Pasar Seni Sukawati Makin Cantik, Jadi Magnet Wisata Kerajinan Bali

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Pasar Seni Sukawati di Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali, Rabu (1/2/2023).

oleh Tira Santia diperbarui 02 Feb 2023, 06:38 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Pasar Seni Sukawati di Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali, Rabu (1/2/2023). (Dok. Kementerian PUPR)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Pasar Seni Sukawati di Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali, Rabu (1/2/2023).

Jokowi didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Bali I Wayan Koster, Koordinator Staf Khusus Presiden Anak Agung Gde Ngurah Ari Dwipayana, dan Bupati Gianyar I Made Mahayastra

Dengan selesainya pembangunan Pasar Sukawati Blok A, B dan C diharapkan dapat  meningkatkan fungsi pasar sebagai sarana perdagangan rakyat yang aman, nyaman, bersih, tertata, dan lebih estetis, sekaligus menjadi daya tarik wisatawan yang berkunjung ke Pulau Dewata.

"Ini adalah pasar rakyat, kita dulu ingat yang lama seperti apa dan sekarang yang baru seperti apa. Kalau saya lihat tadi di dalam memang perubahannya sangat-sangat drastis sekali," kata Presiden Jokowi.

Keberadaan Pasar Seni Sukawati sudah disesuaikan dengan fungsi sebagai pasar pariwisata serta mengedepankan arsitektur dan kearifan lokal Pulau Bali.

"Penataan barang, penataan produk-produk yang dihasilkan oleh para seniman, dari UMKM yang ada di Bali semua ditampung di sini dan inilah pasar rakyat yang kita harapkan semakin baik ke depannya," kata Presiden Jokowi.

Pembangunan Pasar Sukawati Blok A, B dan C mulai dikerjakan Kementerian PUPR sejak November 2019 dengan total anggaran APBN senilai Rp160 miliar. Untuk Blok A dan Blok B telah selesai pada Desember 2020, dilanjutkan dengan Blok C selesai awal 2022.

Bangunan Blok A dan Blok B Pasar Seni Sukawati seluas 9.493 m2 dengan kapasitas 779 los kering di Blok A dan 31 kios di Blok B. Masing-masing blok memiliki basemen untuk parkir kendaraan dengan desain gedung bertingkat 4 lantai untuk Blok A dan 3 lantai Blok B.

Sementara untuk Blok C seluas 10.206 m2 terdiri dari 3 lantai dengan kapasitas 525 unit los dan 64 kios, dilengkapi 2 lantai basemen parkir berkapasitas 279 kendaraan roda dua.

 

 


Konsep Pasar

Pasar Seni Sukawati di Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali, Rabu (1/2/2023). (Dok. Kementerian PUPR)

Menteri Basuki mengatakan konsep Pasar Seni Sukawati merupakan salah satu yang terbaik di Indonesia. Desain Pasar Seni Sukawati tetap mengedepankan arsitektur dan kearifan lokal Pulau Bali.

Dengan begitu, selain sebagai pusat kegiatan ekonomi, Pasar Seni Sukawati juga diharapkan dapat  menjadi objek wisata di Gianyar, terlebih lokasinya berada di jalur pariwisata menuju Kintamani dan Ubud. 

"Saya kira Pasar Sukawati ini merupakan yang terbaik, The Best. Kalau biasanya pasar hanya terdiri dari 1 massa gedung, di sini ada tiga bangunan, yakni Blok A, B, dan C. Di bawah ada terowongan dan basement parking sehingga tidak mengganggu traffic," kata Menteri Basuki.

Menurut Menteri Basuki, pembangunan Pasar Seni Sukawati merupakan perintah Presiden Jokowi yang mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pembangunan, Rehabilitasi, atau Renovasi Pasar Rakyat, Prasarana Perguruan Tinggi, Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, dan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Pada Tahun 2023 terdapat 23 pasar yang akan direnovasi dan dibangun oleh Kementerian PUPR.

"Presiden ingin kita tidak hanya membangun jembatan besar, tetapi juga jembatan gantung untuk rakyat. Kita juga bukan hanya membangun mal-mal saja, tetapi juga pasar rakyat untuk menggerakkan ekonomi lokal," kata Menteri Basuki.


KEK Sanur Bali, Warisan Soekarno Disulap Jadi Pusat Wisata Medis Kelas Dunia

Gambar Bali International Hospital (BIH) yang berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur, Bali rampung dibangun akhir tahun 2023. (Dok Pertamedika IHC)

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir tengah membenahi lokasi pariwisata di Sanur, Bali. Salah satunya adalah pengembangan wisata kesehatan dan penunjang lainnya di Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK Sanur.

Pada kesempatan ini, Erick Thohir mendampingi Mantan Presiden ke-5 Megawati Soekarno Putri yang mengunjungi KEK Sanur. Salah satu alasan Megawati ke sana adalah adanya warisan dari sang ayah, Presiden ke-1 RI, Soekarno.

Erick Thohir menegaskan pembangunan KEK Sanur yang mengintegrasikan sektor kesehatan dengan pariwisata bertujuan memberikan layanan kesehatan inklusif, transformasi ekonomi berbasis digital, dan transisi menuju energi berkelanjutan. Menurutnya, Pulau Bali memiliki potensi besar untuk menjadi pusat wisata medis di Asia Tenggara sehingga punya dampak luas bagi peningkatan ekonomi masyarakat lokal.

"Kawasan Sanur Bali dipilih tak hanya faktor sejarah dan warisan dari Presiden pertama kita, Soekarno, tapi juga menguatkan kembali ide awalnya," kata dia dalam keterangannya, Senin (16/1/2023).

"Dengan KEK Kesehatan ini, kita memanfaatkan keindahan Bali untuk melayani pasien mendapatkan pelayanan kesehatan kelas dunia. Hal ini makin menglobalkan Sanur sebagai wisata kesehatan internasional," tambah Erick di hadapan Megawati.

Di kawasan seluas 41,26 hektar itu sedang didirikan fasilitas kesehatan berupa rumah sakit dan klinik bertaraf internasional bekerjasama dengan rumah sakit terbesar di Amerika Serikat Mayo Clinic. Kemudian revitalisasi Hotel Bali Beach atau Grand Inna Bali Beach (GIBB), convention center, ethnomedicinal botanic garden, dan commercial center untuk menampung UMKM.

Untuk diketahui, salah satu yang dibenahi Erick adalah Hotel Bali Beach atau GIBB. Ini jadi salah satu warisan yang direnovasi di KEK Sanur merupakan hotel rancangan Bung Karno yang dibangun tahun 1963 dan selesai pada tahun 1966.


Kolaborasi BUMN

PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) yang dikenal dengan Injourney, melalui anak perusahaannya PT Hotel Indonesia Natour (HIN), bekerja sama dengan PT Pertamina Bina Medika - Indonesia Healthcare Corporation (IHC) tengah membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan dan Pariwisata pertama di Indonesia, berlokasi di Sanur, Bali.

Dalam pengembangan KEK Sanur yang melibatkan BUMN In Journey, Hotel Indonesia Natour (HIN), Nindya Karya, Indonesia Healthcare Corporation (IHC), dan PP itu jumlah kamar di hotel tersebut akan ditambah dari 246 kamar menjadi 274 kamar dengan konsep bangunan dan kamar yang lebih modern.

Transformasi kawasan wisata Sanur ini merupakan upaya revitalisasi kedua yang dilakukan Erick Thohir terhadap warisan Sukarno.

Sebelumnya, Menteri BUMN juga mengubah Pusat Perdagangan Sarinah yang dibangun Bung Karno tahun 1962 menjadi tempat kolaborasi para pelaku ekonomi kreatif sekaligus sebagai pusat UMKM nasional.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya