Liputan6.com, Malang - Biaya sewa rumah di wilayah Kota Malang, Jawa Timur menjadi faktor penyumbang tertinggi terhadap inflasi Januari 2023 sebensar 0,16 persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang mencatat, biaya kontrak rumah di Kota Malang mengalami kenaikan sebesar 2,44 persen.
Advertisement
"Biaya atau harga kontrak rumah mengalami kenaikan harga sebesar 2,44 persen dengan andil inflasi sekitar 0,16 persen," kata Kepala BPS Kota Malang Erny Fatma Setyoharini dilansir dari Antara, Rabu (1/2/2023).
Erny menjelaskan komoditas lain yang mendorong inflasi di Kota Malang adalah adanya kenaikan harga beras sebesar 2,81 persen dan memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,08 persen, serta kenaikan cabai rawit sebesar 41,19 persen dan memberikan andil 0,07 persen.
Selain itu, rokok kretek mengalami kenaikan 4,19 persen, minyak goreng naik 3,44 persen, emas perhiasan 2,48 persen, bawang putih naik 9,16 persen dan tarif kereta api pada periode tersebut mengalami kenaikan sebesar 5,38 persen.
"Sementara itu, untuk komoditas yang menghambat inflasi terbesar adalah penurunan tarif angkutan udara turun 11,82 persen dengan andil 0,20 persen," katanya.
Inflasi Year on Year Kota Malang
Kemudian, harga bensin turun 1,89 persen dengan andil terhadap deflasi sebesar 0,11 persen dan telur ayam ras turun 7,49 persen. Kemudian, BPS Kota Malang juga mencatat penurunan harga daging ayam 0,22 persen dan tarif kendaraan ojek daring roda dua turun 3,79 persen.
Tercatat, Kota Malang mengalami inflasi terendah di Jawa Timur. Sementara inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Sumenep sebesar 0,63 persen.
Inflasi year on year (yoy) Kota Malang sebesar 6,06 persen, sementara inflasi month to month sebesar 0,15 persen.
Advertisement