Eks Gubernur South Carolina Nikki Haley Akan Lawan Donald Trump dalam Pilpres AS 2024?

Nikki Haley menjabat sebagai gubernur South Carolina selama enam tahun sebelum menjabat sebagai dubes AS untuk PBB selama dua tahun pada era pemerintahan Donald Trump.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 01 Feb 2023, 16:27 WIB
Presiden AS Donald Trump dan Dubes AS untuk PBB Nikki Haley saat menghadiri pertemuan United Nations Reform di markas besar PBB, 18 September 2017, New York. (TIMOTHY A. CLARY/AFP)

Liputan6.com, Washington - Mantan Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk PBB Nikki Haley (51) dikabarkan akan segera meluncurkan kampanye kepresidenannya untuk bertarung dalam Pilpres AS 2024. Hal tersebut terungkap melalui email berisi undangan yang diterima para pendukungnya pada Rabu (1/2/2023).

Dalam undangan di email tersebut dituliskan bahwa Haley, yang juga merupakan mantan gubernur South Carolina, itu akan menggelar peluncuran pada 15 Februari 2023 di Charleston. Demikian diungkapkan seseorang yang mengetahui rencana tersebut tetapi tidak berwenang untuk berbicara secara terbuka seperti dikutip dari AP.

Berita terkait rencana Haley untuk ikut serta dalam Pilpres AS 2024 pertama kali dilaporkan oleh The Post and Courier.

Haley menjabat sebagai gubernur South Carolina selama enam tahun sebelum menjabat sebagai dubes AS untuk PBB selama dua tahun pada era pemerintahan Donald Trump.

Bila dia terbukti ikut serta dalam Pilpres AS 2024, Haley tercatat akan menjadi penantang pertama yang melawan mantan bosnya. Trump sendiri saat ini menjadi satu-satunya yang mengejar kursi calon presiden Partai Republik untuk Pilpres AS 2024.


Sinyal Menuju Gedung Putih?

Ilustrasi Pilpres AS 2020, Gedung Putih. (Liputan6.com/Abdillah)

Selama pemerintahan Trump, Haley terkadang berseteru dengan pejabat Gedung Putih lainnya sambil memperkuat persona publiknya sendiri. Keputusannya untuk mundur sebagai dubes AS untuk PBB pada tahun 2018 memicu spekulasi bahwa dia akan menantang Trump pada tahun 2020 atau menggantikan Wakil Presiden Mike Pence. Tetapi, Haley tidak melakukan keduanya.

Sebaliknya, Haley kembali ke South Carolina, di mana dia membeli rumah di Pulau Kiawah, bergabung dengan dewan direksi Boeing Co, dan menjadi pembicara dengan bayaran US$ 200.000.

Haley telah menulis dua buku, sebuah langkah yang lazim diambil banyak tokoh dalam perjalanan menuju Gedung Putih.


Tidak Akan Maju Bila Trump Mencalonkan Diri

Dubes AS untuk PBB Nikki Haley (baju merah) dalam pertemuan darurat DK PBB terkait peluncuran rudal Korut (AP Photo/Bebeto Matthews)

Pada tahun 2021, Haley mengatakan kepada The Associated Press bahwa dia tidak akan mencalonkan diri jika Trump mencalonkan diri. Namun, di lain sisi, dia mengubah arah, meningkatkan aktivitas melalui komite aksi politik dan nirlaba "Stand for America" miliknya, serta mendukung lusinan kandidat di pemilu paruh waktu 2022.

Akhir tahun lalu, saat berkunjung ke almamaternya, Clemson University, Haley mengatakan bahwa dia akan "berlibur" untuk mempertimbangkan pencalonannya.

Ditanya baru-baru ini mengapa dia sekarang mempertimbangkan untuk mencalonkan diri terlepas dari komentarnya pada tahun 2021, Haley mengatakan kepada Fox News "banyak yang telah berubah". Dia merujuk, di antaranya, ekonomi AS.

Haley menuturkan, dia merasa bisa menjadi bagian dari "perubahan generasi baru", yang dinilai merupakan referensi tidak langsung ke usia lanjut Trump.


Trump: Orang Berubah

Presiden ke-45 Amerika Serikat Donald Trump

Di South Carolina, Trump yang tengah kampanye pada Sabtu lalu mengatakan kepada WIS-TV bahwa Haley meneleponnya beberapa hari sebelumnya untuk meminta pendapatnya. Trump mengingatkan Haley soal pernyataannya untuk tidak melawannya, namun Trump mengaku tidak berusaha menghentikannya.

"Dia bilang dia tidak akan pernah melawan saya karena saya adalah presiden terhebat, tetapi orang mengubah pendapat mereka, dan mereka mengubah apa yang ada di hati mereka," kata Trump. "Jadi saya sampaikan, jika hatimu ingin melakukannya maka kamu harus melakukannya."

Infografis Pelantikan Presiden AS Joe Biden & Wapres Kamala Harris. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya