Strategi Vidio Perkuat Jati Diri Jadi Platform OTT Lokal Pilihan dan Paling Indonesia

Vidio terus memperkukuh komitmennya sebagai platform 'Pilihan Indonesia karena Paling Indonesia'.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 20 Feb 2023, 18:40 WIB
Managing Director of Vidio, Monika Rudijono. Liputan6.com/Agustinus Mario Damar

Liputan6.com, Jakarta - Vidio terus memperkukuh komitmennya sebagai platform 'Pilihan Indonesia karena Paling Indonesia'. Hal itu diungkapkan oleh Managing Director of Vidio Monika Rudijono saat gelaran Emtek Connect 2023, Rabu (1/2/2023) malam di SCTV Tower, Jakarta.

Menurut Monika, visi Paling Indonesia memiliki arti yang dalam bagi Vidio, dan sudah menjadi filosofi yang dipegang perusahaan sejak lama. Visi tersebut lantas diwujudkan dalam beberapa aspek seperti konten, partnership, dan platform.

Dan di tahun ini, Vidio siap mempertegas komitmen tersebut. Monika menuturkan, hal itu akan dibuktikan dengan menghadirkan konten berkualitas, genre yang beragam, serta dibintangi oleh aktor dan aktris terbaik.

"Di tahun ini, kami berkomitmen untuk menghadirkan konten berkualitas dengan cerita yang lebih baik, genre yang lebih beragam, serta dibintangi oleh aktor dan aktris terbaik Indonesia untuk memperkuat Vidio sebagai Pilihan Indonesia Paling Indonesia," tutur Monika.

Untuk menujukkan komitmen itu pula, Vidio di awal tahun ini telah mengumumkan akan merilis 15 judul original series di semester awal 2023. 15 konten orisinal itu disebut sebagai karya terbaik dari para sineas lokal dan hadir dalam beragam genre.

Keputusan untuk terus menghadirkan konten lokal terbaik memang tidak lepas dari kebiasaan konsumsi konten saat ini.


Konten Lokal Jadi Pondasi Penting Pengembangan Platform

Managing Director of Vidio, Monika Rudijono. Liputan6.com/Agustinus Mario Damar

Konten lokal disebut sebagai pondasi penting dalam pengembangan platform, sekaligus menjadi kegemaran para penikmat hiburan di Indonesia.

Hal itu dapat terlihat dari daftar 100 siaran TV teratas pada September 2022 yang menunjukkan 90 persennya merupakan konten lokal. Lalu, berdasarkan data, konsumsi konsumen Indonesia terhadap konten lokal mencapai 35 persen di berbagai platform OTT.

Jumlah itu pun diprediksi akan terus bertambah seiring dengan ketersediaan konten lokal Indonesia yang lebih banyak. Karenanya, sepanjang 2022, Vidio telah merilis 37 judul konten orisinal di platform-nya.

Selain terus berupaya memposisikan diri sebagai platform OTT lokal yang menawarkan konten lokal terbaik, Vidio sepenuhnya dikembangkan para engineer dalam negeri. Sebagai informasi, Vidio saat ini telah memiliki lebih dari 200 engineers asal Indonesia dengan kualifikasi terbaik.

Lalu, Vidio juga menjalin kerja sama dengan sejumlah perusahaan teknologi global, seperti Google Cloud Platform untuk terus mengembangkan layanannya.


Strategi Emtek Genjot Pengguna Vidio di Ramadan 2023

Aplikasi Vidio. (Dok. Vidio)

Sebelumnya, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk atau Emtek menyusun strategi dalam memanfaatkan momen Ramadan untuk meningkatkan pengguna Vidio. Apalagi momentum ini jadi perhatian pasca adanya analog switch off (ASO) di televisi konvensional.

Head of Sales Emtek Digital, Tengku M Rizaldi membeberkan strategi yang diambil grup perusahaan media ini. Kekuatan utama yang diambilnya adalah dengan konsistensi dalam memproduksi konten.

"Kalau untuk strategi sendiri, kalau Vidio.com dengan adanya Analog switch off, kita lebih ke konsistensi, dari masalah promosi naupun konten strategi. Mungkin kalau promosi, semua orang udah tau Vidio bisa keliatan dimana-mana sekarang, karena kita salah satu impactnya ASO adalah TV Content, jadi user dateng untuk menikmati TV content," bebernya pasca pemaparan hasil riset The Trade Desk, di Jakarta, Rabu (11/1/2023).

Selain mengandalkan konten televisi dalam ekosistem Emtek, Rizaldi mengungkap kalau serial original dari Vidio juga bisa jadi andalan. Bahkan dia sudah menyiapkan 2 judul serial andalan yang akan tayang pada Ramadan 2023.

"Kaya di tahun ini, kita di Ramadan udah siapin 2 judul sebenarnya, ada 'Di Bulan Suci Ini' sama 'Sajadah Panjang 2. Nah uniknya adalah Sajadah Panjang ini yang pertama tayangnya bukan di Vidio tapi di kompetitor," kata dia.

"Kita membuktikan bahwa kita berani mengakuisisi konten yang memang sudah besar dan kita akan buat lebih besar lagi tahun ini," urainya.

Dalam mengembangkan serial asli tadi, Emtek mengedepankan perusahaan produksi yang berada dalam ekosistem bisnisnya. Sebut saja ada Screenplay hingga Sinemart.


Dekat Dengan Masyarakat

Vidio

Lebih lanjut, dia menerangkan kalau pembuatan konten original tidak dilakukan sembarangan. Tapi berlandaskan pada hasil riset yang dilakukan.

Sehingga, setiap konten yang diproduksi bisa dekat atau relateable dengan kehidupan saat ini. Dengan demikian, minat masyarakat akan meningkat karena hal tersebut.

"Karena kita selain punya tim konten itu kita punya tim riset juga didalam tim konten, 'oh komponen apa sih yang paling relate dengan mereka?' Karena konten yang relate itu paling banyak ditonton," paparnya.

"Gitu kalau misalnya nonton Suami-Suami Masa Kini atau Suka Duka Berduka, itu semuanya kita ambil berdasarkan riset. Apa sih yang dilakukan masyarakat dan kira buat itu semi real dan kita buat jadi menarik dan cuplikannya kita tayangin di semua social media untuk promosi sehingga kita dapat new watchers yang datang di Vidio," pungkas Tengku M Rizaldi.


Emtek Pede Pengguna Vidio Meningkat di Ramadan 2023

Head of Sales Emtek, Tengku M Rizaldi dalam Diskusi Panel Laporan The Trade Desk, di Jakarta, Rabu (11/1/2023).

Emtek optimistis pengguna Vidio bisa melesat di momen ramadan 2023 kali ini. Mengingat tren yang semakin baik selama beberapa tahun belakangan ini.

Vidio merupakan aplikasi layanan over-the-top (OTT) penyedia konten video dari berbagai jenis. Momen ramadan dipercaya menjadi salah satu pendorong aplikasi ini makin diminati masyarakat.

Head of Sales Emtek Digital, Tengku M Rizaldi meyakini hal tersebut. Menurutnya, peningkatan pengguna tahun ini didorong adanya proses analog switch off (ASO) bagi layanan televisi konvensional.

"Ini adalah ramadan pertama setelah adanya analog switch off, maka kami menargetkan peningkatan (pengguna) yang sangat tinggi," kata dia.

Informasi, dengan ASO, maka penonton saluran televisi konvensional beralih ke banyak platform OTT. Salah satunya Vidio yang disebut menyajikan banyak jenis program.

Pada saat yang sama, dengan proyeksi peningkatan ini, Rizaldi membidik kalau ini bisa jadi peluang untuk melakukan promosi. Artinya, Vidio bisa menjadi salah satu ladang iklan.

Mengacu pada momen ramadan sebelumnya, Rizaldi mencatat kalau pengguna Vidio semakin aktif menggunakan aplikasi saat menunggu sahur dan menjelang berbuka puasa.

"Tahun 2022 ini memang menjadi salah satu perkembangan yang baik untuk Vidio, adanya program FIFA World Cup cukup mendorong pengguna Vidio," kata dia.

"Kalau untuk ramadan, memang terlihat kita punya banyak pengguna baru yang mengakses saat sahur dan setelah berbuka puasa," sambungnya.


Konten Ramadan

Head of Sales Emtek, Tengku M Rizaldi dalam Diskusi Panel Laporan The Trade Desk, di Jakarta, Rabu (11/1/2023).

Pada kesempatan yang sama, Senior Manager, Inventory Partnerships, The Trade Desk, Kautsar Ikrami membeberkan kalau masyarakat cenderung menikmati konten digital saat ramadan. Khususnya di waktu menjelang sahur, menjelang berbuka puasa, dan setelah berbuka puasa.

"Digital habit berubah, dan kalau kita melihat ini, semua terlihat meningkat saat tengah malam sampai waktu subuh, banyak orang mengakses online content," kata dia.

Rata-rata memang kontennya berkaitan dengan religi. Selain itu, ada juga konten komedi dan konten hiburan lainnya.

"Ini juga sinyal penting buat iklan apalagi untuk targeting strategi," imbuhnya.

(Dam/Isk)


Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya