yang diselamatkan dan kemudian dibawa ke rumah sakit terdekat. Mereka termasuk di antara lima orang yang selamat dan terdaftar dalam kondisi stabil.
Adapun jasad pemilik perahu, Sajid Din, ditemukan pada Selasa (31/1).
Kecelakaan seperti itu biasa terjadi di Pakistan, di mana perahu kayu reyot sering digunakan untuk mengangkut barang dan orang di sungai dan danau. Sebagian besar beroperasi tanpa jaket pelampung.