Liputan6.com, Jakarta PT. Merck Sharp & Dohme (MSD) Indonesia, perusahaan farmasi multinasional yang berfokus dalam penelitian dan pengembangan obat-obatan inovatif dan vaksin, kembali mengadakan kegiatan edukasi kesehatan terkait pencegahan kanker serviks (31/1) di Jakarta.
Bertajuk “Berani #NgobrolinHPV, Cegah Kanker Serviks Sejak Dini”, kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Bulan Kesadaran Kanker Serviks Sedunia pada Januari 2023. MSD Indonesia juga meluncurkan portal informasi dan diskusi seputar kanker serviks dan vaksinasi HPV untuk memudahkan masyarakat Indonesia dalam mengakses informasi terbaru & terpercaya.
Advertisement
Turut hadir dalam sesi diskusi: Direktur Pengelolaan Imunisasi, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan dr. Prima Yosephine, M.K.M.; Guru Besar Konsultan Onkologi Ginekologi & Ketua Umum Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Prof. Dr. dr. Yudi M Hidayat, Sp.OG., Subsp. Onk., D.MAS., M.Kes; Public Figure dan Edukator HPV @ngobrolinHPV Maudy Ayunda; dan Country Medical Lead MSD Indonesia dr. Mellisa Handoko Wiyono.
Managing Director MSD Indonesia George Stylianou dalam kata sambutannya menyampaikan, “Kami percaya bahwa setiap orang berhak mendapatkan kemudahan akses informasi yang kredibel terkait kesehatan, tak terkecuali kanker serviks. Itulah mengapa, MSD Indonesia terus melakukan edukasi dan inisiatif guna mendorong setiap orang bersikap proaktif terhadap kesehatan mereka. Memperingati Bulan Kesadaran Kanker Serviks 2023, MSD Indonesia berkomitmen untuk terus bermitra bersama pemerintah Indonesia khususnya Kementerian Kesehatan, dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat, dan bebas dari kanker serviks. Upaya ini tentunya selaras dengan strategi global dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mengeliminasi kejadian kanker serviks di dunia pada 2030, diantaranya melalui peningkatan akses informasi dan vaksinasi HPV.”
Kanker serviks merupakan salah satu penyakit yang paling berisiko bagi wanita. Di Indonesia, kanker serviks menduduki urutan kedua kanker paling berisiko bagi wanita dengan kasus kanker terbanyak setelah kanker payudara yaitu sekitar 36.333 kasus baru atau 9,2% dari total kasus kanker di Indonesia pada 2020. Tingginya angka kejadian kanker serviks ini bukan hanya berdampak pada kualitas kesehatan masyarakat, tapi juga menjadi beban penyakit yang besar bagi negara.
Berdasarkan data Globocan 2020 insidens kanker serviks 24.4 per 100.000 penduduk dengan angka kematian 14.4 per 100.000 penduduk. Guna menekan laju kejadian kasus kanker serviks, pemerintah Indonesia telah memasukkan imunisasi HPV ke dalam program imunisasi nasional, sebagai 1 dari 14 antigen imunisasi rutin lengkap, yang terintegrasi dalam pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).
Imunisasi HPV ini diberikan bagi anak perempuan kelas 5 dan 6 SD/sederajat. Untuk mendorong keberhasilan program ini, diperlukan kolaborasi berbagai pihak dalam meningkatkan edukasi tentang pentingnya imunisasi HPV sebagai langkah pencegahan primer kanker serviks
Guru Besar Konsultan Onkologi Ginekologi & Ketua Umum Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Prof. Yudi M Hidayat, mengatakan “Tantangan yang dohadapi saat ini adalah rendahnya kewaspadaan masyarakat terhadap bahaya infeksi HPV. HPV merupakan virus yang sangat berbahaya, dimana hampir seluruh kasus kanker serviks disebabkan oleh infeksi HPV. Kondisi ini tak lepas dari masih banyaknya informasi yang kurang tepat terkait kanker serviks serta masih rendahnya cakupan skrining HPV DNA di Indonesia. Selain edukasi, upaya pencegahan berupa deteksi dini dan vaksinasi menjadi langkah yang perlu ditindaklanjuti. Saat ini vaksin HPV yang tersedia di Indonesia sudah banyak, ada 3 jenis vaksin HPV (bivalent, quadrivalent dan nonavalent) yang tersedia di rumah sakit dan klinik sehingga mudah untuk diakses oleh masyarakat luas.”
Momen bulan kesadaran kanker serviks sedunia 2023, MSD Indonesia meluncurkan kampanye kesehatan #NgobrolinHPV sebagai upaya meningkatkan kesadaran dan wawasan masyarakat terkait ancaman virus HPV sebagai penyebab utama penyebaran kanker serviks. Tidak hanya itu, guna memberikan kemudahan akses informasi dan edukasi seputar kanker serviks dan vaksinasi HPV kepada masyarakat.
Melalui kampanye #NgobrolinHPV, kami mengajak masyarakat khususnya para perempuan untuk tidak ragu dan tidak lagi takut dalam mencari informasi dan berdiskusi seputar HPV dan kanker serviks, ungkap Country Medical Lead MSD Indonesia Mellisa Handoko Wiyono.