Liputan6.com, Jakarta - PT Mandiri Sekuritas menyampaikan untuk penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) yang digelar PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) terdapat investor besar dari luar negeri.
Direktur Utama Mandiri Sekuritas Oki Ramadhana menuturkan, investor luar negeri berpartisipasi dalam IPO PGE. "Untuk PGE ada investor besar yang berpartisipasi di IPO ini (investor luar negeri)," kata Oki saat ditemui di sela acara Mandiri Investment Forum, Rabu (1/2/2023).
Advertisement
Oki mengaku, salah satu investor PGE berasal dari Timur Tengah. "Salah satunya (middle east), dibawa oleh INA. INA participate as well," kata dia.
Di sisi lain, Oki menyebutkan, Mandiri Sekuritas akan membawa IPO dengan emisi di atas Rp 1 triliun.
"Jauh (lebih di atas Rp 1 triliun)," kata dia.
Dalam kesempatan lain, Oki menuturkan, IPO PGE, sudah memiliki investor strategis yang sangat besar yang juga akan berpatisipasi dalam IPO.
"Ini menunjukkan investor itu sangat fokus ke Indonesia karena memang kondisi kita yang jauh lebih baik dari negara lain," ujar Oki.
Ia mengatakan, minat investor asing terhadap saham pun cukup tinggi. "Di bonds memang foreign investor lebih rendah. Jumlahnya sekitar 15 persen dari total capital market. Jadi makanya market bond itu obligasi rupiah sangat resilien, apapun kondisi global korporasi lokal tetap bisa menerbitkan obligasi baru," ujar dia.
Sedangkan, untuk equity investor asing memegang porsi yang lebih besar sekitar 30-35 persen.
"Memang yang kita butuhkan itu IPO atau penerbitan obligasi yang besar dan bagus seperti semester ini yang kita kerjakan," ujar dia.
Oki mengatakan, potensi IPO itu menjadi satu hal yang ditunggu-tunggu oleh investor.
"Kalau kita lihat dari emerging market yang lain, growth mereka enggak setinggi kita khususnya di sektor-sektor yang di luar komoditi. Itu yang ditunggu investor asing," ujar dia.
Sementara itu, Oki melihat animo investor di Mandiri Investment Forum ini besar sekali.
"Ada beberapa investor besar yang meningkatkan porsi investasinya di Indonesia. Jadi momentumnya sangat baik sekali untuk Indonesia," kata Oki.
IPO, Pertamina Geothermal Energy Tawarkan Harga di Rp 820-Rp 945 per Saham
Sebelumnya, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), menyelenggarakan usaha di bidang panas bumi dari sisi hulu atau sisi hilir serta kegiatan usaha lain yang terkait kegiatan usaha di bidang panas bumi akan melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).
Mengutip laman e-ipo, Rabu (1/2/2023), Pertamina Geothermal Energy bakal melepas saham sebanyak-banyaknya 10.350.000.000 atau 10,35 miliar saham biasa atas nama, dengan nilai nominal Rp500 per saham atau mewakili maksimal 25 persen dari dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah IPO.
Adapun, harga penawaran yang berkisar antara Rp 820-Rp 945 per saham. Dengan demikian, Pertamina Geothermal Energy bakal meraup dana sekitar Rp9,78 triliun.
Tak hanya itu, Perseroan akan mengalokasikan sebanyak-banyaknya sebesar 1,50 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO saham atau sebanyak-banyaknya 630.398.000 atau 630,39 juta saham untuk program opsi pembelian saham kepada manajemen dan karyawan Perseroan (Management and Employee Stock Option Program/MESOP).
Pertamina Geothermal Energy menunjuk PT CLSA Sekuritas Indonesia, PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia, dan PT Mandiri Sekuritas (Terafiliasi) sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Sedangkan, untuk penjamin emisi efek akan ditentukan kemudian.
Seluruh dana IPO akan digunakan untuk beberapa hal, yakni sekitar 85 persen akan digunakan untuk pengembangan usaha Perseroan hingga 2025.
Kemudian, sekitar 15 persen atau sebanyak-banyaknya sampai dengan USD100.000.000 yang diperoleh dari IPO akan digunakan Perseroan untuk pembayaran sebagian Facilities Agreement tertanggal 23 Juni 2021 antara Perseroan dengan Mandated Lead Arrangers, Kreditur Sindikasi Awal dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai Facility Agent.
Advertisement
Jadwal IPO
Sementara itu, Perseroan berencana untuk mengusulkan pembagian dividen tunai kepada seluruh pemegang saham berdasarkan rasio pembayaran dividen maksimal 50 persen dari laba bersih setelah menyisihkan cukup cadangan, dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan anggaran dasar Perseroan.
Jadwal Sementara
Masa Penawaran Awal : 1 - 9 Februari 2023 Perkiraan Tanggal Penjatahan : 22 Februari 2023
Perkiraan Tanggal Efektif : 16 Februari 2023 Perkiraan Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 23 Februari 2023
Perkiraan Masa Penawaran Umum Perdana Saham : 20 - 22 Februari 2023
Perkiraan Tanggal Pencatatan Efek di Bursa Efek Indonesia : 24 Februari 2023