Liputan6.com, Jakarta - Kisah orang terjebak dengan friend zone sudah sering kita dengar, namun baru kali ini ada pria Singapura yang sampai menuntut gebetannya hingga ke pengadilan. Hal itu lantaran sang pria bernama Kawshigan itu mengalami trauma emosional setelah cintanya ditolak.
Mulanya Kawshigan setuju mengikuti konseling usai cinta ditolak, tetapi hampir satu setengah tahun kemudian masih tidak dapat menerima penolakan Nora Tan. Setelah Kawshigan memutuskan kontak dengan Tan, dia mengajukan dua tuntutan hukum terhadapnya.
Baca Juga
Advertisement
Tuntutan Pengadilan Tinggi senilai 3 juta dolar Singapura yang setara Rp34,2 miliar karena diduga menyebabkan "pencemaran nama baiknya" serta "trauma, depresi, dan dampak" pada hidupnya, dan tuntutan ke pengadilan hakim sebesar 22 ribu dolar Singapura yang setara Rp251 juta atas dugaan melanggar kesepakatan untuk memperbaiki hubungan mereka.
Gugatan terakhir diajukan pada bulan Januari ke wakil panitera Pengadilan Negeri Lewis Tan, yang mengatakan klaim Kawshigan "secara nyata tidak berdasar dan tanpa dasar" dan merupakan penyalahgunaan proses pengadilan.
Kawshigan bertemu Tan yang kemudian jadi gebetannya pada 2016 dan menjadi teman dari waktu ke waktu. Pada September 2020, masalah mulai muncul ketika mereka tidak sejalan dalam cara mereka memandang hubungan mereka. Tan menganggap Kawshigan hanya sebagai teman, dia menganggapnya sebagai "teman terdekatnya".
Tan meminta interaksi mereka dikurangi, yang membuat Kawshigan tidak senang karena dia merasa itu merupakan langkah mundur dalam hubungan mereka. Namun demikian, dia menekankan perlunya batasan dan mendesaknya untuk "mandiri".
Kronologi Tuntutan
Pada 22 Oktober tahun itu, Kawshigan mengeluarkan surat permintaan, mengancam tindakan hukum untuk "kerusakan materi yang timbul dari kelalaian akibat tekanan emosional dan kemungkinan pencemaran nama baik". Tan mencoba berunding dengan Kawshigan namun gagal.
Konselor Kawshigan sempat meminta Tan untuk berpartisipasi dalam sesi mereka. Dia setuju, karena dirasa itu akan membantu Kawshigan menerima keputusannya untuk tidak menjalin hubungan romantis dengannya. Setelah satu setengah tahun, Tan menghentikan sesi tersebut karena dia merasa itu sia-sia. Pada April 2022, dia memulai proses pelecehan terhadap Kawshigan dalam bentuk verbal di pesan teks.
Setelah diskusi tentang langkah-langkah yang harus diambil untuk menyelaraskan hubungan mereka dengan lebih baik. Tan memutuskan pada 14 Mei 2022 untuk menghentikan komunikasi karena dia merasa dia tidak dapat lagi menangani permintaan Kawshigan untuk meningkatkan interaksi dan ketidakmampuannya menghormati batasan pribadinya.
Advertisement
Tuntutan Berdasarkan Kerugian
Pada 7 Juli 2022, Kawshigan mengajukan tuntutan Pengadilan Tinggi terhadap Tan. Dia menuduh bahwa karena ucapan dan kelalaian tertentu di pihaknya, Kawshigan menderita kerugian dalam kapasitas penghasilan dan kemitraan bisnis, serta terdapat biaya yang dikeluarkan untuk program rehabilitasi termasuk terapi dalam mengatasi trauma yang dideritanya.
Tan kemudian mendapatkan perintah perlindungan yang dipercepat terhadapnya dan melibatkan pengacara untuk mengajukan pembelaannya dan tuntutan balik atas gugatan tersebut. Pada 27 Agustus 2022, Kawshigan mengajukan tuntutan pengadilan kepada hakim atas dugaan pelanggaran langkah-langkah untuk menyelaraskan hubungan mereka dengan lebih baik.
Dia mengklaim bahwa sebagai akibat dari pelanggaran tersebut, jumlah penghasilannya sebagai "pedagang modal tinggi yang aktif di malam hari dan CEO yang sibuk di siang hari" telah merugikannya dan dia harus "mencari bantuan psikologis lebih dalam".
Tan kemudian mengajukan permohonan untuk mencoret klaim ini. Tuntutan Pengadilan Tinggi sebesar 3 juta dolar Singapura ditetapkan untuk sidang praperadilan pada 9 Februari 2023 mendatang.
Menyikapi Penolakan
Cinta ditolak memang tak enak dan membuat suasana hati menjadi sulit. Hal itu bahkan bisa membuat Anda sedih, terluka, terkejut, atau bahkan marah. Secara umum, ditolak terasa tidak menyenangkan. Apalagi yang ditolak itu urusannya dengan cinta.
Lalu bagaimana harus menghadapinya? Mengutip dari kanal Global Liputan6.com, yang melansir teenhealthsource, Minggu 2 Januari 2021, berikut cara menyikapinya.
1. Luangkan Waktu Sendiri
Sebaiknya luangkan waktu sejenak dari seseorang yang telah menolak Anda. Apabila itu menyakitkan atau jika merasa marah, hal ini bisa sangat penting supaya tidak melakukan atau mengatakan sesuatu yang akan Anda sesali. Menyakiti mereka kembali mungkin terasa memuaskan saat ini, namun itu tidak akan membantu jangka panjang.
2. Rasakan Emosi
Semua emosi itu valid. Ingat, merawat perasaan merupakan tanggung jawab Anda. Tidak apa untuk membutuhkan dukungan, namun pertimbangkan orang lain yang dapat Anda kunjungi alih-alih membuat orang yang menolak berurusan dengan perasaan Anda.
3. Bersama Orang yang Mendukung
Berada di sekitar orang-orang yang membuat merasa baik dan peduli dengan Anda bisa membantu. Hanya disebankan seseorang telah menolak Anda, bukan berarti tidak banyak orang lain yang menerima dirimu lagi.
Advertisement