Liputan6.com, Jakarta - Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran sempat mengundang pihak keluarga Hasya Athalah Syaputra (HAS) korban kecelakaan yang melibatkan seorang purnawirawan polisi Eko Setia BW. Undangan tersebut pun baru dipenuhi pada hari ini, Rabu (1/2/2023).
Dalam undangan tersebut pihak keluarga berharap penetapan Hasya sebagai tersangka dapat segera dihapusnya. Terlebih Hasya kini sudah meninggal dunia.
Advertisement
"Tadi pihak keluarga sampaikan sangat mendambakan status Hasya ini sebagai tersangka dipulihkan," ujar kuasa hukum keluarga Hasya, Gita Paulina saat ditemui wartawan di Polda Metro Jaya, Selasa (1/2/2023).
Disebutkan Gita, penetapan tersangka Hasya sangat membuat pihak keluarga sangat terpukul. Ia pun meminta agar kasus yang tengah diterpa keluarga Hasya dapat diselidiki secara terbuka.
"Sehingga mertabat keluarga juga dipulihkan karena bagaimana pun ini ganjalan sangat besar termasuk hal-hal lain agar ada pemeriksaan perkara pidana ini secara lebih adil dan lebih transparan," pungkas Gita.
Gita mengatakan selama kedua orangtua Hasya dan dirinya bertemu dengan Fadil, telah melampirkan beberapa fakta kejadian menurutnya. Bahkan dalam pertemuan itu pun berlangsung secara terbuka.
"Kapolda dapat menerima dengan berimbang fakta-fakta yang kami berikan dan bahkan ada komitmen yang sangat tegas," imbuh Gita.
Mencari Keadilan
Senada dengan Gita, ibunda Hasya, Dwi Syafiera Putri menjelaskan pihaknya hanya mencari keadilan untuk anaknya semata. Dimana beberapa waktu lalu Hasya dijadikan sebagai tersangka meskipun sudah meninggal dunia.
"Kami hanya ingin menuntut keadilan untuk putra kami. Dimana saat ini putra dinyatakan sebagai terdangka padahal putra kami sudah meninggal dunia dan jatuh sbg korban kecelakaan lalu lintas," tutur ibunda Hasya.
Dirinya pun bersyukur saat Jenderal bintang dua itu membuka peluang untuk berdialog sehingga semua kelu kesahnya dapat tersampaikan.
"Alhamdulillah pagi ini kami mendapatkan undangan dari Kapolda untuk berbicara langsung menumpahkan isi hati kami, curhat langsung," tutupnya.
Reporter: Rahmat Baihaqi
Sumber: Merdeka.com
Advertisement