Koalisi Perubahan Terbentuk, Siapa Cawapres Anies Baswedan?

Nasdem, Demokrat, dan PKS menamakan koalisi mereka sebagai Koalisi Perubahan. Namun, hingga ketiga partai tersebut belum mengumumkan nama cawapres pendamping Anies Baswedan.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 01 Feb 2023, 11:52 WIB
Anies Baswedan di rumah joglo dengan banyak tumpukan buku. (Dok: YouTube)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah sepakat mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) untuk Pemilu 2024 mendatang.

Nasdem, Demokrat, dan PKS menamakan koalisi mereka sebagai Koalisi Perubahan. Namun, hingga ketiga partai tersebut belum mengumumkan nama cawapres pendamping Anies Baswedan.

Partai NasDem pun mengungkapkan, sosok-sosok dari Nahdlatul Ulama (NU) patas dipertimbangkan sebagai calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Anies Baswedan pada Pilpres 2024.

Ketua DPP Partai NasDem, Effendy Choirie atau Gus Choi mengatakan, sosok kalangan NU tersebut misalnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar NU Syaifullah Yusuf alias Gus Ipul, putri Presiden Gus Dur Yenny Wahid, dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen alias Gus Yasin.

"Kalau (cawapres) dari luar, ini wacana bebas. Saya yang berwacana. Di dalam NasDem-nya dari nama itu, ada juga yang disebut. Cuma saya menambahkan," kata Gus Choi, saat dikonfirmasi, Kamis 12 Januari 2023.

Selain itu, menurut Gus Choi, sosok putra B.J Habibie, Ilham Habibie, juga pantas dipertimbangkan sebagai cawapres dari kalangan teknokrat.

Dia mengungkapkan, obrolan pengurus NasDem pun cenderung menyodorkan nama dari lingkungan NU. Dia menyebut sejumlah nama seperti Khofifah, Gus Ipul, Yenny Wahid, dan Gus Yasin adalah nama-nama yang bebas dari partai.

"Kalau obrolan-obrolan di pengurus NasDem, level-level bawah, level menengah, sampai level atas yah intinya antara lain ya dari lingkungan NU," ujarnya.

 


Cawapres Anies Baswedan Harus Bisa Dongkrak Kemenangan

Bakal Calon Presiden (Capres) Partai NasDem Anies Baswedan melanjutkan safari politiknya di bumi Serambi Mekkah, Aceh pada 2-3 Desember 2022. (Foto: Instagram @aniesbaswedan).

Koalisi Perubahan yang terdiri dari NasDem, Demokrat, dan PKS sudah terbentuk dan sepakat mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden di Pilpres 2024. Terkait nama pendamping atau calon wakil presidennya, semuanya diserahkan ke Anies.

"Untuk Cawapres semua partai boleh mengusulkan, tapi jelas yang menentukan adalah capres sendiri. Dari awal saya sudah mengatakan selama cawapres yang dipilih mendongkrak kemenangan ya silakan saja meskipun bukan dari kader PKS," kata Wakil Ketua Majelis Syura PKS Sohibul Iman di Tangerang, Senin 30 Januari 2023.

Menurutnya, cawapres yang mendampingi Anies harus bisa mendongkrak kemenangan. Tentunya akan melalui tahapan seperti koordinasi dan juga diskusi bersama anggota koalisi lain, dan keputusan utama tetap pada Anies Baswedan.

"Yang pastinya ada tahapan diskusi dan koordinasi, tapi keputusannya tetap pada capres sendiri," jelas Sohibul.

 


Pendamping Anies Baswedan Harus Ada Chemistry

Calon Presiden yang diusung dari NasDem Anies Baswedan menyambangi DPP Demokrat untuk bertemu dan bersilahturahmi politik dengan Ketua Umumnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). (Foto: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com).

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berkomitmen untuk menyerahkan nama calon wakil presiden kepada Anies Baswedan. Namun menurut Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani cawapres dipilih tanpa ada paksaan dari pihak manapun.

"Pendamping Mas Anies nanti mesti yang terbangun chemistry sehingga menjadi Dwi Tunggal pada pemerintahan kedepan, merepresentasikan perubahan dan perbaikan serta berkontribusi secara elektoral untuk pemenangan," ujar Kamhar di Jakarta, Selasa 31 Januari 2023.

Kamhar pun menyambut baik pernyataan sikap PKS atas dukungannya kepada Anies Baswedan. Dia menilai cukupnya dukungan kepada Anies, menunjukan kematangan dalam menuju Pilpres 2024.

"Proses politik yang sedang berjalan saat ini menuju terwujudnya Koalisi Perubahan dan menetapkan Mas Anies sebagai Capres menunjukkan kedewasaan dan kematangan dalam berpolitik. Politik yang mengedepankan gagasan melalui aspirasi perubahan dan perbaikan," kata Kamhar.

Dia mengatakan, dukungan PKS dan Demokrat untuk menyerahkan nama cawapres kepada Anies dapat mematahkan tudingan bahwa kedua partai tersebut ngotot agar kadernya menjadi cawapres.

"Partai Demokrat dan PKS membuktikan dan menegaskan kepentingan rakyat sebagai yang utama dan diutamakan," tegasnya.

 


Serahkan Nama Cawapres kepada Anies

Utusan Tim Kecil Anies Baswedan, Sudirman Said dan Sekjen DPP Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya usai pertemuan tim kecil di Pendopo Anies Baswedan, Cilandak, Jaksel. (Alma Fikhasari/Merdeka.com)

Juru Bicara Tim Anies Baswedan, Sudirman Said, mengatakan Koalisi Perubahan yang terdiri atas Partai NasDem, Partai Demokrat, dan PKS menyerahkan sepenuhnya nama calon wakil presiden kepada Anies untuk mendampinginya di Pemilu 2024.

"Ini semua merupakan dinamika yang patut disyukuri," kata Sudirman Said.

Sudirman menambahkan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) telah menyatakan dukungannya kepada Anies Baswedan untuk bertarung di Pilpres 2024.

"Tentu yang paling baru kita ketahui bahwa Ketum Demokrat AHY telah menyatakan dukungan pencalonan Bapak Anies Baswedan," kata mantan menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tersebut.

Dia juga menyambut baik langkah Partai Demokrat karena hal itu akan membuat syarat presidential threshold dapat terpenuhi.

"Itu sebagai progres karena dengan begitu kita sudah mendekati 20 persen. Tinggal satu lagi insya Allah teman dari PKS menyusul," kata Sudirman yang juga Sekretaris Jenderal Palang Merah Indonesia (PMI) tersebut.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya